The winner

Setiap individu pada dasarnya adalah pemenang (The Winner) karekter ini perlu dimiliki oleh siapa saja yang ingin maju. Karakter ini dapat dibangun dengan memperhatikan 6 nilai yang menjadi karakteristiknya yaitu:
1. Closed to God (dekat dengan Tuhan),
2. The learner (pembelajar),
3. Never give up (pantang menyerah),
4. Never complaint (tidak mudah komplain terhadap keadaan),
5. Motivator (selalu menjadi penyemangat bagi komunitasnya) dan
6. Be happy (selalu bahagia).

Sebenarnya, apa perbedaan winner dan loser?

Winner : think on responsibility
Jika  berbuat kesalahan  maka segera akan mengakuinya dan berusaha mengubahnya.
Loser : Blaming everything
Selalu menyalahkan orang lain, kondisi, Tuhan bahkan sampai nasib

Winner : pay the price
Tahu seberapa besar pengorbanan yang harus dilakukan hari ini untuk mendapatkan kesuksesan di masa depan dan individu tersebut melakukannya
Loser : Dare to be paid
Tahu seberapa besar pengorbanan yang harus dilakukan orang lain untuk
kesenanggannya dan individu tersebut menuntutnya.

Winner : always have one step ahead
Selalu memiliki satu langkah lebih banyak, satu cara lebih banyak dan satu menit
waktu lebih lama (bukan lebih baik) dari orang lain saat mengalami tantangan.
Loser : always has one more reason
Selalu memiliki satu alasan lebih banyak dari orang lain untuk menghindari tantangan.

be the winner

Posted in Quality of Life | Tagged , | Leave a comment

Organisasi

Organisasi adalah suatu kelompok orang dalam suatu wadah (a collection of people) untuk tujuan bersama.  Organisasi pada dasarnya digunakan sebagai tempat atau wadah dimana orang-orang berkumpul, bekerjasama secara rasional dan sistematis, terencana, terorganisasi, terpimpin dan terkendali, dalam memanfaatkan sumber daya yang ada secara efektif dan efisien untuk mencapai tujuan organisasi. Organisasi dapat terbentuk karena dipengaruhi oleh beberapa aspek seperti penyatuan visi dan misi serta tujuan yang sama dengan perwujudan eksistensi sekelompok orang tersebut.

Tujuan organisasi:
Setiap organisasi harus memiliki tujuan, tujuan organisasi dapat dicerminkan dari sasaran-sasaran yang dilakukan baik untuk jangka pendek maupun jangka panjang. Adapun tujuan organisasi yaitu:
1. Survive (bertahan hidup)
2. Growth and development (pertumbuhan)
Keduanya harus berjalan berkesinambungan demi kemajuan organisasi, dan untuk menjamin kedua tujuan organisasi tersebut serta terkait bahwa organisasi adalah a collection of people dimana masing-masing individu didalam organisasi memiliki bermacam-macam keinginan (needs), maka perilaku dalam organisasi perlu di sinergikan. Sedangkan tujuan organisasi  ketiga yang lebih bersifat optional dari organisasi adalah Profitability (keuntungan).

Model pendekatan dalam organisasi
1. Mekanistik
Pendekatan yang dilakukan adalah tidak dipengaruhi oleh subyektifitas dan persepsi masing-masing individu (just do it).  Individu dituntut untuk patuh pada strukturalnya serta berperan sesuai levelnya.  Model ini sangat kompleks karena menekankan pada spesialisasi kerja, sangat disentralisasikan karena menekankan wewenang dan tanggung jawab, sangat formal karena menekankan fungsi sebagai dasar utama departementalisasi. Karakteristik dan praktek organisasi ini mendasari model organisasi yang diterapkan secara luas.
2. Organismik
Model organisasi ini kurang mengandalkan peraturan dan prosedur (non-formal), wewenang yang disentralisasikan atau spesialisasi yang tinggi lebih ditekankan. Individu dituntut untuk memiliki  tingkat keadaptasian yang tinggi.
Jika model mekanistik berusaha untuk mencapai efisiensi dan produksi secara maksimum, maka model organismik berusaha untuk mencapai keluwesan dan keadaptasian yang maksimum. Organisasi organismik  bersifat luwes dan dapat beradaptasi dengan tuntutan perubahan lingkungan karena desain organisasinya mendorong untuk lebih mendayagunakan potensi manusia.

Posted in Human Resource | Tagged , , | Leave a comment