Gadget dan anti Sosial

MERDEKA !!!

Minggu kemaren, pulang dari kampus, numpang Trans Jogja dari depan fakultas Kedokteran (padahal kuliahnya fakultas Teknik 🙂 ). Seperti biasanya, bis akan menghampiri halte-halte yang sudah ditunjuk (tepatnya jadi member). Silih berganti orang masuk-keluar, beragam pula orang yang masuk-keluar. Yang menarik, begitu mereka duduk, aktifitas yang dilakukan selalu melihat sesuatu yang ada digenggaman tangan. Ada juga yang menggenggamnya semenjak masih di halte. Setiap orang melakukan hal yang hampir sama, yang jelas kecuali saya, saya khan melihat-lihat mereka :D.Koq yah beta, terus-terusan melototin gadget yang dibawa. Apa gak bisa ditinggal sebenter, terus berganti ngobrol dengan orang yang ada di kanan-kirinya. Yah, pastinya Anda dapat menyangkal pernyataan saya itu, “yang disebelah kanan saya lagi terima telepon, sebelah kiri lagi ngegame, di depan saya malah menyiarkan pembicaraannya via gadget, lha terus saya ngobrol sama siapa ?”.

Seingat saya teknologi komunikasi (apapun bentuknya) diciptakan untuk mempermudah kita berkomunikasi. Tapi yang terjadi kita justru terbelenggu dengan komunikasi tersebut. Mungkin kita tetap berkomunikasi dengan memanfaatkan gadget tersebut, tetapi sebenarnya hal itu searah saja. Padahal saat kita sudah berada di ruang publik, kita akan bertemu dengan banyak orang. Sifat dasar manusia, merupakan mahluk sosial, diharapkan dengan teknologi komunikasi kita lebih sosial, bukannya menjadi Anti-Sosial.

Tidak hanya mature, anak-anak pun melakukan hal yang sama. Tentunya akan sangat riskan bila hal tersebut berlanjut hingga mereka dewasa. Bisa Anda bayangkan generasi mendatang hanya bisa berkomunikasi lewat gadget tanpa bisa berkomunikasi lewat indera yang ada di tubuh.

Bagi saya sih, hal tersebut biasa saja, karena sudah sering melihatnya, sempat terheran juga saat melihat seorang mahasiswa ngobrol dengan saya tetapi tangannya begitu cepat menulis pesan singkat. Padahal di laboratorium, mengetik dengan papan kunci yang lebih besar saja susah. Yah, dengan melihat-lihat tersebut bisa jadi ada ide untuk topik penelitian :D.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Skip to toolbar