RSS
 

Kerudung Istri Novanto

22 Nov

Foto: www.actual.com

Dari gegap gempita pemberitaan tentang Setya Novanto di hampir semua media mainstrem dan online, saya justru terfokus pada istri Setya Novanto, Deisti Astriani Tagor yang dipanggil sebagi saksi, terkait jabatannya sebagai komisaris PT Mondialindo Graha Perdana, yang diduga terlibat kasus korupsi KTP-elektronik.

Bukan perkara seberapa besar terlibatnya dia dalam kasus yang membuat nama suaminya paling banyak disebut di media, melainkan tentang fesyen yang dipakai, dia tiba-tiba mengenakan kerudung! Ini sebenarnya fenomena lama yang terjadi di Indonesia tapi luput dari pengamatan banyak orang. Sebagian besar masyarakat yang dihadapkan pada kursi pesakitan selalu mengenakan simbol-simbol religius untuk mengoyak psikologis petugas maupun masyarakat. Bahkan seorang gembong narkoba pun ketika akan dieksekusi mati, dia mengenakan baju koko, berkopyah, mirip seorang ulama atau kiyai.

Fashion is communication. Fesyen adalah komunikasi. Pakaian apapun yang kita pakai sesungguhnya representasi komunikasi yang ingin kita bangun. Warna, bentuk, model, dan lainnya memberikan stimulus (rangsangan) kepada orang lain untuk memperoleh respon. Fesyen kerudung, jilbab, kopyah, koko, dan lainnya adalah simbol komunikasi yang merepresentasi nilai-nilai religiositas (Islam), khususnya di Indonesia. Menurut riset yang dilakukan Gallup, sebanyak 99% warga Indonesia menjadikan agama sebagai bagian penting dalam kehidupan sehari-hari.  Deisti Astriani Tagor adalah salah satu dari sekian saksi atau orang yang terlibat kasus hukum yang  mengenakan simbol-simbol religius seperti kerudung saat dipanggil KPK  kemarin (20/11).

 
 

Leave a Reply

 

 
 
Skip to toolbar