“Kalian adalah Pemenang”
Perjuangan Alexander Agung dalam rangka menaklukan kerajaan Persia ini jika kita lihat dari sudut pandang organisasi adalah suatu upaya membangun manusia-manusia menjadi Pemenang.
Diceritakan oleh sebuah buku bahwa dalam kelelahan yang luar biasa Alexander Agung berdiri gagah di atas tanah lapang. Dikumpulkannya prajuritnya yang masih tersisa. “Di tanah Axios ini, para dewa berdiri dibelakang kita” Alexander berkata lantang kepada para prajuritnya. Ditatapnya wajah para prajuritnya sembari berkata “Atas Nama Dewa, aku memimpin kalian menuju kejayaan dan kekayaan yang lebih besar yang tidak pernah dicapai oleh siapapun di bumi ini, Kalahkan Raja Darius !! Taklukkan Kerajaan Persia !! Tidak Ada yang berubah selain Raja Kalian, Kalian Adalah Pemenang !!
Sejarah kemudian menulis Alexander Agung berhasil menaklukkan kekuasaan Raja Darius, Raja dari Kerajaan Persia, Raja terbesar di Asia pada waktu itu.
Sebuah pertanyaan kemudian muncul, “Bagaimana Alexander Agung membangun kerajaannya ??”
Alexander membangun dan memimpin kerajaannya hanya dengan dua bekal :
- Prajurit terbaik
- Prajurit loyal
Dalam setiap malam prajuritnya ditempa dengan motivasi menguasai bumi. Untuk memotivasinya dia katakan bahwa “bulan yang benderang, cucuran air hujan dari langit menandakan bahwa para dewa selalu mendampingi perjalanan mereka”
Dalam Tinjauan teori organisasi Alexander Agung telah menempatkan aspek organisasi mekanistik yaitu dengan semangat yang dikobarkan dengan tujuan utama yang disampaikan pada setiap prajuritnya bahwa dalam setiap pertempuran pasukan yang dipimpinnya harus selalu menang, dan tunduk terhadap apa yang menjadi tihtahnya.
Di lain sisi Alexander juga menempatkan aspek organik dalam mengembangkan setiap kerajaan yang telah di taklukkannya, salah satu contoh yang Alexander beserta para prajuritnya lakukan adalah menyebarkan kebudayaan hellenis yang merupakan perpaduan kebudayaan Yunani kuno, Laut Tengah, Mesir, dan Persia. Pengaruh Hellenisme ini bahkan sampai ke India dan Tiongkok, dan sebelum kematiannya, Alexander juga membangun kota Alexandria di Mesir, dengan perpustakaannya yang lengkap dibuka hingga seribu tahun lamanya dan berkembang menjadi pusat pembelajaran terhebat di dunia.
Wow !!!
Jiwa kepemimpinan yang luar biasa.
Adakah pemimpin yg spt itu di bangsa kita; Indonesia?!
Ok siip. Nais Sher. Keep posting, sista!
I really appreciate what you post here, very refreshing and smart. One issue though, I’m running Firefox on Ubuntu and parts of your site structure are a little wonky. I realize it’s not a popular setup, but it’s still something to to keep in mind. Just shooting you a heads up.
Terimakasih comments nya
yo soy deprimida …
Dougles
“kalian adalah pemenang”
Selain pemimipin, juga motivator sejati,, luar biasa
kita tingkatkan kedewasaan kehidupan berpolitik dan berdemokrasi serta percepatan pemulihan ekonomi nasional menuju Indonesia yang bersatu, aman, adil, demokrasi dan sejahtera”
Jiwa kepemimpinan yang luar biasa.
Adakah pemimpin yg spt itu di bangsa kita; Indonesia?!
di era jaman seperti ini hehe
terima kasih postingan yang sangat informatif 🙂
jiwa kepemimpinan yang hebat ,,,dengan sangan dewasa dan bijak
http://www.telekomuniversity.ac.id
setuju… we are the winner
Seandinya saja kita punya pemimpin seperti alexander pasti negri ini lebih baik, terima kasih postngannya sangat membatu sekali
artikel yang menarik sekali terimakasih sudah sharing ilmunya, sangat menginspirasi
Aleksander menjadi legenda sebagai pahlawan klasik dan diasosiasikan dengan karakteristik Akhilles. Dia tidak pernah terkalahkan dalam pertempuran dan dianggap sebagai komandan perang terhebat sepanjang masa, begitu banyak hal yang bisa diambil sebagai pelajaran dari sejarah Alexander Agung