Career Models at Microsoft

Mencari karyawan sama sulitnya dengan mencari customer baru, karena Microsoft mencari orang-orang yang baik dan berbakat untuk masuk kedalam organisasinya, berikut ini adalah beberapa cara Microsoft dalam melakukan rekrutmen dan juga penataan layout kantor demi mendukung Career modelnya.

1.Blog sebagai alat penunjang kegiatan rekrutmen.
Microsoft adalah salah satu perusahaan yang paling awal menggunakan blog sebagai penunjang rekrutmen, karena Nike, IBM, dan General Motors juga melakukannya kemudian. Sejak 2003 Microsoft sudah menyediakan hosting bagi blog karyawannya. Beberapa karyawan Microsoft bahkan menjadi terkenal di dunia online, dengan cara ini Microsoft berharap para karyawan dan blog mereka akan memberikan pandangan yang sejujurnya tentang citra perusahaan sebagai tempat mereka bekerja yang berkembang. Blog akan mendapat kepercayaan yang lebih tinggi dari pembaca, karena dianggap muncul dari hati yang paling dalam, tidak disensor, dan bersifat personal. Para karyawan Microsoft tidak didikte tentang apa yang harus mereka tulis, seberapa sering, ataupun berapa banyak yang bisa ditulis. Salah satu petunjuk dari perusahaan adalah larangan untuk memberikan informasi yang belum dipublikasikan tentang produk baru. Isi blog karyawan seputar informasi tentang Microsoft sebagai tempat kerja dan bagaimana karyawan menghabiskan waktu liburnya dan juga komentar karyawan tentang berita-berita aktual. Blog memang seyogyanya tidak dikontrol oleh perusahaan, karena bila dikontrol, tidak ada bedanya dengan situs web korporat. Para pembaca akan segera bisa mengenali apabila sebuah blog dikontrol. Namun aturan-aturan tentang blog perlu juga dijelaskan oleh perusahaan untuk mencegah blog karyawan menjadi bumerang bagi perusahaan.

2.Layout tempat kerja di Microsoft.
Ada anggapan bahwa desain kantor yang baik mempengaruhi kinerja karyawan mulai dari motivasi, kepuasan kerja, hingga tingkat kreativitas karyawan.  Microsoft, dua tahun lalu pernah mengumumkan bahwa mereka akan merombak disain kantornya, Microsoft dibantu oleh desainer interior dengan dibantu oleh feedback dari karyawan Microsoft sendiri. Ruangan-ruangan di kantor Microsoft  yang bisa dikonfigurasikan ulang untuk menyesuaikan dengan kebutuhan tim yang berbeda. Komponen-komponen yang disertakan meliputi antara lain: pintu kaca geser, tembok yang bisa ditulis dan dihapus, layar kaca, ruang rapat berdiri (tanpa ada kursi, maka rapat akan jadi lebih cepat), ruang kerja terbuka yang dipisahkan dengan rak dan jendela kaca, serta outlet listrik yang memudahkan konfigurasi ulang ruangan.

Dari dua hal diatas dapat ditarik suatu kesimpulan bahwa Microsoft yang bergerak dalam bisinis yang mengandung hal-hal terkait dengan kreatifitas dan penciptaan software baru, memiliki model pengembangan karir yang terbilang unik, yaitu  menggunakan keterlibatan pegawai dalam pengembangan karir. Sebagai bagian dari talent management, Microsoft career model mengintegrasikan sumber daya manusia yang ada didalam perusahaan dengan proses dan strategi bisnis Microsoft. Microsoft career model ini juga memiliki pengaruh yang kuat untuk mendorong terjadinya perubahan budaya yang berkelanjutan dalam diri Microsoft.

Sumber:
Career Models and Culture Change at Microsoft
Carrie Olesen, David White, Iris Lemmer
Organization development journal

Posted in Human Resource, Management | Tagged , | Leave a comment

Budaya Organisasi

Budaya Organisasi merupakan bagian dari manajemen sumber daya manusia.  Dalam pekembangannya, istilah budaya organisasi dikenal di Amerika dan Eropa, dengan tokohnya Edgar H. Schein. Budaya adalah suatu pola asumsi dasar yang diciptakan, ditemukan atau dikembangkan oleh kelompok tertentu sebagai pembelajaran untuk mengatasi masalah adaptasi ekstrenal dan integrasi internal yang resmi dan terlaksana dengan baik dan oleh karena itu diajarkan/diwariskan kepada angota-anggota baru sebagai cara yang tepat memahami, memikirkan dan merasakan terkait dengan masalah-masalah tersebut.

LEVEL BUDAYA ORGANISASI
1.  Artifact (Physical Characteristics; Behavior; Public Documents).
2.  Espoused Believe and Value (Strategies; Goals; Philosophies).
3.  Basic Underlying Assumptions (Biliefs; Perception; Feeling; Aspects of behavior; Internal & external relationships)

TUJUAN BUDAYA ORGANISASI
1.    Integrasi internal
2.    Adaptasi eksternal

BUDAYA ORGANISASI / BUDAYA PERUSAHAAN
Budaya perusahaan sering juga disebut budaya kerja,  yang tidak bisa terpisahkan dengan kinerja (performance) Sumber Daya Manusia (SDM) didalam organisasi. Budaya perusahaan (corporate culture) memang sulit didefinisikan secara tegas dan sulit diukur, namun bisa dirasakan oleh anggota di dalam perusahaan tersebut. Suatu perusahaan yang mempunyai budaya perusahaan yang kuat bahkan dapat terlihat atau teramati dari luar perusahaan. Oleh karena suatu organisasi yang terbentuk dari kumpulan individu (a collection of people) yang berbeda baik sifat, karakter, keahlian, pendidikan, dan latar belakang pengalaman dalam hidupnya, perlu ada pengakuan pandangan yang akan berguna untuk pencapaian misi dan tujuan organisasi tersebut, agar tidak berjalan sendiri-sendiri. Penyatuan pandangan dari Sumber Daya Manusia (SDM) di dalam perusahaan ini diperlukan dalam bentuk ketegasan dari perusahaan, yang dituangkan dalam bentuk budaya kerja yang akan mencerminkan spesifikasi dan karakter perusahaan tersebut. Budaya kerja ini akan menjadi milik dan pedoman bagi seluruh lapisan individu yang ada di dalam perusahaan/organisasi tersebut dalam menjalankan tugasnya.
Pada dasarnya budaya perusahaan mempunyai pengertian sebagai aturan main yang ada di dalam perusahaan yang akan menjadi pegangan dari anggota dalam menjalankan kewajibannya dan nilai-nilai untuk berprilaku di dalam organisasi tersebut. Dapat juga dikatakan, budaya perusahaan adalah pola terpadu perilaku manusia di dalam organisasi/perusahaan termasuk pemikiran-pemikiran, tindakan-tindakan, pemicaraan-pembicaraan yang dipelajari dan diajarkan kepada generasi berikutnya.

TERBENTUKNYA BUDAYA PERUSAHAAN
Budaya perusahaan yang terbentuk ditentukan oleh beberapa unsur, yaitu:
1. Lingkungan usaha; lingkungan di mana perusahaan itu beroperasi akan menentukan apa yang harus dikerjakan oleh perusahaan tersebut untuk mencapai keberhasilan.
2.  Nilai-nilai (values); merupakan konsep dasar dan keyakinan dari suatu organisasi.
3. Panutan/keteladanan; orang-orang yang menjadi panutan atau teladan karyawan lainnya karena keberhasilannya.
4. Upacara-upacara (ritual); acara-acara rutin yang diselenggarakan oleh perusahaan dalam rangka memberikan penghargaan pada karyawannya.
5. Network; jaringan komunikasi informal di dalam perusahaan yang dapat menjadi sarana penyebaran nilai-nilai dari budaya perusahaan.

Budaya Perusahaan perlu difahami lebih baik karena :
1.    Budaya Perusahaan terlihat secara nyata dan dapat dirasakan sehingga dapat menjadi kebanggaan (pride).
2.    Kinerja individu dan perusahaan serta what business are we in tidak mungkin dapat difahami dengan baik tanpa memperhatikan budaya perusahaan.

Untuk itu diperlukan komitmen dari seluruh pegawai, mulai dari top, middle sampai lower merupakan persyaratan mutlak untuk tetap terpeliharanya budaya perusahaan, komitmen tidak sekedar keterkaitan secara fisik, tapi juga secara mental.

Posted in Human Resource | Tagged , , | Leave a comment