Dalam kontek pengembangan software, suatu development platform adalah sekumpulan pustaka (libraries) dan alat bantu (tools) software yang membantu pengembangan komponen-komponen software, dan lingkungan runtime yang sesuai akan dapat menampung komponen-komponen yang dikembangkan, sebagaimana dapat dilihat pada gambar 1.
“Tidak akan ada perantara antara yang menjalani dengan yang menyebabkan perubahan.”—Aristotle, Physics, Book VII, § 2.
Sebelum bahasa Java ada, rancang bangun sistem-sistem terdistribusi sangat berfokus pada masalah heterogenitas – perbedaan CPU, sistem operasi, bahasa, dan format data. Terdapat tantangan untuk membuat format arsitektur netral dan protokol yang dapat disesuaikan dengan arsitektur manapun tanpa membebani programmer.
UKM Stikom Cyber Sports (SCS) mengadakan workshop game programming dengan bahasa pemrograman Java. Program kerja ini direncanakan untuk diadakan secara periodik dan berkelanjutan dari workshop yang 1 ke workshop berikutnya. Pada workshop pertama yang dibagi dalam 6 pertemuan per minggu bertujuan untuk memberikan dasar java game programming (mulai pengenalan variables sampai pada pengenalan treading programming) pada peserta, dan akan dilanjutkan ke workshop berikutnya dengan 3D programming.
Sebagaimana telah dijelaskan pada awal perkulihan dan posting saya sebelumnya, tugas kelompok pertama dari kuliah GIS berupa artikel berdasarkan pada literatur tugas yang telah ditetapkan per kelompok. Tugas ini dipresentasikan dan duji sebagai pengganti UTS (sesuai kesepakatan bersama Dosen GIS). Faktor penilaian tugas terdiri dari kemampuan eksplorasi informasi, kedalaman isi artikel, presentasi kelompok dan penguasaan materi (yang dinilai per individu).
Aplikasi software memiliki ukuran yang bervariasi. Metode yang digolongkan sebagai praktek terbaik untuk program kecil dengan besaran sekitar 1.000 function point (fp) akan tidak efektif untuk sistem besar, 100.000 fp . Rekayasa software tidak bisa menggunakan 1 ukuran untuk semua pekerjaan.
30% perusahaan software dunia, memilih UML sebagai bahasa pemodelan yang berorientasi obyek (OOD). Saat mengenal UML pertama kali, kita akan dihadapkan pada Use Cases yang digunakan untuk mendeskripsikan suatu proses bisnis. Aktivitas ini sangat vital bagi kesuksesan pengembangan sistem, karena digunakan sebagai acuan dasar dalam proses pengembangan di tahap-tahap berikutnya.
Kali ini saya akan membahas apa saja yang perlu diperhatikan dalam membuat arsitektur Jaringan Syaraf Tiruan (JST) – BackPropagation (BP). Untuk mempersingkat tulisan ini, maka detil algoritma BackPropagation (BP) tidak dibahas, dan dapat dibaca pada buku “Fundamental of Neural Network”, yang ditulis oleh Lawrence Faussett.
Penerapan Teknologi Sistem Informasi Geografis (GIS) untuk manajemen fasilitas adalah salah satu penerapan GIS di bidang bisnis. GIS mengelola infrastruktur baik di luar dan di dalam bangunan untuk memberi kesadaran operasional secara penuh. GIS digunakan untuk mengoptimalkan ruang yang ada, memindahkan staf secara efisien dan memetakan kondisi aset. Sepanjang siklus hidup fasilitas, GIS mendukung misi organisasi, dari pemilihan lokasi sampai perencanaan dan pemeliharaan ruang, manajemen sewa dan penggunaan, masalah keamanan, dan perencanaan berkesinambungan.
Perkuliahan GIS 2013 diarahkan ke pemberian teori dasar GIS dan pengenalan perangkat lunak GIS (ArcGIS dan MapInfo).
Tugas kuliah dilakukan secara individu dan kelompok.
Tugas individu ditujukan untuk menambah wawasan Mahasiswa terhadap materi perkuliahan yang diberikan.
Tugas kelompok ditujukan untuk menambah wawasan Mahasiswa terhadap penerapan GIS secara nyata berdasarkan pada literatur yang telah disediakan, berkaitan dengan bidang Climatology and Meteorology, Agriculture, Natural Resource Management, Water Resources, dan Archaeology.
| M | T | W | T | F | S | S |
|---|---|---|---|---|---|---|
| « Feb | ||||||
| 1 | ||||||
| 2 | 3 | 4 | 5 | 6 | 7 | 8 |
| 9 | 10 | 11 | 12 | 13 | 14 | 15 |
| 16 | 17 | 18 | 19 | 20 | 21 | 22 |
| 23 | 24 | 25 | 26 | 27 | 28 | 29 |
| 30 | 31 | |||||