Latar Belakang :
Putra seorang ahli biologi Cile, Umberto Maturana, menjadi tidak bahagia di sekolah sebab ia merasa guru-gurunya membuat dia mustahil untuk belajar. Mereka ingin mengajarinya apa yang mereka ketahui, bukannya memberikan apa yang perlu dipelajarinya. Akibatnya, Maturana menulis “Doa Murid”, yang ditujukan kepada guru-gurunya, diterjemahkan dalam bentuk yang lebih ringkas. Tulisan ini mengungkapkan secara sempurna tanggapan individu yang cerdas secara spiritual terhadap tekanan orang tua, guru, bos, atau orang banyak.
Sumber : Diambil dari buku SQ (Spiritual Quotient); Danar Johar dan Ian Marshall; Mizan Media Utama; Edisi V; Maret 2002.
“Doa Murid”
Jangan paksakan kepadaku apa yang kau ketahui,
Aku ingin menyelami apa yang tidak diketahui
dan menjadi sumber dari penemuanku sendiri.
Biarkan yang diketahui menjadi pembebasanku, bukan penghambaanku.
Dunia kebenaranmu dapat menjadi pembatasan bagiku;
kearifanmu menjadi sangkalanku.
Jangan menyuruh-nyuruh aku; mari kita berjalan bersama.
Biarkan kekayaanku dimulai dari tempat kekayaanmu berakhir.
Tunjukan kepadaku agar aku dapat berdiri
di atas bahumu.
Ungkapkan dirimu agar aku dapat menjadi
sesuatu yang berbeda.
Kau percaya bahwa setiap manusia
dapat mencintai dan mencipta.
Maka aku pun dapat memahami rasa takutmu
ketika aku memintamu hidup sesuai dengan kearifanmu.
Kau tidak akan tahu siapa aku
dengan hanya mendengarkan dirimu sendiri,
Jangan menyuruh-nyuruh aku, biarkan saja aku begini.
Kegagalanmu adalah jika aku menjadi identik denganmu.
(Umberto Maturana, seorang murid)
[ROM]
Leave a Reply