Tantangan Jaman Konseptual

Pengembangan pola pikir dan rasa tiap individu untuk dapat tetap maju meraih kesuksesan, sangat dibutuhkan di saat perpindahan dari jaman Informasi menuju jaman konseptual ini. Menurut Daniel H. Pink, dalam bukunya yang berjudul “A Whole New Mind”, terdapat enam indera yang perlu dikembangkan, yaitu:

  1. Tak hanya fungsi tetapi juga Disain.
    Pemikiran untuk menghasilkan sesuatu yang berdasarkan pada fungsional semata bukan lagi suatu hal yang dapat dikatakan “cukup”, bila tidak disertai dengan nuansa keindahan, keunikan, dan menyentuh emosi.
  2. Tak hanya argumen tetapi juga Cerita.
    Penyusunan argumen yang berdasarkan data (informasi) tidak lagi menjadi suatu hal yang efektif dalam mempromosikan sesuatu, karena hal ini akan dengan mudah disanggah dengan argumen yang lain. Dibutuhkan kemampuan dalam membujuk, berkomunikasi dan memahami untuk dapat menampilkannya dalam suatu bentuk cerita yang menyentuh.
  3. Tak hanya fokus tetapi juga Simponi.
    Dikala telah banyak ilmu, produk dan profesi yang telah befokus pada suatu hal tertentu (spesialisasi), hasil dari jaman Industri dan Informasi, maka di jaman Konseptual tak hanya dibutuhkan kemampuan analisa, namun juga sintesa yang dapat mengintegrasikan spesialisasi-spesialisasi ini menjadi suatu rangkaian (simponi) untuk membentuk suatu gambaran yang menyeluruh dan melampaui batas-batas. Kemampuan untuk mengkombinasikan hal-hal berbeda menjadi satu kesatuan utuh yang memikat.
  4. Tak hanya logis tetapi juga Empati.
    Kemampuan berpikir logis akan menjadi lebih berarti bagi kehidupan tiap individu bila diikuti dengan kemampuan mereka dalam memahami apa yang membuat sesama mereka bahagia, kemampuan untuk menjalin relasi, dan menaruh kepedulian kepada sesama.
  5. Tak hanya keseriusan tetapi juga Bermain.
    Banyak bukti menunjuk manfaat kesehatan dan keuntungan profesional dari tawa, hati riang, bermain, dan humor. Serius penting, namun terlalu serius akan dapat berakibat buruk bagi karier dan lebih buruk lagi bagi kesehatan mental secara keseluruhan. Di jaman Konseptual, dalam bekerja dan berkehidupan, kita semua butuh bermain.
  6. Tak hanya akumulasi tetapi juga Makna.
    Semakin tinggi tingkat kesejahteraan manusia, maka akan semakin berkelimpahan materi yang mempesona. Hal ini menjadikan hasrat pemenuhan hidup tiap manusia menjadi bergeser dari sekedar mengejar materi ke suatu hal yang lebih berarti, seperti makna hidup, transendensi, dan kepuasan spiritual.

Secara bersama kemampuan keenam indera yang high concept dan high touch ini akan dapat membantu mengembangkan pemikiran baru yang utuh dan manusiawi, yang sangat dibutuhkan di jaman Konseptual. Namun beberapa generasi di jaman Informasi, kemampuan ini mengecil, dan menjadi tantangan bagi kita untuk dapat memulihkannya untuk dapat memasuki jaman Konseptual yang tak lama lagi akan tiba.

[ROM]

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Powered by WordPress | Designed by: diet | Thanks to lasik, online colleges and seo
Skip to toolbar