Tulisan ini didedikasikan untuk memberikan materi pengembangan diri pada diklat pertama SCS (Stikom Cyber Sport) di tahun 2010 yang bertema “1st Step for the Long Journey”.
Setiap individu harus mengembangkan dirinya semaksimal mungkin untuk dapat mencapai kebahagiaan dan kesuksesan dalam kehidupan.
Sadarilah bahwa “Hidup itu susah. Dibutuhkan tekat dan usaha terus-menerus untuk mendapatkan kebahagiaan.” Cepatlah bangkit dari keterpurukan, karena kesusahan adalah hal yang biasa dalam kehidupan, jadi janganlah manja.
Kesuksesan hidup merupakan suatu proses dengan banyak hambatan dan masalah, oleh sebab itu dibutuhkan ketegaran hati untuk selalu berusaha dan berusaha dalam mencapainya.
Cara kita memberlakukan hidup kita akan menentukan tingkat kesuksesan, kebahagiaan, dan kepuasan. Tidak banyak orang dapat bertahan untuk menghadapi hambatan dan masalah yang hadir di kehidupan mereka. Saat suatu hal menjadi sulit, kebanyakan orang akan menyerah dan menghentikan usahanya. Tidaklah heran bila tidak banyak orang yang dapat memaksimalkan tingkat kesuksesan hidup mereka.
Sukses membutuhkan waktu, energi, fokus, dan kesabaran. Tidak ada jalan pintas menuju kesuksesan, karena setiap kali kita menaklukkan kesulitan, kita akan menjadi lebih maju, lebih tangguh, lebih bahagia, dan jalan menuju kesuksesan pun semakin terbuka. Konfusius mengatakan, “Dengan disibukkan macam-macam masalah, maka kesedihan jadi lebih mudah ditepis, dan kebahagiaan lebih gampang dirangkul.”
Berikut ini adalah 9 hal yang perlu dilakukan untuk dapat mencapai kesuksesan hidup:
- Jadilah Aktif, Jangan Pasif
Kepercayaan diri dan kekuatan untuk mengambil keputusan yang tepat bagi diri adalah parameter yang penting, yang dapat membantu dalam menghadapi tekanan, melawan kepasifan, dan menjadi sukes di kehidupan.
Pada titik ini musuh kita yang paling utama adalah ketakutan kita pada diri kita sendiri, yaitu takut salah dalam mengambil keputusan.
Bila saja kita memang salah dalam mengambil keputusan, janganlah terlalu menyalahkan diri dan jangan pula menyalahkan orang lain. Segeralah berdiri dan evaluasi berdasarkan aktivitas-aktivitas apa saja yang telah kita lakukan untuk mencari penyebabnya dan belajarlah darinya, dengan demikian kita akan dapat menjadi lebih berkembang dari sebelumnya.
- Tentukan Tujuan
Kemampuan kepemimpinan personal dimulai dengan menentukan tujuan diri sendiri, sehingga semua aktivitas yang kita lakukan akan dapat lebih terarah, serta dapat dievaluasi terhadap tujuan yang telah kita tetapkan.
Pada titik ini, kita harus belajar untuk fokus pada tujuan, menghindari dan melewati tiap hambatan, akan membantu untuk melatih konsentrasi, produktifitas menuju kesuksesan.
Kesuksesan personal ini akan membantu kita dalam mengatasi ketakutan terhadap kesalahan dan membuka jalan untuk merubah hidup kita dan mencapai tujuan kita.
- Tentukan Prioritas
Menentukan prioritas adalah penting, karena kita tidak dapat melakukan semua hal dalam 1 waktu secara bersamaan.
Evaluasi tujuan kita dan putuskan apa saja yang kita anggap penting, dimana waktu dan tenaga kita akan habiskan untuk mencapainya.
- Berpikir Positif
Berpikir dan visualisasikan kemenangan kita. Daripada berpikir kita tidak akan dapat sukses atau akan ada hambatan yang tak mungkin dapat dilewati, lebih baik percaya bahwa kita akan dapat menyelesaikan tujuan-tujuan kita, walaupun kita mungkin harus mengalami beberapa kesulitan.
- Dekatkan Diri pada Orang Lain untuk dapat Bekerjasama
Manusia adalah mahluk sosial, oleh sebab itu kerjasama akan memberi hasil lebih daripada sendirian.
Untuk dapat bekerjasama dengan orang lain, pertama, pahamilah orang lain dan kemudian berusaha untuk memahami langkah apa yang terbaik bagi diri sendiri dan hubungan profesional kita.
Apa yang dipikirkan orang lain dan apa yang diinginkan mereka, apa yang mereka takutkan dan bagaimana kita dapat merangkul mereka lebih baik? Akan menuntun kita untuk bebas dari ketakutan akan > dan membangun fungsional dan hubungan yang sukses.
Namun kita juga perlu hati-hati saat memilih orang dalam bekerjasama, sehingga kita perlu strategi yang akan kita ikuti untuk menangani kerjasama dan hubungan dengan orang lain.
- Perbaruhi Diri
Manusia memiliki banyak dimensi diri, yaitu: emosional, sosial, intelektual, fisikal, dan mental.
Untuk dapat menumbuhkan potensi-potensi yang ada, kita perlu berusaha untuk mengembangkan dimensi-dimensi ini dalam diri kita.
Akan terdapat berbagai pembaharuan-pembaharuan, dan kita tak perlu takut memperbaruhi diri, sehingga akan dapat membuat diri sendiri menjadi berarti dalam kehidupan.
- Berpendirian Teguh
Berpendirian teguh bukan berarti tidak bertoleransi. Toleransi dibutuhkan agar kita dapat lebih fleksibel dalam menentukan solusi saat menghadapi masalah, dan keteguhan kita butuhkan karena tak ada jalan singkat dalam mencapai kesuksesan.
“Orang bijak akan menjadi penguasa dari pikirannya, orang bodoh akan menjadi budak dari pikirannya.” -Publilius Syrus-
- Kegagalan adalah Situasi Sementara
Jangan mudah menyerah, dan segeralah bangkit dari keterpurukan. Keinginan dan tujuan kita harus dipertahankan untuk merubah kegagalan sementara menjadi kemenangan.
- Terus Berusaha Hingga Berhasil
Kita harus terus berusaha untuk dapat mencapai apa yang ingin kita capai, namun perlu kita sadari, bahwa bukan hanya frekuensi dalam berusaha yang dibutuhkan, tapi harus diikuti mental yang berkualitas. Dan mental yang berkualitas dapat dikembangkan.
Kita harus segera meninggalkan mental terjajah, dimana ciri-ciri orang bermental terjajah adalah sebagai berikut:
- Tidak memiliki kemandirian
- Takut mengambil keputusan
- Tidak berani mengambil inisiatif
Untuk dapat melakukan 9 hal di atas, dibutuhkan kedewasaan diri. Pengembangan kedewasaan membutuhkan disiplin, cinta dan agama (“The Road Less Traveled” oleh M. Scott Peck, M.D.). Tingkat kedewasaan atau integritas diri tidak dapat diukur dari umur seseorang, namun dari pemahaman dan pengamalan hidup seseorang.
Seorang pendaki (“Adversity Quotient” oleh Paul G. Stoltz,Phd.) yang sukses harus memiliki disiplin, cinta dan agama. Disiplin merupakan metodologi untuk melakukan pendakian. Cinta akan memberikan kekuatan tak terbatas dalam mendaki. Dan agama menjadi “kompas” untuk memastikan pendaki tak tersesat dalam melakukan pendakian di gunung kehidupan menuju ke tempat dimana kebahagian berada.
Tingkat pemahaman dan pengamalan iman seseorang terhadap agamanya akan berguna sebagai penunjuk, pengarah dan penyelaras proses pengembangan kedewasaan seseorang hingga mencapai suatu titik integritas diri yang cukup untuk dapat bekerja dengan hati terhadap apa yang telah diyakini.
Keberhasilan pembentukan integritas diri tergantung pada diri sendiri, bukan dari pihak luar, tapi kehendak dari individu bersangkutan.
Ia yang mengenal orang lain adalah seorang yang bijak.
Ia yang mengenal dirinya sendiri adalah orang yang tercerahkan.
Ia yang menguasai orang lain memiliki kekuatan.
Ia yang menguasai dirinya sendiri memiliki kekuasaan.
~Lao Tzu – Tao Te Ching~
Anggota SCS adalah gamer yang handal dan sukses di kehidupan
[ROM] Maret 2010
Leave a Reply