Daftar tujuan yang ditetapkan oleh American College of Radiology (ACR) untuk kemajuan teleradiologi dan manfaatnya

Teleradiologi adalah pengiriman data suatu gambaran radiografi dari suatu tempat ke tempat lain secara elektronik untuk mendapatkan hasil diagnosa dan dapat digunakan untuk konsultasi satu sama lain (ACR standard teleradiologi: http://www.acr.org). Teleradiologi modern mulai dikembangkan diakhir-akhir tahun 1980an, setelah pengenalan tentang digital imaging medis seperti pada Computed Tomography, Computed Radiography dan Ultrasonography. Perkembangan teknologi ini terjadi karena kemudahan, kemurahan dan kecepatan mengirim data dalam jenis digital. Mula-mula pada tahun 1975 teleradiologi dilakukan untuk penghematan biaya dan kemudahan dalam pengiriman data jenis digital dibandingkan jenis konvensional/bentuk fisik film rontgen (Kutipan dari E Briggs, S Thorndyke, M Berhend, J Ansermino dalam buku Computed Tomography).

Pada umumnya penerapan sistem teleradiologi dilakukan untuk memenuhi tuntutan pelayanan kesehatan yang membutuhkan kecepatan dan ketepatan diagnosa medis serta konsultasi yang cepat dan tepat. Dengan pemanfaatan teknologi ini, sistem teleradiologi mampu menanggani atau mengeliminasi masalah waktu yang sering terjadi pada bidang diagnostik. Khususnya pada unit radiologi yang sedang gencar-gencarnya berbenah dalam sistem pelayanan radiologi. Berikut ini adalah daftar tujuan dan pemanfaatan kemajuan teleradiologi yang ditetapkan oleh ACR:

  1. Tujuan: Menyediakan akses untuk konsultasi dan interpretasi film dari lokasi alat pencitra.
  • Manfaat: Memungkinkan untuk meminta pendapat kedua (second opinion) dari dokter lain dan / atau pendapat dari subspecialties radiologi di luar lokasi rumah sakit.
  1. Tujuan: Memberikan dukungan radiologis di fasilitas kesehatan tanpa dokter ahli radiologi.
  • Manfaat:Masyarakat pedesaan mendapatkan layanan akses ke dokter ahli radiologi di seluruh dunia.
  1. Tujuan: Memberikan interpretasi citra radiologis segera untuk perawatan pasien baik non darurat dan darurat.
  • Manfaat: Menghemat waktu dan mengurangi risiko salah kirim atau kehilangan citra medis dengan menghindari pengiriman salinan citra secara fisik. Selanjutnya, dokter ahli radiologi dapat mengakses gambar dari komputer rumah, PDA, atau bahkan telepon untuk memberikan informasi kembali ke dokter yang merawat.
  1. Tujuan: Mengembalikan citra yang telah diinterpretasikan ke penyelia perujuk.
  • Manfaat: Citra medis yang telah diinterpretasikan dapat dikembalikan secara efisien ke dokter perawatan primer atau ruang gawat darurat.
  1. Tujuan: Meningkatkan interpretasi.
  • Manfaat: Dari tempat pencitraan dapat meneruskan informasinya secara langsung ke tempat medis utama terpusat, dimana pembacaan citra medis dapat dilakukan oleh sejumlah dokter radiologi. Mekanisme ini akan menurunkan waktu yang dibutuhkan untuk intepretasi citra medis, sekaligus menurunkan tingkat kesalahan diagnosa pasien akibat kesalahan intepretasi citra medis.
  1. Tujuan: Teleradiologi mendukung telemedicine.
  • Manfaat: Untuk dapat menjelaskan citra dan temuan, citra dapat dikirim secara langsung ke dokter yang sesuai.
  1. Tujuan: Berbagi dan ketersediaan dalam meningkatkan pendidikan untuk praktik dokter ahli radiologi.
  • Manfaat: Teleradiologi akan meningkatkan efisiensi dalam transfer informasi dan data citra medis baru untuk edukasi praktik dokter ahli radiologi.

Pengalaman saya hingga saat ini menemukan bahwa tujuan 1, 3, 4 dan 6 umumnya diterapkan pada klinik atau rumah sakit swasta, seperti tujuan 1 dan 4 untuk klinik MRI Sudirman – Jember, dan RS Santa Maria – Pekan Baru; tujuan 3 dan 4 untuk RS Premier – Surabaya, RS Mitra Keluarga – Surabaya, RS Royal – Surabaya, RS Mitra Plumbon – Cirebon, RS Grand Medistra – Medan, dll; sedangkan untuk tujuan 3, 4 dan 6 diterapkan pada National Hospital – Surabaya.

Tujuan 2, 4, dan 5 diterapkan untuk proyek teleradiologi Dinas Kesehatan Kota – Surabaya – tingkat puskesmas, dan proyek teleradiologi Kementrian Kesehatan – Indonesia, yang terbagi dalam 3 tahap, yaitu Pusat Data, RS Pengampu, dan RS Diampu.

Tujuan 7 lebih banyak diterapkan pada rumah sakit pendidikan.

[ROM]

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Powered by WordPress | Designed by: diet | Thanks to lasik, online colleges and seo
Skip to toolbar