Monthly Archives: April 2016

Sistem Linier Time Invariant

Sistem merupakan bagian yang tidak terlepas dari lingkungan yang menyebabkan sinyal tertentu dalam lingkungan dapat saling dihubungkan. Contoh dari sistem adalah

  • komputer
  • Instrumen kesehatan
  • Tegangan Sumber
  • Mobil

Hubungan antara sistem dan sinyal dapat digambarkan di bawah ini :

Hubungan Sistem dengan Input/Ouput

 

Input merupakan sinyal dalam bentuk diskrit ataupun kontinue sedangkan output merupakan sinyal output dari sistem atau disebut dengan respon sinyal. Berdasarkan Hany Ferdinando menyatakan sistem merupakan bagain dari lingkungan yang menguhubungkan sinyal-sinyal yang ada, contohnya sistem peredam pada kendaraan yang bekerja untuk  memberikan kenyamanan bagi pengendara yang biasanya kita kenal shock absorber. Postingan kali ini akan dimulai dari uji sistem dan analisa sistem dengan menggunakan konvolusi.

 

1. Uji Sistem 

 Metode evaluasi untuk uji sistem dilakukan sesuai dengan  metode evaluasi yang ditulis oleh Hany Ferdinando ditunjukkan oleh gambar di bawah ini

metode evaluasi sistem LTI

 

Berdasarkan gambar metode evaluasi untuk pengecekan sistem linier time invariant maksud dari gambar di atas adalah dimisalkan terdapat sbuah sinyal input u(n) yang masuk ke sistem dengan sinyal outputnya adalah y(n) yang terdelay sekian m detik disebut metode pertama (gambar sebelah kiri), selanjutnya melangkah ke metode kedua (gambar sebelah kanan) sinyal input yang terdelay sebesar m detik masuk ke sistem kemudian menghasilkan sinyal output y(n), Kedua metode tersebut dibandingkan apabila menghasilan sinyal output yang sama, maka sistem tersebut dikatakan Sistem Linier Time Invariant (Sistem LTI ).

Berikut contohnya, contoh ini diharapkan mahasiswa memahami pengertian sistem linier time invariant yang dimodelkan secara pemodelan matematis.

Contoh Soal 

Pertanyaan : 

  1.  Lakukan uji time-invariant dengan waktu tunda sebesar 3 detik untuk mengetahui apakah sistem tersebut merupakan sistem time-invariant 
  2. Lakukan pengujian untuk membuktikan hukum homogenitas dengan faktor pengali sebesar 9

 

Jawaban 

Uji time invariant bisa dilakukan sesuai dengan metode evaluasi di atas, berikut cara menjawabnya :

1. Metode Evaluasi Pertama

ck sistem LIT 1

 

 

 

 

 

2. Metode Evaluasi Kedua

cek sistem LTI 2

 

 

 

 

 

Hasil kedua metode sama, sehingga sistem ini dapat dikatakan sebagai sistem LTI

Uji Sistem sesuai dengan hukum Homogenitas ditunjukkan sebagai berikut :

uji sistem dgn Hkm Homogenitas

 

 

\

 

 

 

(berlanjut ke halaman berikutnya )

Bahan Ajar

Bahan Ajar bisa didownload secara Gratis, tapi gunakan dengan baik dan bijak

PERIDOE : Semester Genap 2016

***********************************************************************************************************

                              Mata Kuliah Sinyal Sistem

**********************************************************************************************************

Dosen Pengampuh : Musayyanah, S.ST, MT

1.  Kontrak Perkuliahan >> Kontrak Perkuliahan SS

——– Sebelum UTS ——————-

2. Definisi Sinyal >> ss_firstmeeting_rev

3. Pergeseran Sinyal >> ss_secondmeeting

4. Pengertian sistem >> ss_fifthmeeting

5. Konvolusi >> ss_sixthmeeting

6. Soal Quiz >> QUIZ SINYAL SISTEM

7. Soal UTS >> UTS Sinyal Sistem

8. Soal Remidi UTS Sinyal >> remidi uts sinyal 152

9. Soal Perbaikan Tugas >> Perbaikan Tugas Sinyal Sistem

—————- Pasca UTS —————

9.  Konvolusi Sinyal Kontinue >> KONVOLUSI KONTINYU

10.  Pembangkitan Sinyal dg Matlab >> Sinyal dengan Matlab

11. Deret Fourier >> DERET FOURIER

12. Transform Fourier >> TRANSFORMASI_FOURIER

13.

Perbaikan TUGAS Sinyal dan Matriks

Perbaikan tugas sebelum UTS untuk mata kuliah matriks dan sinyal dapat diunduh di bawah ini :

1. Perbaikan Tugas Sinyal Sistem

2. Perbaikan Tugas Matriks dan Transformasi Linier

Silhakan didwonload, bagi yang sudah mengumpulkan tolong absen di bawah ini, terimakasih 🙂

Dikumpulkan terakhir tanggal 22 April  2016 pukul 17.00

Pengenalan Cloud Computing untuk Pembangunan Smart City

Cloud Computing diartikan sebagai komputasi di awan, semua data dapat disimpan di storage yang disediakan oleh provider cloud. Cloud computing merupakan anak turunan dari ilmu sistem terdistribusi yang memanfaatkan internet sebagai gudang penyimpanan. Pada postingan ini dibahas mengenai latar belakang (sejarah) cloud computing, pengertian, jenis-jenis layanan cloud, komponen cloud dan keuntungan menggunakan cloud serta aplikasi praktis yang bisa dengan mudah mahasiswa terapkan dalam langkah awal pengenalan cloud computing.

Mari tengok ke alamat web di bawah ini :

http://www.networkworld.com/article/3018770/cloud-computing/2016-s-biggest-cloud-computing-conferences.html

Bagi yang ingin mengembangkan penelitian tentang cloud dapat diklik alamat  web tersebut yang berisi tentang conference cloud computing yang dapat digunakan untuk Smart city. Postingan ini berisi pengenalan cloud yang nantinya digunakan untuk pengembangan smart city. (tujuannya begitu.. sehingga tujuan sama dengan judul postingan kali ini ).

Atau bisa bergabung ke grup cloud Indonesia bisa join di grup Facebook , atau bisa berkunjung ke alamat web  cloud Indonesia –> http://www.cloudindonesia.or.id/

1. Latar Belakang Cloud Computing

Pengembangan computasi internet diarahkan pada pengembangan aplikasi sistem yang mudah dan tidka memerlukan banyak waktu dan tenaga. Pengembangan tersebut menimbulkan masalah pada aplikasi sistem jaringannya seperti proses update OS (Operating System) dan re-install program aplikasi tersebut. Hal ini membuat para developer Google, IBM, Microsoft, dan Apellle membuat sebuah sistem storage yang sekarang dikenal dengan teknologi cloud computing.

2. Definisi Cloud Computing

Berdasarkan George  Clourouris (Penulis Buku Distributed System Concepts and Design) menggambarkan pengertian cloud computing pada gambar di bawah ini,

Gambar Teknologi Cloud Computing

Menurutnya Teknologi cloud merupakan salah satu trend dari teknologi sistem terdistribusi dimana ‘peranan utamanya’ adalah komputer.

Sedangkan berdasarkan National Institute Of Standart and Technology (NIST), mendefinisikan cloud computing sebagai  berikut :

“Cloud computing is a model for enabling convient, on demand network access to a shared pool of configureable computing resources that can be rapidly provisoned and released with minimal management effort or service provider interaction. This cloud model promotes availability and is composed of five essential characteristics, there delivery models, and four deployment models.”

Iwan Sofana (penulis buku Cloud computing Teori dan Praktik) mengatakan juga bahwa cloud computing  merupakan model clinet server, dimana resources sperti server, storage, network, dna software dapat dipandang sebagai layanan yang dapat diakses oleh pengguna secara remote dan setiap saat. Selain itu cloud Pak Iwan menyatakan bahwa cloud computing juga identik dengan data center atau sebuah lembaga dengan fasilitas seperti hardware dan software yang memadai. Tapi bukan berarti membangun server cloud membutuhkan biaya mahal lo!

Gambar Teknologi Cloud Computing

Menurut saya, Cloud computing merupakan teknologi yang memanfaatkan internet sebagai media penyimpanan, selain itu dibutuhkan infrastruktur yang complex untuk membangun cloud. Kompleksitasan tersebut tergantung dari kebutuhan atau layanan yang digunakan.

Selain itu, komputasi awan pada dasarnya salah satu bentuk pendistribusian data yang memungkinkan pengguna makin meningkatkan kemampuan untuk menyerap begitu banyak sumber daya jaringan komputer melalui internet untuk menyelesaikan pekerjaan mereka. Misalnya jika terdapat seseorang mengetahui kondisi lalu lintas jalan raya di sebuah negara, mereka dapat mengupload dan menyimpan data ke dalam ‘awan’ berupa jaringan komputer yang memiliki banyak server data dan kemudian mempresentasikan hasilnya yang merupakan olahan data dari satu jaringan raksasa.

(Berlanjut ke page berikutnya …. )

Penggeseran Sinyal

Berlanjut dari postingan sebelumnya, yang akan membahas penggeseran sinyal dengan matlab. Penggeseran sinyal dilakukan dengan cara 2 tipe manipulasi.

1. Manipulasi Sumbu Waktu

Manipulasi waktu dilakukan dengan menggeser sumbu t , perhatikan gambar di bawah ini. Sinyal di bawah ini merupakan sinyal continue yang dirumuskan pada persamaan (1)

 

Persamaan di atas merupakan sinyal continue (dalam domain t), sehingga apabila digambarkan ditunjukkan pada gambar di bawah ini

Persamaan tersebut terdiri dari dua nilai yaitu :

1. untuk  0<t<2, memiliki nilai y = 0.2*t (pada gambar ditunjukkan garis warna biru)

2. untuk  2<t<3, memiliki nilai y = 0.4 (pada gambar ditunjukkan garis warna merah)

3. untuk t yan lain, selain point 1 dan 2, bernilai nol.

Gambar di atas merupakan hasil dari script matlab berupa m file, yang bisa diunduh di bawah ini  (gunakan dengan bijak, semoga bermanfaat )

Script_Geser_sinyal

Kebanyakan mahasiswa baru (khususnya mahasiswa 152)  masih awam dengan bahasa pemograman matlab, baiklah saya akan jelaskan bagaimana membuat fungsi sinyal pada persamaan 1 dengan menggunakan matlab.

Sama seperti bahasa pemograman yang lain, suatu variabel harus di-inisialisasikan dan di-proseskan. Berikut script untuk mendefinisikan variabel sesuai persamaan 1

Dalam matlab yang penting adalah mengetahui apa yang akan disimulasikan. Persamaan 1 dapat ditulis dengan program di bawah ini.

 

 

 

Persamaan 1 terdiri dari tiga nilai dengan tiga domain, yaitu :

1. Nilai Pertama dengan  domain 0<t<2, sehingga penulisan scriptnya menjadi t = 0:1:2. Nilai tersebut menjadi y = 0.2*t.

2. Nilai Kedua dengan domain 2<t<3 adalah 0.4.

3. Nilai ketiga dengan domain t lainnya adalah nol, dimana untuk nilai ini tidak perlu didefinisikan ke script matlab. Karena semua nilai ketiga tersebut nol.

Setelah menuliskan persamaan 1 ke dalam script matlab, berikutnya bagaimana cara menampilkan persamaan tersebut ke dalam matlab.

 

 

 

 

 

 

Untuk menampilkan banyak gambar pada matab gunakanlah sintak figure untuk setiap proses script matlabnya. Silahkan ber-eksperiman dengan sintak-sintak yang ada di Matlab, cukup dengan klik web berikut http://www.mathworks.com/help/matlab/learn_matlab/plots.html , yang merupakan web resmi dari matlab. Web tersebut menyediakan banyak contoh dalam membuat script matlab dan yang g kalah serunya terdapat forum yang bisa dilakukan diskusi yang inshaAlloh direspon cepat sama anggota forum tersebut. Silahkan buat account gratis dari web tersebut.

Pada sintak di atas terlihat bahwa terdapat script ‘hold on‘, arti dari sintak hold on adalah menggabungkan dua nilai (dua plot) dalam satu figure. Label setiap nilai tersebut diberi label pada matlab menggunakan script ‘legend‘ . Sintak ‘fontsize‘ ditunjukkan untuk ukuran fontnya untuk setiap tulisan xlabel dan ylabel. Selain itu di dalam script terdapat sintak ‘axis‘ untuk mengatur tampilan sumbu x dan sumbu y pada figure. (masih bingung…? silahkan dicobaaa..).

Sinyal continue di atas, dapat digeser dengan cara manipulasi waktu dari sinyal tersebut. gambarkan apabila sinyal di atas digeser ke kiri tiga second, atau untuk matematisnya ditulis . Gambarkan X(t+3).

Penggeseran ini dapat diketahui langsung dari persamaan 1 menjadi persamaan 2 di bawah ini :

sehingga hasil sinyal continue setelah digeser ditunjukkan pada gambar di bawah ini

Gambar di atas merupakan hasil penggeseran sebanyak tiga second ke kiri, Hasil Gambar plot di atas dapat ditulis dengan script di bawah ini sesuai dengan persamaan 2 :

Langkah membuat script dengan penggeseran sinyal sama dengan pembuatan script sebelumnya. Langkah untuk menampilkan figurenya pun sama.

2. Manipulasi Amplitudo

Penguatan atau pelemahan adalah pasangan manipulasi amplitudo. Sebuah sinyal yang dinyatakan dengan y(t) = α x(t) memiliki arti

  1.  jika |α| > 1, maka sinya; tersebut akan dikuatkan dengan faktor α (amplitudo akan semakin membesar)
  2. jika |α| < 1, maka sinyal tersebut akan dilemahkan dengan faktor α (amplitudo akan semakin kecil)

Pada manipulasi ini, bagian waktu tidak ikut berubah. Manipulasi ini hanya fokus pada sumbu vertikal dari sebuah fungsi sinyal.

Apakah ada penguatan yang bernilai negatif atau |α| < 1 ? tentu ada, salah satu contohnya terjadi pada rangkaian amplifier dengan konfigurasi Common Emitter (CE) atau inverting amplifier menggunakan OpAmp. 

Pernahkah melihat function generator atau oscilloscop yang terdapat fasilitas untuk memperkecil amplitudo sinyal yang besar, biasanya satuannya decibel (dB). Perlu diingat bahwa dB = 10*log10(P). Kunjungi page web berikut : http://www.sengpielaudio.com/calculator-volt.htm untuk konversi ke satuan dB.

Dimisalkan ada sebuah sinyal sinus yang digambarkan di bawah ini:

Gambar di atas, merupakan sinyal sinus dengan parameter amplitudo 4 Volt, yang akan dikuatkan 3 kali sehingga amplitudo menjadi 12 Volt, Dapat dilihat pada gambar di bawah ini :

Feel Free if you ask about this post.. just add your comment at comment box! 🙂

 

 

 

Skip to toolbar