Ar Rahim

 

 

Ar Rahim,

Allah SWT itu bersifat Ar Rahim, terbukti kasih sayang dan ratmat Allah yang meliputi rahmat-Nya bagi orang-orang yang beriman, sedangkan orang-orang yang mengingkari-Nya tidak dapat mendapatkan kasih sayang daripada-Nya.

Apabila kita ingin disayang sama Allah?.
Maka kita harus selalu beriman dan bertaqwa kepada-Nya. Kita harus mematuhi dan menunaikan segala perintahNya dan menjauhi segala larangan-Nya.

Kisah “Bayi yang dibelah  dua”;

Pada Zaman Nabi Sulaiman as, ada seorang bayi yang diperebutkan oleh dua orang wanita. Keduanya sama-sama mengaku sebagai ibu dari bayi tersebut. Akhirnya mereka membawa permasalahan ini kepada Nabi Sulaiman as, selaku Raja di negeri itu.

Setelah ditanya dan diminta memberikan keterangan, keduanya bersikukuh bahwa bayi tersebut adalah anaknya. Kemudian Nabi Sulaiman berpura-pura akan membelah bayi tersebut menjadi dua, agar bayi tersebut dapat dibagi. Ibu yang satu menyetujui keputusan Nabi Sulaiman tersebut, dan yang satu menolaknya. Dengan tegas yang menolak memutuskan merelakan bayinya agar diberikan saja kepada ibu yang menyetujui keputusan Nabi Sulaiman as. tersebut, karena dia merasa tidak tega melihat bayinya dibelah menjadi dua.

Akhirnya Nabi Sulaiman as. dapat mengetahui mana ibu si bayi itu yang sebenarnya. Kemudian beliau memberikan bayi tersebut kepada wanita yang tadinya menolak keputusannya tersebut. Sementara wanita yang mengaku ibunya dihukum karena telah berdusta.

 

Dari kisah di atas, dapat mengambil pelajaran “Bahwa bagaimanapun keadaan kita, harus tetap menerapkan sikap kasih sayang terhadap sesama. Kita harus merelakan apa yang kita sayangi, selama itu demi kebaikan yang kita sayangi”.

Allah itu Ar Rahim, Maha Penyayang, dan senantiasa mencurahkan kasih sayangNya kepada makluk-makluknya yang memiliki sifat penyayang kepada sesama.

 

(Sumber : Buku Kisah-kisah 99 Asmaul Husna);

Cinta Allah kepada hambaNya itu pasti.
Seberapa besar kasih sayangNya, sehingga kita sampai saat ini masih dapat menikmati air yang menyejukkan. Dapat merasakan kehidupan ini dengan gratis, mulai dari  tubuh yang sehat yang gratis, dan semuanya. Merasakan matahari yang setiap pagi bersinar terang, kecuali ketika hujan. He…..he….

Kenapa semuanya itu, tidak kita syukuri dengan rajin beribadah padaNya.
Coba kita renungkan, kemana waktu kita selama ini?. Buat apa usia yang sekian lama sudah Allah berikan?.

Semoga note kecilnya, menyadarkan bagi kita semuanya.
Akan semua kebesaran Allah kepada kita.

Yuk….!, belajar lagi lebih baik demi DIA, yang Maha Pengasih dan Penyayang.
Amiiin…

 

This entry was posted in Renungan Lusi. Bookmark the permalink.

3 Responses to Ar Rahim

  1. Ismi says:

    Allah Maha besar
    Mukjizat allah memang akan selalu ada kepada siapapun umatnya yang taat kepadaNya.

  2. Subhanallah, kasih sayang dari Allah SWT tak akan tertandingi oleh siapapun 🙂

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *