Menggunakan SI/TI dengan Tepat

Saat membaca buku Rethingking Information Technology Management : Integrasi Teknologi Informasi dengan Strategi yang merupakan kompilasi dari beberapa jurnal dengan editor Dr. Ike Janita Dewi, MBA, perhatian saya tertuju ke salah satu isi buku tersebut. Pada artikel “Menggunakan IT dengan tepat” di bagian 1 tentang Effects of IT on Competition. Artikel yang menurut saya terkait erat dengan perencanaan strategis SI/TI agar manfaat SI/TI lebih terasa terlebih jika digunakan untuk memenangkan persaingan 🙂

Berikut ini adalah link ke artikel asli dari buku tersebut, Anda bisa mendownload dari bagian “Perencanaan Strategis Sistem dan Teknologi Informasi (IS/IT Strategic Planning)”, pilih Getting IT Right, semoga bermanfaat.

courtesy http://www.kpmg.com/IN/en/WhatWeDo/Advisory/Performance-Technology/ITAS/PublishingImages/ITA.jpg

Berbagai perusahaan besar mendapatkan bahwa TI merupakan sebuah kekacauan yang mahal. Aturan hilang. Konsumen menelepon helpdesk yang tidak memberikan bantuan apa-apa. Sistem yang melakukan penelusuran tidak bekerja. Memang betul bahwa rata-rata bisnis membuang 20% dari anggaran TI untuk pembelian yang gagal mencapai sasaran (menurut riset Gartner). Agar hal tersebut dapat dikurangi ada tiga prinsip yang saling tergantung, saling berhubungan dan dapat dipakai di manapun untuk menggunakan TI secara efektif dan merupakan tanggung jawab manajemen puncak untuk memahami serta membantu mengimplementasikannya. Tiga prinsip tersebut adalah :

  1. Rencana pembaharuan SI/TI jangka panjang yang dihubungkan dengan strategi perusahaan. Mengubah SI/TI seperti ,e,perbarui sebuah kota yang besar sementara orang-orang masih tinggal disana. Usaha tersebut memerlukan sebuah rencana yang membuat keseluruhan grup SI/TI fokus pada tujuan jangka panjang, perusahaan berinvestasi dengan tepat yang mengarah kepada penuruan biaya jangka pendek, serta menghasilkan sebuah perencanaan rinci untuk peremajaan sistem jangka panjang dan penciptaan nilai.
  2. Program teknologi perusahaan yang menyatu dan disederhanakan. Program seperti ini menggantikan gudang data yang sangat bervariasi dan berorientasi vertikal yang melayani unit-unit perusahaan secara terpisah (HRD, Accounting, dsb) dengan sebuah rancangan arsitektur berorientasi horisontal untuk melayani organisasi secara menyeluruh.
  3. Organisasi SI/TI yang sangat fungsional yang berorientasi keinerja. Bagian SI/TI bekerja sebagai anggota  tim dan beroperasi menurut standar kinerja perusahaan. Seperti roda gigi yang bertautan satu dengan yang lain, prinsip tersebut bekerja bersama dan konsisten. Jika salah satu bergerak ke arah yang berlawanan atau terlepas, maka roda gigi akan berputar dengan berat bahkan terhenti.

Sebagai contoh kasus, yang baru saja terjadi hari Senin 10 Oktober 2011, Garuda Indonesia kembali mengalami kegagalan sistem, apakah ini termasuk menggunakan SI/TI dengan tepat ? entahlah, Anda dapat membaca kembali ke artikel Manfaat dan Kegagalan SI/TI. Terjadinya gangguan pada jaringan maskapai penerbangan ini mulai Senin pukul 01.30 dini hari. Pencatatan secara manual memberikan dampak pada jadwal penerbangan. Sampai dengan pukul 09.30, sebanyak 30 penerbangan yang mengalami penundaan. Beberapa berita terkait hal tersebut dapat dibaca disini.

courtesy http://assets.kompas.com/data/photo/2011/06/19/1105262620X310.jpg

Pada sisi lain, dengan pemanfaatan SI/TI yang tepat
apakah dapat memberikan “sesuatu” (baca : manfaat) bagi perusahaan ? 🙂
bagiamana dengan competitive force perusahaan apabila SI/TI gagal memberikan “sesuatu” ?
adakah implikasi strategi bisnis kepada peluang pemanfaatan SI/TI bagi perusahaan ? 🙂

ini sesuatu yang masih bisa kita diskusikan bahkan mungkin bisa diperdebatkan, dan pastinya ini sesuatu banget bagi orang yang berkecimpung dalam dunia SI/TI :D.

155 Responses to Menggunakan SI/TI dengan Tepat

  1. semangat says:

    waah nice artikel,, nambah wawasan dan pengetahuan saya,,
    slam TI dan SI Indonesia,,
    semangaat..

  2. Terima kasih, banyak hal yang bisa dijadikan pelajaran.

  3. Clubon says:

    SI / TI memang memiliki peran penting untuk setiap perusahaan, salah sedikit saja merugikan banyak orang seperti contoh kasus di garuda indonesia

  4. wah, Garuda Indonesia saja yang seharusnya SI dan TI nya terbilang sempurna bisa mengalami kecederaan seperti itu. bisa berabe, bahaya dan sangat merugikan tuh, rutinitas nya kan padat.

  5. suhendra says:

    terimakasih bapak selamat malam dan selamat istrahat.. ktemu minggu depan.

  6. suhendra says:

    semoga jawaban kami yang terakhir sedikit benar..hehehe

  7. suhendra says:

    Jadi Dari cerita itu dapat dilihat bahwa, peran SI/TI untuk mendukung perusahaan sangatlah terlihat,yaitu Mengotomasikan pekerjaan dalam proses bisnis yang semi otomatis dan manual, yang pada awalnya transaksi dilakukan manual, dan dengan pemanfaatan teknologi secara tepat, bisa dilihat perubahannya.
    Dengan sistem baru di perusahaan, dokumen yang disimpan antara 30.000 sampai 50.000 jam, dokumen per minggu.

    Pada tahun 1988, penghematan yang dihasilkan dari kontrol lebih baik atas data penjualan datang lebih dari $ 40 juta per tahun-sebuah tabungan yang dalam dana gilirannya pembaruan sistem data inti. Frito-Lay mampu mengurangi jumlah pusat distribusi, mengurangi produk basi oleh 50%, dan meningkatkan penerimaan dalam negeri dari $ 3 miliar pada 1986 menjadi $ 4.2 milyar tahun 1989. Hari ini, Frito-Lay terus menjadi pemain dominan dalam industri snack
    Kemudian Jordan melakukan pembaharuan kembali rencana jangka panjang IT dengan melakukan komputerisasi dengan menyediakan sistem online untuk para sales yang berada dijalan-jalan.
    09.41010.0134 Alvian Deffa Kristyanto
    09.41010.0120 Ahmad Romdhony
    09.41010.0117 Suhendra Hermawan

  8. Frito-Lay adalah perusahaan yang bergerak di bidang makanan ringan mempunyai tujuan awal untuk membuat dan menjual makanan ringan secara fresh, cepat dan efisien. Sejak tahun 1930-an Frito-Lay menggunakan proses manual terhadap proses bisnisnya karena pada tahap itu transaksi yang terjadi masih dalam skala yang relative kecil, yaitu semua transaksi penjualan,keuangan, dan pengadaan di lakukan dengan pencatatan sebuah kertas kerja. Namun pada tahun 1983 ketika perusahaan Frito-Lay terus tumbuh dan tumbuh, Mike Jordan yang CEO baru Frito-Lay membuat strategi baru dengan menerapkan mengubah proses bisnis dari decentralized (system yang tidak terpusat) menjadi system yang centralized platform(system yang terpusat) karena system ini di nilai lebih bisa dinilai mereduksi cost dari perusahaan Frito-Lay. Lebih lanjut, Jordan melakukan pembaharuan kembali rencana jangka panjang IT dengan melakukan komputerisasi dengan menyediakan sistem online untuk para sales yang berada dijalan-jalan yang dapat digunakan untuk memperbaharui data-data transaksional sehingga lebih bisa menjangkau customer di semua lini. Pembaharuan ini tentu akan berdampak pada system lama yang mana untuk pihak pengembang IT nya haris di pikirkan untuk pengembangan IT jangka panjang agar tidak menggagu kinerja system secara menyeluruh, diharapkan dengan adanya sitem yang baru dapat menyempurnakan fungsi dan kegunaan system yang lama, dimana hal itu menghabiskan banyak biaya namun dengan adanya sistem yang terkomputerisasi Frito-Lay dapat mengurangi masalah pencatatan 30.000 hingga 50.000 jam, dimana system yang baru di terapkan, pembaharuan sistem ini data dapat meningkatkan pendapatan dari $3 miliar hingga $4.2 miliar walaupun investasinya pun sangat tidak murah.

  9. Profile photo of erwin erwin says:

    guys, mohon maaf, kita cukupkan sampai disini diskusi malam ini 🙂
    terima kasih partisipasinya, menyenangkan sekali, kita bertemu lagi minggu depan di kelas 🙂

  10. kelompok 6 says:

    Menurut kami, Frito Lay sendiri sudah memiliki proses bisnis yang sangat baik, hal ini dibuktikan dengan berkembangnya pesatnya Frito Lay yang sejak 1930 tidak pernah berubah untuk selalu menjual makanan yang berkualitas kepada konsumennya. Namun hal ini berubah ketika pada tahun 1980 penjualannya begitu berkembang dengan pesat dan menyebabkan Frito Lay tidak dapat mengendalikan data-data yang ada. Namun ketika Mike Jordan mengambil alih pada tahun 1983, kini Frito Lay lebih bisa mengendalikan harga, pengadaan barang dan konsumen di setiap waktu.

  11. Kelompok 11 says:

    Kelompok 11 :
    09410100250 Ulinnuha Jaza Chusnina
    09410100255 Alfinatul Amaliyah
    09410100284 Leza Risti Navyca

    Getting IT right

    Dari artikel dengan judul diatas kami mengambil kesimpulan, bahwa penulis percaya
    dalam menciptakan TI yang bermanfaat bagi pengguna, divisi strategis perlu memahami
    3 prinsip dibawah ini :
    1. Membuat rencanan TI untuk jangka waktu yang panjang
    pertumbuhan IT saat ini sangat pesat. semua teknologi yang ada sekarang bisa saja dalam 5 tahun kedepan sudah tidak digunakan lagi,
    hal itu akan menjadi salah satu penyebab kegagalan sebuah penggunaan IT. Oleh sebab itu Dalam merencanakan investasi IT perlu memikirkan jauh
    kedepan, apakah sebuah produk IT yang kita invest saat ini akan masih bisa digunakan 5 tahun lagi.
    –> Dalam Kasus Perusahaan Lay’s di artikel, kami mengambil kesimpulan :
    Awalnya Perusahaan berjalan dengan serba manual, dari pemesanan raw material sampai pencatatan transaksi dilakukan dengan manual,
    dan disimpan dalam kertas. Karena Lay’s makin berkembang dan banyak konsumennya, dokumentasi jadi susah, delivery dan produksi juga makin
    membutuhkan waktu lama. Saat CEO dialihkan ke tangan Henry, Henry memutuskan menggunakan bantuan IT dalam segala divisi, semua diusahakan
    bisa terintegrasi dan terkoneksi agar transaksi dari perusahaan hingga ke konsumen bisa cepat.
    Tapi, tentu saja karena perombakan dipakai hampir disegala bidang, perusahaan harus mengeluarkan biaya yang banyak. Henry berani ambil resiko
    biaya yang besar dikarenakan Henry percaya bahwa Penerapan IT saat itu akan membantu meningkatan profit penjualan di tahun-tahun selanjutny
    2. Mengintegrasikan teknologi
    3. Menerapkan budaya IT

  12. Pada artikel Getting IT- Right khususnya pada bagian gear 1, dijelaskan bahwa pada perusahaan Frito lay awalnya masih menggunakan system yang manual. Begitu juga dengan Herman Lay yang sebenarnya sudah memiliki system otomasi tetapi belum memanfaatkannya sepenuhnya, walaupun perusahaannya sudah maju. Tetapi dengan majunya perusahaan pasti membuat konsumen menjadi semakin banyak, untuk mengatasi banyaknya konsumen, perusahaan seharusnya menggunakan system yang lebih mempercepat dalam menjalankan proses bisnis dalam perusahaan. Mike Jordan yang mengambil alih sebagai CEO Frito – Lay memutuskan untuk mengatasi masalah yang dihadapinya. Mike Jordan menggunakan TI sebagai jalan keluar dan mereka mempelajari teknologinya sambil berjalan, karena Mike berpikir pasti persaingan ke depan pasti lebih “ sengit” walaupun harus banyak menghabiskan biaya yang banyak dalam perpindahan dari system manual ke otomasi.

  13. dewangga putra S. says:

    Memaksimalkan IT dalam prusahaan fritolay pertama-tama harus melakukan pengembangan di bidang teknologi informasi serta kemampuan untuk menggunakan perangkat lunak yang kompatibel yang penggunaanya jangka panjang sehingga dapat memberikan keuntungan dalam bersaing bagi perusahaan. Namun bila perangkat lunak dalam mendukung informasi itu sudah using seiring berkembangnya jaman maka akan terasa jadul akibat munculnya perangkat lunak baru. Dalam catatan kami perusahaan tersebut perlu mengambil langkah-langkah sebagai berikut:
    Strategi Bisnis
    Dalam strategi bisnis sangat penting sebagai arahan perusahaan tersebut akan bergerak ke mana.

    Peranan IT
    Peranan IT yang kompatibel di perusahaan dapat mempengaruhi kinerja perusahaan tersebut dalam mengembangkan laju perekonomianya sebagai contoh: Pengembangan IT untuk Jangka panjang, Membuat Teknologi untuk mendukung bisnis seperti : Database Management System agar system penyimpanan data dapat terintegrasi dan memudahkan untuk pengolahan data.

  14. Frito-Lay adalah perusahaan makanan ringan mempunyai tujuan untuk membuat dan menjual makanan ringan dengan cepat dan efisien. Sejak tahun 1930-an Frito-Lay menggunakan proses manual terhadap proses bisnisnya, yaitu semua transaksi penjualan dicatat dengan tangan. Pada tahun 1983 Mike Jordan CEO baru Frito-Lay membuat strategi baru dengan menerapkan mengubah proses bisnis dari decentralized ke centralized platform. Lebih lanjut, Jordan melakukan pembaharuan kembali rencana jangka panjang IT dengan melakukan komputerisasi dengan menyediakan sistem online untuk para sales yang berada dijalan-jalan. Pembaruhan ini tentu menghabiskan banyak biaya namun dengan adanya sistem yang terkomputerisasi Frito-Lay dapat mengurangi masalah pencatatan 30.000 – 50.000 jam, pembaharuan sistem data , dan menaikkan pendapatan dari $3 miliar hingga $4.2 miliar.

    Danastri Rasmona 09.41010.0230
    Luci Anna L.G 09.41010.0236
    Hermawati Tika A. 09.41010.0238

  15. Kelompok 1 says:

    Rencana jangka Panjang suatu perusahaan sangat dipengaruhi oleh perkembangan global. Terutama dalam penyampaian informasi. Dari perubahan informasi penyimpanan, penyampaian berubah ke arah otomatisasi yaitu penggunaan teknologi informasi dari komputer, otomatisasi produksi yaang dilakukan perusahaan Frito-Lay. Awalnya CIO Frito lay tidak setuju dengan adanya teknologi informasi dari manual ke otomatisasi industri. Dengan alasan :
    1. Biaya pembelanjaan TI sangat mahal
    2. Waktu pekerja untuk bekerja menjadi lebih sedikit akibat otomatisasi industri
    Sehingga bagaimana Para teknologi informasi merubah paradigma yang awalnya dalam penggunaan teknologi informasi yang dinilai sangat mahal dan dinilai kurang effisien dalam menyelesaikan permasalahan yang ada di perusahaan Frito-Lay menjadi sadar akan kebutuhan Teknologi Informasi. Dan hasilnya dengan adanya peran teknologi informasi Perusahaan Frito – Lay mempunyi keunggulan :
    1. penurunan beban penjualan dari 22 sen dolar menjadi 21 sen dalam satu tahun
    2. Perusahaan bisa menyimpan antara 30.000 sampai 50.000 jam dokumen per minggu. 3. Tahun 1988 melakukan penghematan $ 40 juta/tahun karena adanya pengontrolan penjualan melalui teknologi informasi lebih dan mampu mengurangi jumlah distribusinya cen- ters.
    3. Dengan adnya teknologi informasi Perusahaan Frito – Lay mampu mengontrol Stok barang sehingga mengurangi produk basi sekitar 50%.

    • Profile photo of erwin erwin says:

      SI/TI seperti apa yang diterapkan Frito-Lay sehingga hasil itu dicapai? 🙂

      • Kelompok 1 says:

        Aplikasi Ti Yang Digunakan Frito-lay :
        aplikasi sistem manajemen informasi yang digunakan oleh Frito-Lay termasuk Sistem Pendukung Eksekutif (ESS), Decision Support System (DSS), dan Ahli Kemasan Aplikasi (PAX). ESS membantu untuk menemukan masalah potensial dalam menjaga tingkat penjualan dan pangsa pasar. Hal itu melihat bahwa penjualan Tortilla Chips yang tergelincir di pasar barat daya. Menelusuri kemampuan dari ESS, ditambah dengan cash register data dari Software Laba Visi, menyebabkan penemuan bahwa produk kompetitif dibumbui dan dikemas untuk menarik selera daerah. Frito-Lay menggunakan informasi tersebut untuk menciptakan lini produk baru, yang memperoleh kembali pangsa pasar dan menghasilkan penjualan baru secara nasional. DSS membantu dalam mengurangi biaya bahan baku dan persediaan. Sistem ini membantu melacak pembelian, misalnya, harga jagun Ketika harga rendah diperkirakan, pasar potensial diidentifikasi yang mungkin bisa mendapatkan pangsa pasar melalui harga produk agresif. PAX digunakan untuk mengotomatisasi proses produksi dan logistik. Sistem ini memungkinkan perencanaan untuk jadwal 7 hari keluar, membantu menangani pekerja dengan variasi dan menjamin pengiriman tepat waktu

  16. miftah faridl says:

    Kelompok 10
    zainul masadi 09410100163
    david palguna 09410100158
    miftah faridl 09410100188
    ———————————————-
    Tujuan Strategi Frito Lay adalah membuat, memindahkan dan menjual kelezatan, dan makanan ringan fresh dengan cepat dan se-efisien mungkin.

    Setelah bertahun tahun terjadi pertumbuhan yang spektakuler, perusahaan tumbuh lebih banyak, dan tenaga penjualan perusahaan membengkak menjadi 10.000 dan informasi yang tumbuh semakin sulit dikelola.

    Teknologi yang dipakai pada waktu itu tidak bisa mengatasi pengolahan data yang pada saat itu menggunakan batch-sistem dan informasi semakin tumbuh dan sulit untuk dikelola. Semua transaksi penjulan dicatat oleh tangan; rim data yang berbeda yang di transfer ke frame utama perusahaan komputer. Banyak yang hilang dalam proses mempersiapkan selusin organisasi fungsional yang berbeda-beda dalam berbagai database.

    Akhirnya, Mike Jordan mengambil alih sebagai CEO Frito-Lay pada tahun 1983. Dia melakukan pemisahan kedua perusahaan keunggulan kompetitif : pembelian, produksi, dan distribusi memanfaatkan pembangkit tenaga listrik nasional, dan sumber daya lokal yang memberikan kecepatan dan kelincahan perusahaan lokal. Semua ini menyebabkan sebuah desain organisasi : pembelian, manufaktur distribusi, sistem, akuntansi, dan R & D sebagai platform pusat, meninggalkan penjualan desentralisasi dan organisasi pemasaran untuk fokus meluncurkannya ke toko-toko atau ke jalan-jalan.

    Kemudian dikembangkan rencana pembaharuan TI jangka panjang. Disini CEO, CFO, dan CIO berperan, karena untuk membangun suatu perusahaan seperti Frito-Lay dibutuhkan rencana strategi kedepannya baik dari sisi SI.nya maupun TI.nya sebagai infrastruktur untuk menunjang aktivitas dalam perusahaan. CIO harus mampu melihat pengembangan nantinya SI/TI yang dibutuhkan oleh perusahaan seperti Frito-Lay untuk beberapa tahun kedepan, mulai dari Sistem Informasi yang harus mendukung bisnis, infrastruktur TI yang harus dibangun, mengukur tingkat permintaan dari pelanggan terhadap produk-produk yang dihasilkan.

    Setelah mengidentifikasi strategi perusahaan, Yordan, kemudian mengembangkan jangka panjang pembaharuan TI (sebagai lawan dari “rip dan ganti”) rencana. Sebuah komite yang terdiri mantan-ecutive dari CEO, CFO, CIO, dan dua wakil presiden eksekutif menggambarkan pergeseran dari kertas ke teknologi genggam muncul berisiko bagi orang penjualan di jalan, serta transformasi dari batch akuntansi untuk sistem operasi secara online. Tujuannya adalah untuk menyambung kembali sistem digital saraf perusahaan. Dilengkapi dengan genggam baru yang keren, penjual akan mampu mengelola harga, persediaan, dan pelanggan perubahan secara real time dan terhubung ke pipa pasokan. Komputer genggam juga akan membentuk “tempat berpijak” teknologi cukup penting untuk menjaga perhatian seseorang dan mencapai hasil bisnis yang lebih cepat operasi.

    Menurut Turban, dkk (2005) manfaat-manfaat SI/TI dalam mendukung perusahaan dalam menjalankan aktivitasnya :

    1. Menjalankan komputasi numerik berkecepatan dan bervolume tinggi.
    2. Menyediakan komunikasi cepat, akurat, dan murah di dalam dan antar perusahaan.
    3. Mengotomasikan pekerjaan dalam proses bisnis yang semiotomatis dan manual.
    4. Menyimpan informasi dalam jumlah sangat besar dengan akses murah, tetapi dalam ruang lingkup yang kecil.
    5. Memungkinkan akses cepat dan murah ke banyak informasi, di seluruh dunia.
    6. Memudahkan berbagai interprestasi data.
    7. Memungkinkan komunikasi dan kerjasama dimana saja.
    8. Memudahkan pekerjaan dalam lingkungan yang berbahaya.

    Dari cerita di atas dapat dilihat bahwa, peran SI/TI untuk mendukung perusahaan sangatlah terlihat, seperti poin 2, yaitu Mengotomasikan pekerjaan dalam proses bisnis yang semiotomatis dan manual, yang pada awalnya transaksi dilakukan manual, dan dengan pemanfaatan teknologi secara tepat, bisa dilihat perubahannya seperti : Dengan sistem baru di perusahaan, dokumen yang disimpan antara 30.000 sampai 50.000 jam, dokumen per minggu.
    Pada tahun 1988, penghematan yang dihasilkan dari kontrol lebih baik atas data penjualan datang lebih dari $ 40 juta per tahun-sebuah tabungan yang dalam dana gilirannya pembaruan sistem data inti. Frito-Lay mampu mengurangi jumlah pusat distribusi, mengurangi produk basi oleh 50%, dan meningkatkan penerimaan dalam negeri dari $ 3 miliar pada 1986 menjadi $ 4.2 milyar tahun 1989. Hari ini, Frito-Lay terus menjadi pemain dominan dalam industri makanan ringan.

  17. Rahmat Iwan Setiawan (09410100121)
    Arista Mahaseptiviana (09410100126)

    Perusahaan Frito lay memang cukup berkembang dalam proses bisnis yang telah dijalankan. Dan berkembanganya perusahaan tersebut lantaran pendiri Herman Lay mengetahui segi-segi yang dapat memperngaruhi perkembangan perusahaan dalam proses bisnis yang dijalankan dan mengetahui karakter dari setiap customers yang telah dimiliki. Tidak hanya itu dia juga berhasil mencapai pemasaran yang cukup bagus. Namun pengetahuan dalam bidang tersebut tidak lah cukup dari sistem informasi yang memiliki peran penting dalam dunia bisnis. Pada kasus ini Frito Lay sering mengalami banyak kehilangan data dari setiap proses yang berbeda-beda dan berlainan database. Hal tersebut terjadi karena tidak adanya komunikasi dari masing-masing proses (belum terintegrasi) dan Alat elektronik hanya digunakan untuk membantu proses pencatatan saja. sehingga menybabkan proses menjadi kacau. Untuk itu riil yang terjadi bahwa dengan integrasi informasi dan strategi proses rip and replace maka masalah tersebut lambat laun sesuai perkemabangan dapat teratasi. Dengan rip and replace itu sendiri merupakan strategy Mike Jordan untuk mengatasi masalah tersebut.

    • Profile photo of erwin erwin says:

      ok, contoh penerapannya gimana ? 🙂

      • kelompok 4 says:

        rahmat iwan 09410100121
        arista mahaseptiviana 09410100126

        menjawab tanggapan dari pak erwin

        penerapannya transisi dari kertas ke teknologi bertujuan mengurangi resiko.
        misalkan dari promosi ke jalan (misal menyebar brosur) nah ini lewat internet/web,
        serta transformasi paket akuntansi untuk sistem operasi online.
        untuk proses penjualan menggunakan sistem informasi yang tehubung langsung ke database sehingga bagian penjualan dapat melakukan proses perubahan harga, persediaan, dan pelanggan secara real time
        pemanfaatn komputer cukup besar untuk menjaga perhatian dnegan perusahaan dan untuk mencapai hasil operasi dengan cepat

  18. pramudya.a.w says:

    kelompok 17

    Integrated Operation Control System (IOCS)
    beberapa sebab kegagalan.

    1.Rendahnya komitmen manajemen dan kesiapan sebelum implementasi.
    2. Kegagalan pelaksanaan proyek.
    3. Overbudget.
    4. Molornya waktu pelaksanaan.
    5. Kualitas proyek yang tidak sesuai harapan.
    6. Resistensi saat implementasi

    menurut surve yg ada sekitar 70% proyek SI/TI dinyatakan gagal. Standish Group menyatakan hanya 10% perusahaan yang berhasil menerapakan ERP, 35% proyek dibatalkan dan 55% mengalami keterlambatan. Meta Group menyatakan 55% – 75% proyek CRM gagal. CRM Forum menyatakan lebih dari 50% proyek CRM di Amerika Serikat serta lebih dari 85% di Eropa dianggap gagal

  19. 3 prinsip untuk memaksimalkan SI/TI :
    1. Mengembangkan Perencanaan SI/TI jangka panjang
    – Perencanaan SI/TI jangka panjang dilakukan agar SI/TI dapat diprediksi dan diperhitungkan dalam pengembangannya lebih lanjut.
    – Bertujuan untuk meminimalkan kerugian, meningkatkan produktivitas dan menambah keuntungan suatu perusahaan yang menerapkan SI/TI.
    2. Menciptakan teknologi yang terintegrasi
    – Menciptakan dan mengembangkan terobosan-terobosan teknologi SI/TI yang baru dari teknologi SI/TI yang lama, sehingga dapat lebih menyempurnakan kegunaan teknologi yang lama.
    – Apabila terdapat penerapan sistem yang baru maka sistem baru harus bisa di pikirkan untuk pengembangan jangka panjangnya agar tidak mengganggu kinerja sistem secara keseluruhan dan menghindari pembuatan system baru mulai dari awal, sehingga system baru dapat digunakan secara berdampingan sampai sistem baru benar-benar dapat di implementasikan secara menyeluruh.
    3. Menanamkan kebiasaan penggunaan SI/TI
    – Membiasakan menggunakan teknologi sehingga dapat mengerti isu-isu SI/TI terbaru terkaSI/TI fungsi, harga, serta perilaku teknologi SI/TI terbaru.
    – Dengan membiasakan diri dengan penggunaan SI/TI di harapkan dapat menemukan pemanfaatan-pemanfaatan SI/TI lebih lanjut.

  20. angga elmeey says:

    ijin menarik kesimpulan pak dari artikel bapak yang berbahasa inggris dengan beberapa wacana yang saya peroleh..
    karena jujur dari artikel bapak yg berbahasa inggris harus memutar 2 kali otak saya dan teman-teman saya ^_^

    1. untuk organisasi yang melayani publik, sebaiknya mengunakan business monarchy untuk IT principles dan investasi
    2. untuk organisasi yang produknya bermacam-macam dan ditangani oleh unit bisnis berbeda, atau cabangnya memiliki kebutuhan berbeda-beda sebaiknya menggunakan feudal untuk business application
    3. untuk organisasi yang produknya atau prosesnya bermacam-macam, namun saling terkait, sebaiknya menggunakan IT duopoly untuk business application
    4. untuk arsitektur dan infrastruktur sebaiknya menggunakan tipe IT monarchy
    5. untuk organisasi yang divisinya mendapat arahan dari atas/pusat, sebaiknya menggunakan federal untuk IT principles dan investasi
    6. untuk organisasi yang cabangnya memiliki kebutuhan berbeda karena perbedaan regional sebaiknya menggunakan feudal untuk business

    dan sebuah jangka panjang rencana TI/ A Long-term IT plan ituch sangat di perlukan..
    karena sebelum kita membangun / menerapkan TI di suatu perusahaan atau organisasi kita dapat memprediksikan langkah ke depan TI di perusahaan tersebut mau di bawa kemana ? di kembangkan atau di hentikan

    ada tanggapan ^_^

    • Profile photo of erwin erwin says:

      kejauhan, cuman bahas contoh itu doank 🙂
      bahas contohnya aja, Frito-Lay perusahaan snack 🙂

      • angga elmeey says:

        ha ha ha…
        gpp pak….
        biar lebih tepat dan jelas…

        • angga elmeey says:

          Untuk menghadapi berbagai permasalahan tersebut, Frito-Lay memutuskan untuk menerapkan suatu strategi knowledge management (KM) untuk meningkatkan sales force dan efisiensi pada Frito-Lay, yaitu dengan membangun suatu sistem KM Portal dalam intranet perusahaan.

          • Profile photo of erwin erwin says:

            emang ada KM-nya ? 🙂

          • angga elmeey says:

            karena gag ada di adakan pak …^_^
            Strategi KM dipilih untuk mengatasi permasalahan tersebut, karena keseluruhan intellectual capital menggambarkan bagaimana penguasaan pengetahuan menjadi penting, seperti dalam bagaimana para sales team Frito-Lay dapat memanfaatkan data yang ada menjadi sutu informasi yang dapat dianalisa untuk memantapkan intelligence serta dengan dukungan kehandalan mengaplikasikan informasi akan membuat para sales team mampu menguasai pengetahuan yang kemudian dapat diolah untuk kembali menjadi informasi bagi pemenuhan tuntutan pelanggan dan memajukan perusahaan.

          • Profile photo of erwin erwin says:

            dari contoh yang disitu aja 🙂

          • angga elmeey says:

            tuchkan kelebihan lagy…@_@

          • Profile photo of erwin erwin says:

            ndak jauh2 koq 🙂
            masih dihalaman itu aja

          • angga elmeey says:

            Frito-Lay North America (FLNA) adalah sebuah divisi dari PepsiCo, Inc. yang membuat, memasarkan dan menjual berbagai macam variasi corn chips, potato chips dan jenis snack lainnya. FLNA berpusat di Plano, Texas, Dallas. Frito-Lay merupakan hasil dari merger pada tahun 1965 antara Frito-Lay, Inc. dengan Pepsi-Cola Company yang berujung pada terbentuknya PepsiCo, Inc. Produk-produk yang dijual atas nama Frito-Lay kemudian masuk dalam dua divisi PepsiCo, yaitu Frito-Lay North America (North American sales) dan PepsiCo International (international sales). Walaupun produk yang dijual di Amerika Serikat dengan merek Frito-Lay juga dijual secara internasional, namun semua penjualan internasional dilaporkan kepada divisi PepsiCo International.

            Sebagai bagian food division dari PepsiCo, Frito-Lay merupakan supplier potato chips dan corn chips terbesar di dunia, memegang 60% pasar domestik di Amerika Serikat, 40% di global, dan menjual produk-produknya ke 120 negara di dunia. Frito-Lay menjual delapan dari top 10 penjualan nasional snack chips, dan sebagai pemain global, Frito-Lay berhasil mengalahkan berbagai kompetitornya dengan menjual sekitar 4.5 milyar bungkus snacks per tahunnya.

            Beberapa produk Frito-Lay yang dikenal luas adalah sebagai berikut:
            – LAY’S®
            – DORITOS®
            – TOSTITOS®
            – CHEETOS®
            – FRITOS®
            – SUNCHIPS®
            – BAKED!
            – FRITO-LAY® Dips
            Pada tahun 1998, penjualan Frito-Lay mencapai $10.8 Milyar, dengan kenaikan 5.7% dibandingkan tahun 1997. Frito-Lay menghasilkan hampir 40% keuntungan bagi PepsiCo dan membawahi lebih dari 100 jenis produk dengan merek yang sudah terkenal (Lay’s, Ruffles, Doritos, Tostitos, Fritos, Rold Gold, dan Sun Chips).

            Dalam hal manufaktur, Frito-Lay mengoperasikan 41 manufacturing plants di 26 negara bagian di Amerika Serikat, termasuk juga snack food plant terbesar di dunia yang terletak di Frankfort, Indiana. Keseluruhan produksi yang dihasilkan semua plants terebut adalah sekitar 30.000 bungkus snacks per menit. Frito-Lay menggunakan 2.3 milyar pon kentang dan 775 juta pon jagung per tahun untuk menghasilkan snacks foods tersebut.

            Yang membuat Frito-Lay berbeda dibanding dengan kompetitornya adalah produk dan servisnya. Dengan lebih dari 30.000 karyawan di tingkat nasional, 12.000 sales force, store-door sales force terbesar di dunia, dan sekitar 750.000 sales calls terjadi setiap minggunya, dapat dilihat bahwa servis merupakan salah satu prioritas utama Frito-Lay.

            ini masih di dalam pak..
            cuma di kembangkan dikit… 🙂

  21. Focus yang perlu diperhatikan dari perusahaan yang bergerak dalam bidang makanan ini adalah bagaimana mengubah system yang lama menjadi system yang berbasiskan IT. Itu tidak mudah dikarenakan dibutuhkan perencanaan yang baik dan perhitungan yang tepat dalam pengimplementasikannya.

    Nyatanya dengan system yang lama, pekerjaan akan sangat lama dikerjakan seperti batch informasi yang harus dikerjakan selama 12 minggu. Itu tidak sangat efisien. Apalagi dari waktu ke waktu pesaing akan muncul dan siap bersaing dengan perusahaan ini. Dibutuhkan suatu trobosan penting dapat dikatakan sebuah perubahan penting dalam proses bisnis yang ada dalam perusahaan ini untuk mampu memilike kemampuan bersaing yang lebih kuat.

    Mike Jordan, melihat itu semua. Potensi IT untuk masuk ke perusahaan tersebut berpotensi merubah system yang lama dengan system yang baru. Itu memiliki banyak resiko, tetapi disinilah dibutuhkan manajemen resiko yang baik agar IT nantinya tidak merusak perusahaan itu sendiri. Apalagi banyak hambatan – hambatan yang ada, karena penerapan IT yang baru memerlukan proses yang agak lama dan tidak dapat langsung berhasil.

    Fokus mike Jordan adalah bagaimana IT dapat meningkatkan produktifitas perusahaan tersebut dengan cara menginvestasikan IT sebagai dasar yang sangat membantu proses bisnis di perusahaan tersebut

  22. 3 prinsip untuk memaksimalkan SI/TI :
    1. Mengembangkan Perencanaan SI/TI jangka panjang
    Investasi dalam pengadaan sumber daya dalam penerapan SI/TI sangat mahal
    – Perencanaan SI/TI jangka panjang dilakukan agar SI/TI dapat diprediksi dan diperhitungkan dalam pengembangannya lebih lanjut.
    – Bertujuan untuk meminimalkan kerugian, meningkatkan produktivitas dan menambah keuntungan suatu perusahaan yang menerapkan SI/TI.
    2. Menciptakan teknologi yang terintegrasi
    – Menciptakan dan mengembangkan terobosan-terobosan teknologi SI/TI yang baru dari teknologi SI/TI yang lama, sehingga dapat lebih menyempurnakan kegunaan teknologi yang lama.
    – Apabila terdapat penerapan sistem yang baru maka sistem baru harus bisa di pikirkan untuk pengembangan jangka panjangnya agar tidak mengganggu kinerja sistem secara keseluruhan dan menghindari pembuatan system baru mulai dari awal, sehingga system baru dapat digunakan secara berdampingan sampai sistem baru benar-benar dapat di implementasikan secara menyeluruh.
    3. Menanamkan kebiasaan penggunaan SI/TI
    – Membiasakan menggunakan teknologi sehingga dapat mengerti isu-isu SI/TI terbaru terkaSI/TI fungsi, harga, serta perilaku teknologi SI/TI terbaru.
    – Dengan membiasakan diri dengan penggunaan SI/TI di harapkan dapat menemukan pemanfaatan-pemanfaatan SI/TI lebih lanjut.

  23. Pada dasarnya topik Gear 1 : A Long-Term IT Plan tersebut sungguh menarik untuk diperbincangkan. Hal tersebut berawal dari rencana pembangunan IT dalam jangka panjang yang telah diremehkan. Terbukti, pada perusahaan Frito-Lay yang awalnya memang terintegrasi dengan IT namun sistem yang ada tidak terhubung satu sama lain sehingga terjadi penurunan pendapatan yang sangat menghebohkan perusahaan dan hal tersebut juga membuat perusahaan shock akan ‘sesuatu’ yang terjadi. Herman-Lay, si pemilik perusahaan tidak memikirkan jangka panjang yang seharusnya distrategikan dan di planningkan dari awal, sehingga hal tersebut diatas terjadi pada perusahaan.
    Ketika perusahaan dilanda ke’galau’an akan ‘suatu’ masalah yang terjadi pada perusahaan Frito-Lay tersebut, Mike Jordan datang menyapa Frito-Lay sebagai CEO. Mike Jordan merombak semua sistem yang ada didalamnya dengan memakan waktu kurang lebih 4 tahun dan menghabiskan total biaya kurang lebih $ 40 juta untuk biaya operasional dan sekitar $ 100 juta untuk database dan sistem inti. Hal tersebut berhasil diterapkan oleh Mike Jordan sehingga mengembalikan pendapatan Herman Lay yang sempat menurun drastis. Mike Jordan memiliki kemampuan dalam melihat peluang IT kedepannya, sehingga dapat membangun perusahaan lebih maju dan lebih terintegrasi dengan sistem yang lainnya. Pikiran seperti ini sangat jarang terjadi pada kalangan masyarakat yang mengetahui TI secara utuh dalam hal pengimplementasian Perencanaan TI dalam Jangka Panjang mengingat hal tersebut memang ‘sesuatu’ yang rumit dan complicated sehingga orang yang kurang teliti dalam menganalisis dan melihat peluang kedepan akan kehilangan kesempatan dalam merencanakan IT dalam jangka panjang. Jadi, jika kita ingin membuat inovasi baru maka setidaknya kita juga harus memahami sistem yang ada saat ini dan harus mengetahui resiko-resiko yang dapat ditimbulkan karena adanya perubahan sistem yang akan diimplementasikan. Sehingga, perusahaan dapat meminimalkan resiko yang akan terjadi dan perusahaan dapat mengembalikan investasi yang telah di tanam untuk pengembangan sistem.

    kelompok 9 :
    09410100106 Lailatul Fitri K S
    09410100130 Abdulloh Ubaid
    09410100141 Mufita Avianti Wulandari

  24. Frito-Lay adalah perusahaan penjual makanan ringan yang memiliki goal untuk menjual makanan secepat dan seifisen mungkin dan tidak pernah dirubah sejak 1930an. Kondisi Frito-Lay pada awal usahanya menggunakan proses manual pada sebagian besar proses bisnisnya. Alat elektronik hanya digunakan untuk membantu proses pencatatan. Metode yang digunakan oleh Herman Lay pada saat itu berhasil membuat perusahaannya menjadi tumbuh subur dan semakin besar. Semakin besarnya perusahaan tentu saja akibat dari semakin banyaknya jumlah konsumen, sehingga perusahaan juga kewalahan dalam menangani bisnisnya. Hal ini juga karena timbulnya kompetitor di bidang yang sama. Herman Lay sempat memikirkan metode yang digunakan saat itu tidak akan tahan lama dalam menghadapi perkembangan usahanya dan juga persaingan dari kompetitornya. Setelah Herman Lay sakit, digantikan oleh Mike Jordan yang ingin mengatasi masalah pada perusahaan sepeninggalannya. Langkah yang dia lakukan untuk tetap mempertahankan goal perusahaan yang ingin menjual makanan dan seifisien mungkin, ahkirnya dia melakukan perubahan terhadap semua proses bisnis yang sebelumnya dilakukan manual digantikan komputerisasi, sehingga masalah pencatatan yang sebelumnya banyak menghabiskan resource bisa dihemat sampai 50%. Pada intinya, penerapan IT pada perusahaan awalnya memang banyak menghabiskan biaya, dengan pemikiran penerapan yang tepat bisa membuat keuntungan yang lebih dari biaya awal yang dikeluarkan. Keuntungan menggunakan IT bisa dirasakan dalam jangka panjang, mengarah pada strategic view sehingga mendukung goal pada perusahaan.

  25. khalilur rahman says:

    menurut kami Getting IT Right perlunya budaya IT yang ditanamkan serta
    Getting IT Right perlunya IT jangka panjang

  26. zainulmasadi says:

    Kelompok 10
    Perusahaan seharusnya memperbaiki proses produksi dengan melakukan penjadwalan dan planning untuk setiap produk yang di pesan, serta pada saat pengadaan bahan baku kerja sama dengan supplier harus di lakukan agar memperkuat mata rantai dari proses pembuatan produk kentang tersebut.di bantu dengan pemanfaatan IT setidaknya dari proses pengadaan baku hingga masuk ke proses produksi dapat mereduksi time sehingga barang dapat masuk ke customer dengan lebih cepat dan tepat sesuai dengan keinginan customer.dengan pemakaian sistem informasi terintegrasi berbasis desktop dapat mengatasi permasalahan tersebut dan setidaknya tidak mengeluarkan biaya yang terlalu besar.

    • Profile photo of erwin erwin says:

      terkait dengan contoh-nya gmana ?

      • zainulmasadi says:

        Kelompok 10
        Pada contohnya semua transaksi di record dengan menggunakan manual (tangan) sehingga pada proses pemesanan dapat berlangsung selama 12 weeks, nah itu dapat di percepat dengan menggunakan sistem pemrosesan berbasis komputer. ketika proses mendapatkan barang berlangsung lama membuat produksi jadi lamban menangani pesanan. maksud kami untuk sistem internal di dalam perusahaan tersebut kita menggunakan sistem berbasis desktop, namun ketika untuk pemesanan kita gunakan sistem berbasis web sehingga mampu menangani permasalahn ketrlambatan pesan.Sesuai dengan keinginan CIO untuk memperbaiki proses produksi hendaknya di laksanakan peenjadwalan di dalam proses produksi tersebut dan menggunakan semacam MRP tapi yang terintegrasi dengan sistem informasi yang lainya

  27. suhendra says:

    09.41010.0134 Alvian Deffa Kristyanto
    09.41010.0120 Ahmad Romdhony
    09.41010.0117 Suhendra Hermawan

    hadir pak

  28. Pramiantoro Sumaryono 11.41010.0260 hadir
    Dani Gunawan Wibisono 11.41010.0261 hadir

    trim’s pak.

  29. kelompok 6 says:

    Pak… PDFnya kok g bisa di copy ya… jadi g bisa di translate pake google donk… :'(

  30. Kelompok dua says:

    untuk melaksanakan perencanaan yang baik CIO harus mempertimbangkan kebutuhan bisnis dengan infrastruktur IT di masa mendatang..dengan membandingkan IT pada waktu sekarang..

    dimana nantinya informasi dapat diterima secara real time.

  31. berarti kita membaca pdf dan dikaitkan dengan kasus garuda pak ?

  32. dewangga putra S. says:

    mungkin menurut pengamatan saya Dalam penempatan SI/TI dalam sebuah transaksi itu bagus namun bila transaksi tersebut sudah penuh akan user pasti akan ngadat juga. hal ini sudah terjadi berulangkali di maskapai GARUDA INDONESIA

  33. angga elmeey says:

    penumpang di sogok dengan cemilan pak..
    biar gag manyun paling…
    sesuatu banget garuda air line yach…

    http://regional.kompas.com/read/2011/10/10/14153823/Penumpang.Garuda.Dibagikan.Roti

  34. dewangga putra S. says:

    absen nama dewangga putra S.
    nim 09410100091

    dinyatakan hadir

  35. Ralat salah tulis NIM pak

    Kelompok 13..hadir pak

    Supriyanto (09410100124)
    Tri Rudy Susandto (09410100128)
    Denny Septyanto (09410100136)

  36. Dicksena Sesarani says:

    Absen pak…
    Kelompok 6 hadir… 🙂
    Dicksena Sesarani (09.41010.0027)
    Finanton Wahyudianto (09.41010.0148)
    Adelina Martfriena (09.41010.0267)

  37. Kelompok 8 says:

    maaf, pak… ketinggalan… semua anggota kelompok 8 hadir

  38. Profile photo of erwin erwin says:

    silahkan komentari halaman 2 dari file Getting IT Plan, tentang Gear 1 : A Long-term IT plan
    —————-
    untuk semua temen2 yg udah online, tolong :
    1. baca file Getting IT Right, page 2 tentang Gear 1 : A Long-term IT plan
    2. berikan pendapat masing2 kelompok, dengan mer-reply komen ini

    • Profile photo of erwin erwin says:

      ini clue-nya ya 🙂
      yang Gear 1 tentang penerapan SI/TI di perusahaan Frito Lay yang memproduksi makanan ringan. Perusahaan ini cepat berkembang, awal 80-an udah punya 10000 sales, cman terjadi masalah dengan pertumbuhan informasi. Sistem pemrosesan data yang didasarkan pada batch produksi dan bentuk fisiknya butuh 12 minggu untuk dicetak dan didistribusikan ke sales

    • kelompok 2 says:

      untuk melaksanakan perencanaan yang baik CIO harus mempertimbangkan kebutuhan bisnis dengan infrastruktur IT di masa mendatang..dengan membandingkan IT pada waktu sekarang..

      dimana nantinya informasi dapat diterima secara real time.

      • Profile photo of erwin erwin says:

        contoh riil-nya gmana, dikaitkan dengan contoh perusahaan pada bahasan itu 🙂

        • kelompok 2 says:

          pada awalnya perusahaan tersebut menerima pesanan dengan jangka waktu yang lama yaitu sekitar 12 minggu..

          dalam hal ini CIO harus berpikir inovatif untuk mengembangkan produk tersebut. contohnya : memperbaiki system penjadwalan dengan menggunakan metode FIFO (first in first out).
          walaupun memiliki nilai yang mahal dalam penerapannya..tetapi akan memuaskan pihak pelanggan melalui layanan yang cepat.

          • Profile photo of erwin erwin says:

            yakin pake FIFO ?

          • kelompok 2 says:

            kalau dari segi produk kami yakin Pak..hehe

            karena karena perusahaan ini kan bergerak di bidang makanan..dimana untuk distribusi ke pelanggan harus cepat,,dan produk tersebut pasti memiliki expired date nya.

            namun dari segi eksekusi produksi..kita bisa menggunakan cara antrian pesanan dengan batasan waktu tertentu. sehingga pada saat proses eksekusi memungkinkan untuk melakukan proses produksi ke banyak pemesan..

            contohnya si A memesan pada jam 9 ,si B memesan jam 13 , dan si C memesan pada jam 15..
            limit time nya adalah jam 14..jadi eksekusi produksi hanya pelanggan A dan B.
            sedangkan si C masuk ke eksekusi produk selanjutnya.

          • Profile photo of erwin erwin says:

            cek lagi produk dan bisnisnya 🙂

          • kelompok 2 says:

            berarti kalau dilihat dari segi bisnis..
            yang jadi perhatian adalah bagaimana memanajemen yang baik dari proses produksi hingga pendistribusian (supply chain management).
            yaitu dengan cara menjalin kerjasama yang baik antar element – element yang terkait.
            contohnya:
            membuat suatu perjanjian antara element dimana jika terjadi keterlambata dalam sesuatu maka akan mendapatkan sanksi. sehingga ini bisa menjadi suatu pemicu supaya mereka saling komit .

          • Profile photo of erwin erwin says:

            masih belum clear 🙂
            CIO yang baru, Mike Jordan, udah melihat permasalahannya, kemudian dia melakukan beberapa terobosan, nah apa aja yang dilakukan ?
            terus hasilnya apa ? 🙂

          • kelompok 2 says:

            he..

            terobosan yang dilakukan oleh Mike Jordan adalah :
            merubah paradigma manajemen dengan lebih tersentralisasi..
            manajemen manufaktur pun dikendalikan oleh satu bagian khusus dan menggunakan metode store by store dan street by street ..
            dengan membangun sebuah teknology beachhead yang berguna untuk menjaga agar proses bisnis berjalan dengan lancar dan tingkat pemenuhan operasional yang cepat.

            dimana strategy ini menghasilkan : lebih mudah memanajemen perubahan harga, inventory, dan pelanggan secara real time dan terintegrasi .

          • Profile photo of erwin erwin says:

            hasilnya? 🙂

          • kelompok 2 says:

            yaitu Pak hasilnya:menjaga agar proses bisnis berjalan dengan lancar dan tingkat pemenuhan operasional yang cepat.

            terus..
            lebih mudah memanajemen perubahan harga, inventory, dan pelanggan secara real time dan terintegrasi .hehehee

            dan yang paling penting pelanggan merasa puas Pak..he

          • Profile photo of erwin erwin says:

            selain itu ? 🙂

          • kelompok 2 says:

            selain itu
            hasilnya adalah
            perusahaan bisa menyimpan 30 -50 ribu paper work per week. nah ini kan waktunya lebih efisien pak..bisa mengerjakan hal yang lain..dan menjadi lebih produktif..
            perusahaan itu pun bisa memotong jumlah distribusi yang terpusat yang tidak produktif dan menurunkan biaya produksi hingga 50 % dan meningkatkan pendapatan dari 3 milyar dollar sampai 4,2 milyar.

          • kelompok 2 says:

            Alhamdulillah..

            makasih Pak…heheeee….

          • Profile photo of erwin erwin says:

            iyah, sesuatu banget, alhamdulillah yah 🙂

  39. Kelompok 8 says:

    Ari Dading (10410100168)
    Arif Atoilah (10410100103)
    Zulfa U. T. (09410100269)

  40. angga elmeey says:

    Angga khatulistiwa 09410100225
    M.fernando 09410100220
    Dody CPD 09410100204

    Lengkap pak…

  41. Kelompok 11 says:

    09410100250 Ulinnuha Jaza Chusnina
    09410100255 Alfinatul Amaliyah
    09410100284 Leza Risti Navyca
    Hadir
    Terima Kasih

  42. Absen kelompok 9 :
    09410100106 Lailatul Fitri K S — hadir
    09410100130 Abdulloh Ubaid — hadir
    09410100141 Mufita Avianti Wulandari — hadir

  43. akbar sudianto says:

    klok melihat kasus garuda mengalami keterlambatan,itu sudah sering pak,bkn karena faktor SI/TI tp faktor manusianya.

  44. Danastri Rasmona 09.41010.0230
    Luci Anna L.G 09.41010.0236
    Hermawati Tika A. 09.41010.0238

    hadir semua… 🙂

  45. Gunawan says:

    Hadir :
    – I Putu Mulya Gunawan (09410100258)
    – Stevanus C.M. (09410100260)
    – Angga Yudha Pradhana (09410100280)

  46. Profile photo of erwin erwin says:

    untuk semua temen2 yg udah online, tolong :
    1. baca file Getting IT Right, page 2 tentang Gear 1 : A Long-term IT plan
    2. berikan pendapat masing2 kelompok, dengan mer-reply komen ini

  47. Kelompok 13..hadir pak 🙂

    Supriyanto (09410100124)
    Tri Rudy Susandto (09410100126)
    Denny Septynto (09410100136)

  48. akbar sudianto says:

    akbar sudianto s 08410100121
    pramudya ananta w 08410100220
    hadir pak

  49. m. septian maulana 09.41010.0170
    ferdian arief 09.41010.0171
    wahyu setiawan 09.41010.0186

    hadir pak..he

  50. Profile photo of erwin erwin says:

    untuk temen2 kelas PSTI, kelas udah dimulai 🙂
    untuk materi pertama tolong reply komen saya ini,
    tolong tiap kelompok konfirmasi kehadiran anggotanya masing2

  51. cahya saputri says:

    pak saya izin ya…. ini prepare buat lomba tari besok.. bagaimana??

  52. miftah faridl says:

    Pak, nanti chat via YM, email yahoo.nya apa pak?

    -miftah faridl-

  53. dewa dirga says:

    oya Pak mau tanya..?? kuliah nanti kan dilaksanakan via blog.. kita harus ke kelas lagi untuk kuliahnya..? atau bagaimana kan secara tidak langsung kita menggunakan teknologi internet “menggunakan SI/TI dengan tepat” hehehe..

  54. pak erwin benar2 udh demam syahrudin ini kayaknya.

  55. Profile photo of erwin erwin says:

    temen2 tolong donlot dulu file yang ada di artikel tersebut, kalo perlu dicetak untuk memudahkan diskusi 🙂

  56. dewa dirga says:

    mengapa harus “sesuatu” Pak..?? apa karena penggunaan SI/TI itu bisa menyebabkan “sesuatu”? sesuatu banget Pak… hehehe…

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Skip to toolbar