TOP

Tua = Dewasa ??

Sering kita dengar ungkapan bahwa banyaknya usia seseorang tidak menjamin apakah seseorang itu menjadi dewasa, baik dalam pemikiran maupun dalam menghasilkan sebuah karya.
Saya pernah mendapatkan pelajaran bahwa kedewasaan seseorang dalam sikap hidupnya dapat dilihat dari bagaimana dia menangani, menanggapi dan menyikapi sebuah permasalahan hidup. Jika dikelompokkan maka orang yang kedewasaan  dalam sikap hidup  masih diragukan (level paling bawah) apabila dalam menghadapi permasalahan hidup dia masih sibuk dengan emosi, sibuk dengan statement “saya suka atau saya tidak suka”, sehingga dalam hidupnya penuh dengan emosi negatif.
Level yang lebih tinggi lagi adalah dia sibuk  pada kejadian, sibuk pada apa yang harus dilakukan. Level ini sudah lebih baik dari sebelumnya sehingga ada aksi yang konkrit terhadap permasalahan yang sedang dihadapi.
Level yang ketiga adalah level dimana seseorang mulai sibuk mencari-cari pemaknaan, menemukan maksud yang terkandung, sehingga dia lebih arif dan bijaksana dalam mengambil sebuah keputusan/ tindakan.

Sedangkan kedewasaan seseorang dalam melaksanakan sebuah tugas/ pekerjaan dapat dikelompokkan menjadi 4 level. Level paling rendah adalah orang yang melakukan tugas/ kerja dengan berpedoman pada “pokoknya saya kerjakan”  melakukan asal-asalan dan tidak jarang kita jumpai dengan keluhan (NATO : Not Action Talk Only).
Beranjak ke level yang lebih tinggi adalah melakukan tugas/ kerja dengan standart, jadi  bekerjanya sudah sesuai dengan standart yang ada (yang ditentukan), orang dilevel ini sangat patuh dengan aturan yang ada tanpa berani “out of the box”.
Level ke tiga adalah orang-orang yang melakukan tugas/ kerja karena merasa adanya panggilan untuk melakukan tugas/ kerja menjadi sebuah karya yang lebih baik dan bermanfaat bagi orang lain, dan muncul kreativitas dan inovasi didalamnya untuk melampai sebuah standart yang ada.
Level tertinggi (level ke 4) adalah orang-orang yang melakukan tugas/ kerja melebihi dari panggilan yang ada, karena orang dilevel ini sudah mulai menguji potensialitasnya dalam berkarya, dan lebih lagi mereka meyakini bahwa potensialitas yang mereka miliki harus dipertanggung jawabkan pada Tuhan YME sebagai penciptanya.

Nah…..Pertanyaan buat kita sudah dewasakah kita dalam menyikapi sebuah kehidupan ? dan sudah dewasakah kita dalam melaksanakan sebuah karya ? jangan-jangan kita hanya tua karena usia.

Read More
Skip to toolbar