Dalam salah satu kepustakaan Social Skills disebutkan sebagai Emotional Intelegence. Manusia seperti kita ini memang adalah makhluk sosial, tetapi dalam kenyataannya sifat sosial itu tidak dengan sendirinya hadir begitu saja. Terbukti bahwa ada individu-individu yang asal bicara, padahal tak jarang ternyata apa yang mereka omongkan (katakan) membuat suasanya jadi kisruh, brantakan, menyakitkan hati, maunya didengar namun tidak pernah mau mendengarkan, mudah sekali dendam, senang menebar kebencian, menumbuh suburkan rasa iri hati, suka mencuri ide, mengorbankan orang lain untuk kepentingan pribadi dan lebih parahnya tidak berani mengambil tanggung jawab.
Individu yang saya sebutkan diatas adalah individu yang BELUM cerdas secara sosial, tidak memiliki keterampilan sosial karena dalam hidupnya tidak menimbulkan kesejahteraan bersama. Individu semacam itu seringkali mengundang luka bathin, konflik negatif, ketidakpedulian dan dalam hidupnya penuh intrik-intrik negatif.
Lalu individu seperti apa yang bisa dikatakan telah memiliki social skill ??? beberapa ciri yang bisa menjadi parameternya antara lain:
1. Emotional Expressity
Individu yang mampu membuat ekspresi non verbal yang sangat menarik (tentunya posistif), misal tersenyum ….hm simple ya 🙂
2. Emotional Sensitivity
Individu yang mampu membaca emosi dan perilaku non verbal dari pihak lain, misalnya mengetahui jika ada orang lain yang sedang marah atau tidak enak hati
3. Emotional Control
Individu yang mampu mengendalikan gejolak emosi negativ yang datangnya tiba-tiba, misalnya meluapkan rasa benci bahkan cinta dapat dikontrol dengan baik
4. Social Expressity
Individu yang menyenangkan dalam interaksi, mampu memberikan apresiasi dan berfikiran positif pada orang lain
5. Social Sensitivity
Individu yang memiliki pemahaman terhadap pernyataan pihak lain, mengikuti norma sosial dan mampu menempatkan diri di berbagai situasi yang ada disekitarnya
6. Social Control
Individu yang terampil dalam penampilan dirinya, dengan cara-cara yang menyenangkan dan berperan sosial dalam masyarakat
7. Self Monitoring
Individu yang mampu mengatur perilaku diri dan sangat antisipatif.
Hmmmmm sudahkah diri ini demikian ??? terkadang diri kita (diri saya terlebih dahulu) terbelengguh dengan technical skills semata ;-(
Ya, semua berpulang pd msg2 individu.
Adalah tugas setiap kita untuk mngendalikan ego pribadi ketika berhadapan dengan kepentingan luas. Manusia adalah makhluk sosial.
Informasi yang sangat bermanfaat.
Tks sharingnya.
Keren banget bu tulisannya…. Bahasanya juga mudah dipahami..
bu, yg mau saya tanyain di sini bgmn cara agar kita itu dapat memiliki sifat seperti ciri social skill di atas? karena ada beberapa poin di atas yang belum saya miliki….. thax bu 🙂
keren bu tulisannya, boleh bagi referensi sumbernya ga?
Artikel yang sangat menarik, kalo boleh saya menambahkan ada satu hal lagi yang memegang peranan yang tidak kalah penting dalam proses pengembangan diri, yaitu Spiritual Quotion atau kecerdasan spiritual, jika hal ini juga bisa kita kembangkan, maka kita akan menjadi pribadi yang unggul dan bermanfaat bagi lingkungan di sekitar kita.
saya rasa saya belum memiliki social skill yang baik
klo tolakan ukurnya spt apa yang anda jelasakan di atas
masih ada poin2 yang belum saya miliki
Nice info
🙂
Saya perlu “mengupgrade” social skills saya agar bisa menjadi lebih baik lagi.
Self Monitoring itu menurut saya sangat diperlukan dalam berinteraksi dengan orang yang lebih tua atau di hormati
sya rasa saya masih perlu belajar karena mnurt saya standar diatas masih jauh dari saya
emang semua kembali ke pribadi masingpmasing, tapi keren artikelnya.
great written and come with almost all important. I agree everyone should be smart in social, social skills are very influential in the work environment or everyday. Thanks for the info is very helpful especially for a working environment that meets various properties in the works