Masa SMA masa yang indah. Masa remaja, bebas melakukan apa saja. Banyak sih yang bilang begitu. Udah karakter kali ya…

Bayangkan jika karakter seperti itu menemukan habitatnya selepas SMA. Bisa-bisa anggota hedonism bertambah. Dan berkali-kali lipat pastinya. Brarti harus ada tempat hiburan tuk menampung mereka. Bertambahlah kafe, pub, diskotik, dan semua hingar bingar dunia malam. Bentar bentar, koq jadi ngomongin hedonism dan dunia malam.

Sebetulnya itu hanya gambaran kecil tentang bagaimana jika kehidupan ini mengalir apa adanya. Tanpa arahan dan petunyuk, tanpa rambu-rambu, norma, dan bahkan akhlaq. Selepas SMA, bisa dikatakan masa remaja menjadi lebih indah. Kehidupan semakin bebas dengan predikat “aku lho udah 17 tahun lebih, udah dewasa khan!”. Huff, jadi inget comment yang kulayangkan ke kolega, “sebenarnya kapan sih kita disebut dewasa, dan bagaimana seorang dewasa itu bersikap?”

Masa-masa selepas SMA merupakan masa-masa dimana seseorang mencari jati diri. Pendekatan yang benar pasti memberikan hasil yang benar. Kalo istilah lainnya, orang itu benar-benar “menjadi orang”. Atas dasar inilah sebuah kegiatan kampus, yang berorientasi tidak hanya pada pendidikan (keilmuan), tetapi juga pada kehidupan, direncanakan. OKK, sebuah kegiatan berorientasi kehidupan kampus, yang digelar STIKOM Surabaya, merupakan salah satu pendekatan agar calon-calon orang ini tadi benar-benar menjadi orang.

Untuk informasi tentang OKK, mulai dari kepanitiaan, kolega, dan berbagai kegiatannya, bisa diakses disini.

Salam,
TEA