tea's corner

live and life

Pengembangan Sistem Informasi
Garis Besar Program Pengajaran (GBPP)

Gambaran umum PSI dapat dilihat di-sini.
Apa yang saya tuliskan dalam postingan kali ini adalah implementasi gambaran umum kedalam bentuk program pengajaran. Program ini menjadi acuan dalam proses pembelajaran mulai dari minggu 1 sampai dengan UAS.

  1. Business Information System (BIS).
  2. BIS Development yang difokuskan pada SDLC. Dibahas juga pada pertemuan ini tentang Proposal Pengembangan Sistem Informasi.
  3. Pengumpulan Proposal Pengembangan Sistem Informasi diikuti oleh sesi konsultasi (LAB).
  4. Pengumpulan revisi Proposal Pengembangan Sistem Informasi (FIX).
    Materi: Project TEAM, WBS dan Gantt Chart, serta SKPL.
  5. Sesi konsultasi: Project Team, WBS, Gantt Chart (LAB).
  6. Pengumpulan Project Team, WBS, Gantt Chart (FIX).
    Sesi konsultasi: SKPL (LAB).
  7. Sesi konsultasi: SKPL (LAB).
  8. UTS: Pengumpulan SKPL (FIX).
    Pada UTS ini, ada proses evaluasi dimana masing-masing kelompok harus mempresentasikan Proposal PSI, Project Team, WBS dan Gantt Chart, serta SKPL.
    Setelah selesai Presentasi, wajib bagi kelompok untuk mengerjakan DRAFT DAPL untuk dikonsultasikan pada minggu ke-9.
  9. Sesi konsultasi: DAPL (LAB).
  10. Sesi konsultasi: DAPL (LAB).
  11. Sesi konsultasi: DAPL (LAB).
  12. Sesi konsultasi: Program dan Uji Coba (LAB).
  13. Sesi konsultasi: Program dan Uji Coba (LAB).
  14. Sesi konsultasi: Program dan Uji Coba (LAB).
  15. Sesi konsultasi: Program dan Uji Coba (LAB).
  16. UAS: Pengumpulan DAPL, Program dan Manual BOOK.
    Pada UAS ini, ada proses evaluasi dimana masing-masing kelompok harus mempresentasikan DAPL dan mendemokan PROGRAM. Seluruh dokumen (Proposal PSI, Project Team, WBS dan Gantt Chart, SKPL, serta DAPL) harus dicetak dan dijilid (dijadikan satu).

Dari dulu masyarakat Indonesia kurang percaya dengan performa mesin injeksi yang notabene lebih irit dan lebih ramah lingkungan (berkurangnya emisi gas buang). Paradigma yang menurut saya, harus diluruskan. Langit Indonesia (khususnya kota-kota metropolis seperti Surabaya) sudah terlalu banyak dicemari oleh polusi yang dampaknya terhadap kesehatan tidak perlu disangsikan lagi. Demi terciptanya lingkungan yang sehat, sekarang semua pabrikan motor mulai gencar mengeluarkan produk-produk dengan fuel injection. Sekarang giliran masyarakat sebagai penikmat udara, ingin udara bersih atau penuh dengan polusi!

Namun tetap, hal ini memerlukan bantuan regulasi untuk pemakaian bahan bakar yang juga ramah lingkungan. Jadi inget sebuah plakat yang dipasang di sebuah SPBU di kawasan Jemursari Surabaya dengan kalimat “Premium hanya untuk kalangan yang tidak mampu“. Untung sudah pakai mesin injeksi…

Silahkan dinilai sendiri…

Gambar dibawah ini menjelaskan tentang sebuah metodologi penelitian untuk karya-karya mahasiswa sarjana (under graduate) jurusan Sistem Informasi. Tidak jauh berbeda dengan metodologi penelitian secara umum karena memang pada awalnya penelitian di domain Sistem Informasi dipengaruhi oleh penelitian pada domain knowledge lainnya.

Perbedaan signifikan ada pada konten yang diusulkan. Dalam IS Curriculum 2010 yang dikeluarkan oleh ACM, dijelaskan bahwa Sistem Informasi beririsan dengan domain Bisnis dan Manajemen. Mengacu pada dokumen tersebut, maka konten dalam metode penelitian berisi tentang bagaimana membangun solusi SI/TI untuk mengatasi permasalahan dalam Bisnis dan Manajemen. Tujuan utamanya adalah peningkatan kapabilitas dan performa organisasi untuk mencapai tujuan/sasaran dalam rencana strategis bisnis organisasi.

Gambaran umum Metodologi Penelitian untuk SI

Untuk pertanyaan mengenai metodologi ini, silahkan PM saya.

Semoga bermanfaat.

Misal kita ingin membentuk no transaksi dengan format:
[prefix]-[2 digit tahun][2 digit bulan]-[4 digit no urut]

Diasumsikan tabel penjualan mempunyai struktur sebagai berikut:
1. Kolom no_trx dengan tipe data varchar(20), constraint: Primary Key
2. Kolom tgl_trx dengan tipe data datetime, constraint: Not Null

Dari asumsi tersebut, maka no transaksi penjualan adalah:
PJ-1110-0001

Kita bisa menyelesaikannya dengan sebuah query:
SELECT ‘PJ-‘ +
———– CONVERT(VARCHAR, RIGHT( YEAR( GETDATE() ) , 2) ) +
———– RIGHT(‘0’ + CONVERT(VARCHAR, MONTH( GETDATE() ) ) , 2) + ‘-‘ +
———– RIGHT(‘000’ +
———————- (
———————- SELECT CASE WHEN MAX(no_trx) IS NULL THEN ‘1’
——————————— ELSE CONVERT(VARCHAR,RIGHT(MAX(no_trx),4) + 1)
——————————— END no_trx
———————- FROM trx_penjualan
———————- WHERE MONTH(tgl_trx)=MONTH(GETDATE()) AND
——————————— YEAR(tgl_trx)=YEAR(GETDATE())
———————- ) , 4);

NB:
Tanda —- hanya sebagai alat bantu pemahaman query-nya saja.

Bagaimana cara kerjanya:

  • Untuk prefix, kita bisa langsung menuliskan prefixnya
  • Untuk pengambilan 2 digit tahun, kita mengambil tahun dari
    tanggal sekarang –> YEAR(GETDATE()). Setelah tahun didapatkan,
    kita tinggal mengambil 2 digit belakangnya menggunakan
    RIGHT(… ,2)
  • Untuk pengambilan 2 digit bulan, kita mengambil bulan dari
    tanggal sekarang –> MONTH(GETDATE()). Namun, perlu dipahami
    bahwa bulan September membentuk 1 digit bulan (9), sedangkan
    bulan Oktober membentuk 2 digit bulan(10). Untuk 1 digit bulan
    kita harus menambahkan karakter 0 –> ‘0’ + CONVERT(VARCHAR, …).
    Untuk membatasi karakter lebih dari 3 menjadi 2, kita bisa
    memotong karakter tersebut menggunakan RIGHT(… ,2)
  • Untuk pengambilan 4 digit no urut, kita mengambil no urut
    menggunakan MAX(no_trx) + 1. Namun, untuk mengatasi
    kekosongan (NULL), maka dibuat kondisi (CASE WHEN).
    Selanjutnya untuk 4 digit-nya, samakan dengan langkah no 3.

Bayangkan jika query tersebut harus ada disetiap  insert into, bisa pusing kalo ada error. Kita bisa membuat sebuah object database (bisa function, bisa stored procedure, atau bahkan trigger)  untuk membentuk No Transaksi secara otomatis atau umum disebut sebagai generator no transaksi.
Untuk pembuatan object ini, tunggu update selanjutnya.

Semoga bermanfaat

NIST adalah badan independen yang mengatur implementasi standar SQL (SQL ANSI) dalam RDBMS, seperti Oracle, SQL Server, IBM, dan Sybase. NIST menyediakan comformance test untuk memverifikasi apakah RDBMS yang dibangun memiliki bahasa komunikasi native sesuai dengan SQL ANSI.

SQL ANSI yang menjadi standar implementasi, sesuai dengan persetujuan ISO/IEC dan ANSI, adalah SQL:92 yang berfokus pada standarisasi bahasa agar aplikasi yang akan dibangun tidak bergantung pada ekstensi vendor tertentu pada SQL. Berangkat dari SQL:92, ISO/IEC dan ANSI mengembangkan SQL3 yang menekankan pada penggunaan object dalam SQL.

Seiring dengan perkembangan SQL yang telah meraup lebih banyak lagi dolar saat ini, peran NIST semakin jelas bahwa mereka memberikan jaminan kepada konsumen. Sebuah jaminan bahwa apa yang mereka bayar adalah apa yang mereka terima sesuai dengan standar teknologi. Bagi produsen, ada encouragement bahwa ini adalah perlombaan yang difokuskan pada performa dan manajemen, bukan pada standar bahasa (SQL).

Lebih lengkapnya mengenai peran NIST pada standarisasi SQL, bisa dibaca disini.

Semoga bermanfaat.

Skip to toolbar