Kirain dosen itu sama seperti guru, hanya beda jenjang pendidikan yang di(h)ajar saja. Ternyata, salah kaprah. Dulu, ada pertanyaan yang dilontarkan oleh seseorang yang luar biasa bagiku, “Kapan kamu dikatakan sebagai DOSEN?”. Untung neh pertanyaan gak ditujukan ke aku, bisa-bisa salah jawab.

Jawaban paling sederhana dan mendapat penguatan adalah ketika sudah melaksanakan Tri-Dharma Perguruan Tinggi. Terhenyak sesaat diri ini mendengar jawaban itu. Se-simple itu ternyata, walaupun lebih rumit dari yang aku bayangkan sebelumnya. Dalam Tri-Dharma PT, dosen mempunyai kewajiban tidak hanya untuk mendidik dan mengajar, tetapi juga untuk meneliti (riset) dan pengabdian masyarakat.

Jika dipahami lebih jauh, aku rasa Tri-Dharma bukan merupakan kewajiban, tetapi lebih kearah kebutuhan. Bagaimana tidak, jika orang didunia ini lebih suka (maaf) cari uang dan ketenaran (dalam arti positif), Tri-Dharma bias menjadi media. Berbagai macam hibah digelontorkan baik oleh pemerintah maupun swasta, baik eksternal maupun internal, (jika boleh saya bilang) untuk kesejahteraan dosen. Ditambah dengan munculnya jabatan fungsional dan sertifikasi dosen nasional, bisa dibayangkan berapa poin duniawi yang bisa didapat.

Tapi semua ini juga toh, hanya titipan. Berusaha sebaik mungkin untuk mencapai dan (kalau bisa) melewati apa yang dicita-citakan dan kembalikan hasilnya kepada Allah. Insya Allah, semua yang dikerjakan, baik itu pengajaran, penelitian dan pengabdian masyarakat, tidak hanya poin duniawi yang didapat, tetapi juga poin “buat sangu”.

Nah, baru saja (hari ini) pengumpulan proposal akademik internal melewati batas akhirnya. Bagiku yang telah dialiri oleh arus teknis, menjadi sebuah keajaiban bisa menyelesaikan proposal. Tapi, setelah mendapatkan pencerahan tentang Hibah Pengabdian Masyarakat, sepertinya topik yang aku ajukan lebih mengarah kesana daripada Penelitian Akademik. At least, tidak lagi hidup ini hanya 0 (nol) dan 1 (satu).

Jadi bertanya-tanya, sepertinya pelatihan tentang tata tulis dan karya tulis ilmiah menjadi hal yang menarik. Bagaimana jika itu diadakan di labkom?

Salam,
TEA