RSS
 

Skala Pengukuran

06 Aug

Dalam memahami data untuk keperluan analisis statistika terutama inferensia, salah satu aspek yang penting untuk dipelajari dengan baik adalah skala pengukuran, yaitu yang menunjukkan kualitas data.

Ada 4 tingkatan/jenis skala pengukuran, diurutkan mulai dari tingkatan terendah hingga tertinggi, yaitu :

  1. Nominal –> digunakan untuk mengklasifikasikan informasi/data atau untuk mengategorisasikan/memberi nama saja untuk membedakan.  Contoh: Data jenis kelamin = Laki-laki dan Perempuan. Biasanya pada saat analisis data, tipe data semacam ini dilambangkan dengan menggunakan bilangan numerik (angka). Misalkan Laki-laki dilambangkan dengan angka 1, sedangkan perempuan dilambangkan dengan angka 2. Bukan berarti angka 1 lebih rendah dari angka 2. Ingat, angka tersebut hanya melambangkan saja.
  2. Ordinal –> digunakan untuk mengklasifikasikan serta dapat digunakan untuk menunjukkan tingkatan, jadi sudah memiliki tingkatan. Data ordinal ini lebih tinggi dari data Nominal karena kemampuannya untuk membentuk tingkatan. Contoh: Jabatan dalam suatu perusahaan = karyawan, manager, direktur utama. Misalkan karyawan dilambangkan dengan skor 1, manager dengan skor 2, dan direktur utama dengan skor 3. Pada data tersebut, angka 1 dianggap lebih rendah dari angka 2, dst. Atau bisa saja karyawan dilambangkan dengan skor 10,  manager skor 4 dan direktur utama dengan skor 1. Data ini tidak mensyaratkan jarak yang sama antar angka yang digunakan sebagai lambang. Disini yang harus diperhatikan adalah, bahwa angka 3 mempunyai tingkatan yang lebih tinggi dari angka 1, atau angka 10 lebih tinggi dari angka 4.
  3. Interval –> ciri khas dari data ini, selain memiliki kemampuan mengklasifikasikan dan menunjukkan tingkatan, adalah tidak mempunyai nilai nol yang mutlak. Artinya, angka nol yang digunakan bukan berarti tidak ada. Contoh temperatur udara, di dalam skala Celcius misalnya, Nol derajat Celcius bukan berarti tidak ada suhu. Nol derajat itu memiliki suhu, hanya saja dilambangkan dengan nol.Selain itu, jarak/interval antar setiap angka yang digunakan adalah sama. Misal: di dalam kuesioner, ada tingkatan dari KURANG BAIK (lambang: 1) s.d. ISTIMEWA (lambang: 5). Jarak antara ISTIMEWA (5) dengan BAIK (4) adalah 1, yaitu 5-4=1. Jarak antara BAIK (4) dengan RATA-RATA (3) juga = 1, yaitu 4-3=1.
  4. Rasio –> skala yang mempunyai kemampuan dari ketiga data sebelumnya, dan mempunyai nilai nol yang mutlak (nilai nol yang berarti). Contoh: punya uang nol rupiah. Angka nol rupiah berarti memang tidak mempunyai uang.
 
 

Leave a Reply

You must be logged in to post a comment.

 
Skip to toolbar