RSS
 

Archive for the ‘Komputer’ Category

Cara Monitor Secara Real-time Bandwidth Usage di Router Cisco dengan menggunakan SNMP Tool – STG

17 Jul

STG adalah singkatan dari SNMP Traffic Grapher. Software SNMP gratis buatan Leonid Mikhailov ini sangat terkenal untuk memantau secara real-time pemakaian bandwidth.Walaupun sudah lama tetapi software ini masih cukup ampuh untuk digunakan. Jika anda merasakan bahwa koneksi Internet/VPN labang lambat maka anda mungkin ingin mengecek bandwidth WAN anda secara real-time. Kebanyakan router menyediakan minimum 30 detik waktu interval dimana hal ini tidak memberikan gambaran detail pola traffic yang dapat terjadi dalam waktu 5-6 detik. Untuk mengecek secara mudah pemakaian bandwidth secara real-time maka ini adalah salah satu caranya.

Pertama-tama download filenya dari http://cisconet.com/downloads/stg.zip

Download filenya dan extract kemudian buka file “stg.exe”.
Maka anda dapat melihat gambar berikut:

Untuk mengubah setting maka pilih menu View –  Settings (F9)

Kemudian akan muncul gambar berikut, lihat bagian-bagian yang telah ditandai:

Parameter

1. Target Address

– Masukkan IP address dari Router Cisco, dapat berupa WAN(Serial)  atau LAN(Ethernet) interface.
Pada contoh ini, saya menggunakan IP address WAN(interface Serial).

2. Community

– Masukkan nama Community sebagai berikut “CiscoNet”. Anda dapat memasukkan nama apa saja, tetapi nama SNMP umum “public” tidaklah dianjurkan untuk alasan keamanan.

CiscoNet_Router#conf t
CiscoNet_Router(conf)#snmp-server community CiscoNET ro

** Beberapa perintah Cisco SNMP dapat digunakan pada berbagai platform seperti Nortel, Tasman and Adtran

3 dan 4. OID Hijau & OID Biru
– Ini adalah Object Identification untuk nilai MIB. Adalah baik untuk mengetahui detail SNMP dan MIB OID, tetapi hal ini membutuhkan banyak membaca dan pemahaman. Pada kasus ini, saya  akan memberikan anda cara yang mudah dan tips untuk mengerjakannya sesegera mungkin.
Lihat setting awal sebagai berikut:
1.3.6.1.2.1.2.2.1.10.1 – OID Hijau (inbound)
1.3.6.1.2.1.2.2.1.16.1 – OID Biru (outbound)
Penamaan Hijau & Biru hanyalah untuk membedakan traffic inbound dan outbound pada grafik
Saya tidak akan menjelaskan 1.3.6~~~ bla~ bla~. karena hal ini akan banyak sekali.
OK, cukup hal ini yang anda tahu.
10 = inbound traffic (MIB OID = ifInOctets)
16 = outbound traffic (MIB OID = ifOutOctets

Untuk memudahkan pencarian interface yang kita inginkan maka gunakan cara berikut:
1. Download Paessler “SNMPtester” and unzip it. http://www.paessler.com/download/snmptester
2. Dobel Klik snmptest.exe
3. Masukkan nilai-nilai berikut

(1) Set SNMP Settings
Local IP : Any
Device IP: x.x.x.x (Masukkan IP Address Router)
Port : 161 (Port SNMP)
SNMP version : v1 (versi snmp yang diset di router anda)
Community : CiscoNet (nama snmp-server community anda)

(2) Select Request Type

beri centang ” Scan Available Standard Interfaces”

(3) Run Test

(4) Sekarang anda dapat melihat daftar port yang sudah discan dan OID # pada sisi kanan jendela.
:
:
Found standard interfaces:
1: (001) Serial3/0,Connected,44 MBit/s,PropPointToPointSerial,
2: (002) Serial3/1,Connected,44 MBit/s,PropPointToPointSerial,
3: (003) FastEthernet1/0,Connected,100 MBit/s,Ethernet,
:
:

Testing standard interfaces…
Test 1 (1.3.6.1.2.1.2.2.1.10.1,1.3.6.1.2.1.2.2.1.16.1): in=3255521691 out=895468151
Test 2 (1.3.6.1.2.1.2.2.1.10.2,1.3.6.1.2.1.2.2.1.16.2): in=1699623616 out=901412374
Test 3 (1.3.6.1.2.1.2.2.1.10.3,1.3.6.1.2.1.2.2.1.16.3): in=1617415046 out=1038773682
:
:
Seperti yang saya telah sebutkan sebelumnya bahwa:
1.3.6.1.2.1.2.2.1.10.1 – menandakan OID Hijau (inbound traffic)
1.3.6.1.2.1.2.2.1.16.1 – menandakan OID Biru (outbound traffic)
* Pilih angka 1 (interface Serial3/0) atau 2 (interface Serial3/1)

5. Update Period (Masukkan nilai 1000 ms untuk refresh data setiap 1 detik)

Sekarang anda dapat melihat grafik MRTG seperti berikut:

6. Show traffic in

– Dalam hal ini kita sebaiknya menggunakan ukuran bits.

Sumber:

  • http://www.ipbalance.com/traffic-analysis/traffic-monitoring/247-quick-realtime-bandwidth-monitoring-by-snmp-tool-stg.html
  • http://indrapd.blogspot.com/2010/10/cara-monitor-secara-real-time-bandwidth.html
 
24 Comments

Posted in Komputer

 

Spam dan cara menguranginya di Postfix Mail Server

15 Sep

Spam adalah penyalahgunaan dalam pengiriman berita elektronik untuk menampilkan berita iklan dan keperluan lainnya yang mengakibatkan ketidaknyamanan bagi para pengguna situs web Bentuk spam yang umum meliputi: email spam, pesan instan spam, newsgroup spam, spam web search engine, spam blog, spam berita pada ponsel, spam forum internet dan lain lain.

Spam ini biasanya datang bertubi-tubi tanpa diminta dan seringkali tidak dikehendaki oleh penerimanya. Spam dikirimkan oleh pembuat iklan dengan biaya operasi yang sangat rendah, karena spam ini tidak memerlukan mailing list untuk mencapai para pelanggan yang diinginkan.

Sebagai pengguna email, masalah spam adalah masalah klasik dan terus menghantui para pengguna email di jagat internet apalagi bagi seorang Admin Mail Server, sudah dipastikan banyak sekali komplain dan cercaan dari pengguna email akibat banyaknya spam yang masuk ke inbox mereka.

Banyak cara menuju Roma. Banyak juga metode yang digunakan untuk melawan spam ini. Ada yang menggunakan jasa perusahaan anti spam seperti Norton, ada juga yang menginstall anti spam di Mail Server menggunakan ClamAv atapun SpamAssasin.

Kali ini kita akan membahas bagaimana memanfaatkan situs DSBL untuk membantu melawan spam. Memang hasilnya tidak mungkin bersih total, tapi sejauh ini kinerja DSBL sangat efektif.

DSBL sendiri merupakan situs-situs yang mendaftar mail server yang terpasang sebagai open relay ataupun open proxy. Jadi hati-hati jika Mail Server Anda satu mesin dengan open relay dan open proxy kemungkinan besar akan terindex oleh DSBL, akibatnya anda tidak dapat mengirimkan email ke user dimana terpasang antispam dari DSBL.

Kali ini, fitur DSBL akan kita pasang di Mail Server yang menggunakan Postfix.

Pertama-tama buka terlebih dahulu file konfigurasi postfix yang kita miliki dengan menggunakan Vi Editor dengan user root atau pada posisi super user:

root# vi /etc/posfix/main.cf

Kemudian pada akhir baris kita tambahkan beberapa konfigurasi dibawah ini :

smtpd_recipient_restrictions =

permit_mynetworks,
permit_sasl_authenticated,
reject_unauth_destination,
reject_invalid_hostname,
reject_unauth_pipelining,
reject_non_fqdn_sender,
reject_unknown_sender_domain,
reject_non_fqdn_recipient,
reject_unknown_recipient_domain,
reject_rbl_client blackholes.easynet.nl,
reject_rbl_client proxies.blackholes.wirehub.net,
reject_rbl_client bl.spamcop.net,
reject_rbl_client sbl.spamhaus.org,
reject_rbl_client dnsbl.njabl.org,
reject_rbl_client list.dsbl.org,
reject_rbl_client multihop.dsbl.org,
permit

Setelah itu kita simpan file konfigurasi kita dan restart posfix kita.

root# /etc/init.d/postfix restart

Kemudian perhatikan log email anda

root# tail -f /var/log/mail.log

Kelemahan dari cara ini adalah mail server butuh selalu terkoneksi dengan situs DSBL untuk update terbaru dan bahkan setiap ada email masuk harus melakukan pengecekan apakah terdaftar sebagai blacklist atau tidak.

 
18 Comments

Posted in Komputer

 

Konsumsi Daya Monitor CRT Vs LCD

06 Aug

Dengan menggunakan clamp amperemeter, dapat diketahui bahwa monitor CRT Samsung SyncMaster 900NF memakai arus listrik sebanyak 0,52A, sedangkan monitor LCD Samsung SyncMaster 171V hanya 0,16A.

Dengan tegangan 220V, maka monitor CRT tersebut mengkonsumsi daya sebesar 0,52A * 220V = 114W. Sedangkan monitor LCD mengkonsumsi 0.16A * 220V = 35W.

Anggap kedua monitor tersebut dinyalakan 8 jam/hari dalam 20 hari/bulan. Maka monitor CRT mengkonsumsi energi sebesar 114W * 8 * 20 jam = 18,24 kWh. Sedangkan monitor LCD mengkonsumsi energi sebesar 35W * 8 * 20 jam = 5,6 kWh.

Dengan harga penggunaan energi listrik menurut TDL perumahan kategori 2 anggap saja sebesar Rp 890/kWh, maka monitor CRT membutuhkan biaya Rp 18,24 * 890 = Rp 16.233/bulan dan monitor LCD membutuhkan biaya Rp 5,6 * 890 = Rp 4.984. Artinya, mengganti monitor dari CRT ke LCD dapat menghemat biaya Rp 16.233 – Rp 4.984 = Rp 11.249/bulan.

Kesimpulannya? Monitor LCD memang jauh lebih irit, tetapi bagi pengguna rumahan, penghematan energi monitor LCD dibandingkan monitor CRT tidak terasa terlalu signifikan. Kecuali mungkin jika utilisasi listrik anda mendekati batas yang diizinkan, menggunakan monitor LCD bisa menghindari keharusan untuk melakukan upgrade layanan listrik ke tingkat yang lebih mahal. Berbeda dengan pengguna perusahaan yang menggunakan monitor dalam jumlah banyak, mengganti monitor CRT ke LCD mungkin bisa menjadi penghematan yang cukup signifikan.

 
8 Comments

Posted in Komputer

 

DNS Anti PornograFi

05 Aug

Bagi para surfer internet yg pengin mengurangi aktifitas ke situs PornograFi dapat memanfaatkan IP ini ke dalam setting DNS komputer Anda.

Berikut ini IP Addressnya:

DNS AWARI (Asosiasi Warung Internet Indonesia)
203.34.118.10 (primary)
203.34.118.12 (secondary)

DNS Nawala
180.131.144.144 (primary)
180.131.145.145 (secondary)

Open DNS (DNS luar)
208.67.220.220
208.67.222.222

Semoga bermanfaat…

 
15 Comments

Posted in Komputer

 

Sekali Klik, 500 PC langsung Update Antivirus

05 Aug

Secara fungsional, antivirus untuk server sama dengan antivirus untuk workstation yaitu untuk mendeteksi ancaman virus terhadap server yang bersangkutan. Tetapi antivirus untuk server mempunyai kelebihan lain yang tidak dimiliki oleh antivirus untuk workstation, kemampuan manajemen dan penyebaran update definisi antivirus ke dalam jaringan.

Seperti kita ketahui, karena setiap bulan muncul 5.000 virus baru bahkan lebih, maka tentunya antivirus harus memperbaharui kemampuannya untuk mengenali ancaman virus baru dan umumnya dilakukan dengan update langsung melalui internet yang ukuran updatenya bervariasi tergantung merek antivirus yang anda gunakan, umumnya 1 MB s/d 5 MB per update bahkan ada yang sampai 90 MB.

Jika anda memiliki jaringan dengan 500 workstation, maka dapat anda bayangkan sekali melakukan update antivirus (dengan asumsi setiap update 2 MB dan update dilakukan setiap minggu) bandwidth yang dibutuhkan adalah 1000 MB atau 4 GB per bulan. Dalam satu tahun anda menghabiskan bandwidth sebesar 48 GB hanya untuk mengupdate definisi antivirus.

Karena itu, muncul solusi antivirus untuk server dimana server akan melakukan update definisi antivirus dari internet untuk kemudian disebarkan ke workstation atau server lain di dalam jaringannya, jika seminggu server mendownload 2 MB data, berarti 1 tahun download yang dilakukan adalah 96 MB.

Jika server membawahi 500 workstation, maka penghematan bandwidth yang terjadi adalah 48 GB – 96 MB = 47 GB.
Jika untuk mendownload 2 MB membutuhkan waktu 2 menit dimana biaya koneksi permenit adalah Rp. 150,-, maka biaya download per MB adalah Rp. 300,-. Penghematan biaya yang terjadi adalah :
47.000.000 MB X Rp. 300,- = Rp. 14.100.000.000,- (sebelum pajak)
melihat penghematan sebesar Rp. 14.100 juta, penggunaan anti virus untuk server yang jauh lebih murah tentunya cukup beralasan.

 
16 Comments

Posted in Komputer

 
 
Skip to toolbar