Dunia itu Semu

Beberapa hari ini, di salah satu radio di surabaya. Sering saya dengar seorang ustad berkata. Dunia itu semu!!….Jadi tak ada yang abadi di dunia ini.

“Pasti hal itu sering kita dengar”. Cuman kadang kita belum bisa memaknainya dengan baik. Kalau ini nasehat dan renungan diri untuk kita semuanya.

Semoga note kecil ini bermanfaat untuk diri saya pribadi, dan untuk teman-teman yang sudi membacanya. Yach…sedih, kecewa, bahagia itu wajar dalam hidup. Karena dalam kehidupan ini RODA SELALU BERPUTAR.

Ada cinta , ada benci. Bahkan jarak antara cinta dan benci itu TIPIS sekali.
Bisa jadi seseorang yang kita sangat amat cintai, yang dalam setiap harinya selalu kita pikirkan, bagaimana membuatnya bahagia. BISA JADI suatu saat membenci kita. Bahkan dengan mudah akan berkata. SAYA INGIN HIDUP BARU, INGIN HIDUP TANPA MU…..!

Tentu hal di atas, pastilah membuat hati kita sangat sedih, dan kecewa.
Dan bisa jadi tidak bisa tidur sekian waktu, bahkan menangis itu adalah hari-hari kita.
YACH itulah hidup, semuanya bisa berubah.
TETAPI nyakinlah, apapun yang terjadi pada kita adalah yang terbaik untuk kita.

(Uppsss, yang punya pengalaman di atas. SABAR YA!…Setelah ini, semoga kebahagiaan segra hadir, amiin….);

 

Lain dengan cerita di bawah:
Ketika seseorang yang amat mencintai kita, menghargai kita. Tiba-tiba berubah membenci kita?. Yach alhamdulillah saja, karena semuanya karena Allah. Cara yang terbaik adalah MAAFKAN dan doakan saja. Walau hati kita sebel, yach….dikembalikan saja. Pada pemilik hati. Semoga suatu saat hatinya, kembali diberikan kebaikan untuk tidak menyakiti kita. Nyakinlah apapun yang orang lain lakukan kepada kita, yang penting Allah selalu menjaga kita. “CUKUP ALLAH sebagai penolong kita”. NO Probem, he…he..

Dunia memang semu, kadang putih kadang hitam. Tak ada yang kekal.
Cukup Allah sebagai sandaran terbaik kita.
Bagaimana kita bisa tersenyum manis, kepada seseorang yang mendholimi kita. Hemmmm…susah, tapi nyakinlah…!, kalau kita bisa melakukannya, semuanya akan baik-baik saja.
Dan di sanalah ladang kebaikan untuk kita, karena dunia memang UJIAN.
Seperti yang ustad sering sampaikan, di radio itu. Kalau abadi dalam kebahagiaan, ITULAH SURGA.

Smile.
Dunia itu memang semu.
Karena di dunia ini tak ada kenikmatan yang kekal dan kesengsaraan yang kekal.
Senang dan susah akan silih berganti dalam hidup kita.
Makanya, ketika kita sedang susah bersabarlah karena kesenangan akan datang.(AMIIN….). Begitu juga ketika dalam kesenangan, jangan lupa akan ada kesusahan. (OJOK SOMBONG YO….!, karena manusia sejatinya tidak punya hak untuk SOMBONG, he….he…);

MAAF kalau tulisan yang di bawah ini, kurang pas. Biasanya, umumnya, dari buku-buku ya?…
Orang yang mengatakan, “Buat apa susah dalam hidup?” ketahuilah dia  sedang susah. dia  akan termakan oleh omongannya. Karena susah dan kesenangan itu adalah sesuatu yang pasti akan hadir dalam kehidupan.

Kita akan merasakan nikmatnya kesenangan setelah merasakan kesusahan. Kita pun benar-benar merasakan kesusuhan setelah sebelumnya merasakan kesenangan.

Di mana kehidupan yang tidak semu?. Kemarilah, saya mendapatkan pelajaran dari sebuah Hadis yang diriwayatkan Abu Hurairah. Ia berkata, “Dari Nabi, beliau bersabda, ‘Allah berfirman. “Aku sediakan untuk hamba-hamba-Ku yang saleh sesuatu yang belum pernah dilihat oleh mata dan tidak pernah didengar oleh telinga serta tidak terbesit dalam hati manusia.”’

Di manakah sesuatu itu? Sesuatu itu di surga. Mudah-mudahan kita bisa memasukinya.
Pingin masuk surga?. Kalau seorang muslim, mestinya ya menjalankan semua perintaNya. Dan menjauhi semua laranganNya.

He….he…
Dari ustad semalam menyindir kalimat demikian?.
Ketika badan sehat, uang ada. Kok tidak sempat ngaji?…..masak layak masuk surga?.
Hemmm candanya di atas, benar juga. Seharusnya kita bisa bersyukur, dan berusaha menyiapkan waktu untuk ibadah dan dekat denganNya. Bukan sebagian waktu kita, hanya dihabiskan untuk cangkruk, dllnya yang tidak ada manfaatnya.

Ya Allah, karuniakan kami semuanya.
Kesempatan waktu, untuk dapat menjalankan ibadah dengan iklas, karena meraih ridho dan cintaMu. Berikan kami semuanya kesempatan usia yang barokah untuk meraih ridho dan cintaMu….
Amiiin……

Terima kasih ya Allah , atas semuanya…. Alhamdulillah….
Banyak bersyukur, banyak ingat ALLAH.
Jadikan setiap saat sebagai sarana ibadah padaNya.
Jangan terlena dengan keindahan dunia.

Wassalam, lusi (20 Septemberi 2013);

Allah telah memperingatkan supaya kita tidak tertipu dengan kehidupan duniawi yang fana ini dalam firman-Nya.

يَا أَيُّهَا النَّاسُ إِنَّ وَعْدَ اللَّهِ حَقٌّ فَلا تَغُرَّنَّكُمُ الْحَيَاةُ الدُّنْيَا وَلا يَغُرَّنَّكُمْ بِاللَّهِ الْغَرُورُ

“Wahai para manusia, sesungguhnya janji Allah adalah benar, maka janganlah sekali-kali kehidupan dunia memperdayai kalian, dan janganlah sekali-kali (syaitan) yang pandai menipu, memperdayakan kalian dari Allah.” (QS. Faathiir: 5)

 

This entry was posted in Renungan Lusi. Bookmark the permalink.

7 Responses to Dunia itu Semu

  1. Ismi says:

    Sebaiknya selama hidup di dunia, sebaiknya kita tetap rendah diri dan terus memberikan amalan yang baik untuk bekal di akhirat..

  2. iki says:

    iya bu yah, kita bersyukur atas kesehatan kita ingetnya pasti kita sedang sakit,. tapi giliran sehat aja ga inget harus bersyukur malah lupa aja akan kewajiban kita kepad Sang Pencipta, makasih ya bu!!!

  3. saya jadi inget sama nasehat Almarhum guru saya Al-Ustad Abdurrahman.. tentang cinta & Benci

  4. dani ramdani says:

    setuju !!! subhanallah postingan ibu selalu bermanfaat bagi kami.. kami tunggu kabar next on nya

  5. carilah kebahagiaan dunia dan akhirat karena hal itu bisa membuat hidup kita menjadi tentram 🙂

  6. Bayu ramdan says:

    sungguh sibgoh yang terjadi , harus kita warnai dengan sibgoh allah , makasih atas paparan nya…

  7. bayu ramdan says:

    subnauloh ,maha besar allah semoga blognya di berkahi oleh allah swt …

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *