Puisi – Guruku sahabatku

Guruku sahabatku.

Dalam waktu yang lalu, selalu terlukis indah …
Senyum dan tawa beliau.
Bapak-Ibu guruku, terima kasih.

Dalam doa, dalam sujudku.
Kudoakan selalu semoga selalu dalam lindunganNya.

Teguran,
Dengan cinta jika aku mulai salah.
Indahnya teguran karena sahabat sepertimu.
Selalu dalam hatiku.

Guruku sahabatku….
Sahabat seperti bintang
Walau jauh dia tetap bercahaya
Meski kadang menghilang
Namun tetap ada, tak mungkin dimiliki
Namun tak mungkin dilupakan

Terima kasih….
Bapak-Ibu Guruku.

Tawa dan candamu, bagai sang surya
Ketika malam dirindukan
Walau siang sering dirisaukan
Walau jauh dia bercahaya
Meski kadang menghilang, di tengah awan
Cahayanya tak mungkin dihapuskan, tak mungkin dilupakan.

Terima kasih guruku…
Walau jauh di mata, tetap di hatiku.
Terima kasih, atas semuanya…..

Lusi, 20 Januari 2017.

This entry was posted in Puisi Lusi and tagged . Bookmark the permalink.

One Response to Puisi – Guruku sahabatku

  1. bibub says:

    bagus poem nya…suka yg bagian ini :

    Tawa dan candamu, bagai sang surya
    Ketika malam dirindukan
    Walau siang sering dirisaukan
    Walau jauh dia bercahaya
    Meski kadang menghilang, di tengah awan
    Cahayanya tak mungkin dihapuskan, tak mungkin dilupakan.

    *puisi diatas ga berlaku utk guru ya rese kan ya hehehe

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *