Wanitaku Pemuliaku

WANITAKU PEMULIAKU

Sumber: Catatan Pak Mario Teguh (Minggu 18 April 2010)

WANITA YANG DIMULIAKAN OLEH PRIANYA, AKAN MENJADI WANITA MULIA. Pria yang mudah menerima pencurahan cinta dari wanitanya, adalah dia yang bersedia meminta maaf, meski pun dia tidak bersalah.

Karir yang utama dan terbaik dalam kehidupan ini, adalah keluarga. Tujuan dari semua keberhasilan adalah pulang ke rumah dalam perasaan damai. Keluarga adalah kehidupan kita yang sebenarnya. Tidak ada siapa pun yang bisa disebut berhasil, jika dia tidak membahagiakan keluarganya.

Karena, Orang yang menelantarkan keluarganya untuk membahagiakan keluarga orang lain, adalah sepalsu-palsunya orang. Tumbuhkanlah diri kita untuk menjadi pribadi yang lebih kuat daripada masalah-masalah kita.

Kita tidak mungkin diberikan masalah yang tidak bisa kita selesaikan. memberitahu bahwa kita sudah naik kelas dalam kemampuan kita, dengan memberikan masalah yang lebih besar. Ingatlah, bahwa, Masalah adalah rahmat yang tidak kita sukai rasanya. Pilihlah untuk menjadi pribadi yang berbahagia.

Bagaimana cara wanita memuliakan pria :

Sorang wanita seharusnya memiliki pemandangan terindah bagi yang melihatnya. Karena sebagai wanita sendiri dia sudah terindah, apalagi kalau dia sudah bersanding atau berada didekat pria maka pria disebelahnya akan kagum, karena kemuliaan wanita itu, jadi tugas wanita sebagai pemulia pria jangan dianggap hanya akan menjadi beban terhadap seorang wanita, karena wanita sebagai pemulia pria akan menjadi bahagia dalam kehidupannya. Semua kelahiran dilakukan oleh wanita, maka wanita yang memuliakan pria dan memuliakan kehidupan bukanlah peran yang sederhana, maka mulailah dari sekarang jangan melihat diri sendiri sebagai wanita yang harus tinggal drumah saja. Atau yang mencari uang dikantor saja. Atau yang sekolah tinggi-tinggi dan menyesal kalau tidak bekerja, ada yang tidak sekolah tetapi sangat konfident membahagiakan suami dan anak2 anaknya. Jadi tugas kita sebagai pemulia kehidupan harus tegas berpihak kepada yang baik. Dan didalam budaya kita wanita paling rentan terhadap kesan, sebab tuntutan budaya kita sudah banyak sekali tentang wanita menjadi pemulia kehidupan.

Jika kita memuliakan pernikahan maka rezeki itu akan datang lebih baik bahkan tanpa berupaya keras.

Alat hanya sebaik yang menggunakannya, bahwa wanita mungkin hanya sebagai alat untuk memuliakannya, tapi kita suatu alat bagi Tuhan untuk memuliakan kehidupan. Wanita yang tidak bisa diperdayakan oleh pria untuk memuliakannya tidak akan memperdayakan apapun, sebab yang rugi adalah prianya, sehingga sebetulnya seorang pria ambilah keuntungan dari dihadiahkannya seorang wanita yang bersedia menemani kita dalam kehidupan. Pria sangat teraniaya kalau dia tidak menikahi wanita yang memuliakan kehidupannya. Begitu juga kalau pria tidak bisa merawat wanitanya mungkin wanita itu akan dirawat oleh pria lain, jadi suami terhadap istri, adik terhadap kakaknya atau kakak terhadap adiknya, ini bukan suatu beban dari satu sama lain tetapi tugas bersama-sama untuk memuliakan kehidupan.

Untuk bahagia dalam rumah tangga, jangan memasukkan hal-hal yang tidak baik dalam kehidupan. Karena dalam satu tempat hanya bisa di isi dengan satu hal. Kalau sudah bahagia, maka upayakan tidak ada ruangan untuk hal-hal yang tidak membahagiakan. Seperti jangan marah, jangan cemburu, jangan bohong, jangan malas.

Komentar Lusi:  “Setuju, pria yang hebat adalah pemulia wanitanya (ibu dan istrinya)”. Kalau belum memiliki istri atau suami ?, ya tentu penyebab kebaikan dan kebahagiaan ortu dan keluarganya. Orang sukses itu, ya tentu yang baik terhadap ortu dan keluarga, bukan dilihat dari materi, jabatan dllnya…..”KATANYA”. Upppsss….