Learn from the Ant

Semut (courtesy : semut)

Tulisan ini saya ambil dari buku saya yang udah kumel 🙂 berjudul Fight Like a Tiger Win Like a Champion sebuah karya dari Darmadi Darmawangsa dan Imam Munadhi. Tetapi saat mencari-cari gambar semut, ada juga tulisan dari Dewa Dirga, tentang serangan semut yang menggila di tempat tinggalnya :).

Kalo tulisan ini, di bagian buku tersebut, tepatnya di halaman 324 – 325 ada sebuah seksi yang membahas Learn from the Ant. Sepintas saya sempat berpikir apa yang menarik dari seekor semut, selain memang meraka tertib berlalu-lintas 😀 serta saling bertegur sapa. Setelah membaca lebih jauh, memang ada hal lain yang sebelumnya saya tidak terpikir apalagi sampai memperhatikannya 🙂

Beberapa hal yang dapat kita pelajari adalah :

  1. Semut tidak pernah menyerah. Jika Anda sedikit usil, cobalah untuk menghentikan perjalanan seekor atau sederetan semut 🙂 Apakah mereka berhenti ? Mestinya dapat Anda lihat mereka akan sedikit berbelok atau bahkan memutar untuk tetap bisa maju. Berapa kali dihalangi, mereka akan tetap mencari jalan keluar. Sebuah semangat pantang menyerah yang dapat kita tiru 🙂
  2. Semut selalu memikirkan musim dingin sepanjang musim panas. Semut tetap mencari makan dan bekerja saat musim panas disaat binatang lain ada yang menikmati hangatnya mentari. Mereka tidak pernah menganggap remeh tantangan dan terus bekerja untuk mempersiapkan diri sebaik mungkin. Kebiasaan kerja keras dan pemikiran untuk terus bekerja sebelum halangan datang merupakan ciri khas bangsa semut.
  3. Semut memikirkan musim panas saat musim dingin. Semut juga membenci musim dingin karena pekerjaan mereka terhambat. Namun, mereka adalah bangsa yang berpikir positif karena mempunyai keyakinan bahwa musim dingin juga akan berlalu. Ketika hari mulai hangat, semut akan keluar dari sarangnya dan mencoba apakah ia mampu bertahan di udara terbuka; jika masih dingin ia akan masuk kembali. Hal ini dilakukan terus menerus sampai mereka dapat memastikan bahwa sudah waktunya untuk bekerja. Sikap ini adalah sikap semangat yang cinta akan pekerjaan mereka dan tidak sabar untuk berprestasi.
  4. Daya penciuman yang tajam terhadap setiap kesempatan. “Ada gula ada semut” sebuah pepatah yang mengingatkan kita tentang semut yang selalu mencari kesempatan lebih dulu dibanding binatang lain. Penciuman yang tajam membuat mereka selalu mendapatkan kesempatan lebih baik. Oleh karena sikap mereka yang terus-menerus bekerja, ketika kesempatan datang, mereka tidak menyia-nyiakannya.
  5. Mengumpulkan sebanyak-banyaknya hasil pada musim panas. Semut tidak pernah berdiskusi seberapa banyak hasil yang harus mereka kumpulkan. Mereka terus mengumpulkan bahkan pada hari terakhir musim panas. Mereka tidak mentargetkan berapa yang harus mereka capai. Akan tetapi, mereka mengeluarkan segala kemampuan untuk mengoptimalisasi hasil terbaik mereka.
Semoga bermanfaat 🙂

14 Responses to Learn from the Ant

  1. baru tau ternyata semut kyk gitu 🙂

  2. wah..saya pengen jadi semut nih Pak…hehee
    🙂

    thanks Pak..sangat inspiratif…

  3. dewa dirga says:

    uaahh… semutnya sama pak…
    postingnya keren.. dan inspiratif…

  4. SONIA says:

    STUJU .. 🙂

  5. Tugas Pertemuan 2
    Nama : Anita Rahamawati
    Nim : 09.39015.0005
    Alamat Blog :http://nuithanietha.wordpress.com/

  6. Tugas Pertemuan 2
    Nama : Anita Rahmawati
    Nim : 09.39015.0005
    Alamat blog : http://nuithanietha.wordpress.com/

  7. Miftah Faridl says:

    Nice article 🙂

  8. yulita wisuda n says:

    yulita wisuda n
    09390150006

    http://lithalevie@wordprees.com

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Skip to toolbar