Learn from the Ant
Tulisan ini saya ambil dari buku saya yang udah kumel 🙂 berjudul Fight Like a Tiger Win Like a Champion sebuah karya dari Darmadi Darmawangsa dan Imam Munadhi. Tetapi saat mencari-cari gambar semut, ada juga tulisan dari Dewa Dirga, tentang serangan semut yang menggila di tempat tinggalnya :).
Kalo tulisan ini, di bagian buku tersebut, tepatnya di halaman 324 – 325 ada sebuah seksi yang membahas Learn from the Ant. Sepintas saya sempat berpikir apa yang menarik dari seekor semut, selain memang meraka tertib berlalu-lintas 😀 serta saling bertegur sapa. Setelah membaca lebih jauh, memang ada hal lain yang sebelumnya saya tidak terpikir apalagi sampai memperhatikannya 🙂
Beberapa hal yang dapat kita pelajari adalah :
- Semut tidak pernah menyerah. Jika Anda sedikit usil, cobalah untuk menghentikan perjalanan seekor atau sederetan semut 🙂 Apakah mereka berhenti ? Mestinya dapat Anda lihat mereka akan sedikit berbelok atau bahkan memutar untuk tetap bisa maju. Berapa kali dihalangi, mereka akan tetap mencari jalan keluar. Sebuah semangat pantang menyerah yang dapat kita tiru 🙂
- Semut selalu memikirkan musim dingin sepanjang musim panas. Semut tetap mencari makan dan bekerja saat musim panas disaat binatang lain ada yang menikmati hangatnya mentari. Mereka tidak pernah menganggap remeh tantangan dan terus bekerja untuk mempersiapkan diri sebaik mungkin. Kebiasaan kerja keras dan pemikiran untuk terus bekerja sebelum halangan datang merupakan ciri khas bangsa semut.
- Semut memikirkan musim panas saat musim dingin. Semut juga membenci musim dingin karena pekerjaan mereka terhambat. Namun, mereka adalah bangsa yang berpikir positif karena mempunyai keyakinan bahwa musim dingin juga akan berlalu. Ketika hari mulai hangat, semut akan keluar dari sarangnya dan mencoba apakah ia mampu bertahan di udara terbuka; jika masih dingin ia akan masuk kembali. Hal ini dilakukan terus menerus sampai mereka dapat memastikan bahwa sudah waktunya untuk bekerja. Sikap ini adalah sikap semangat yang cinta akan pekerjaan mereka dan tidak sabar untuk berprestasi.
- Daya penciuman yang tajam terhadap setiap kesempatan. “Ada gula ada semut” sebuah pepatah yang mengingatkan kita tentang semut yang selalu mencari kesempatan lebih dulu dibanding binatang lain. Penciuman yang tajam membuat mereka selalu mendapatkan kesempatan lebih baik. Oleh karena sikap mereka yang terus-menerus bekerja, ketika kesempatan datang, mereka tidak menyia-nyiakannya.
- Mengumpulkan sebanyak-banyaknya hasil pada musim panas. Semut tidak pernah berdiskusi seberapa banyak hasil yang harus mereka kumpulkan. Mereka terus mengumpulkan bahkan pada hari terakhir musim panas. Mereka tidak mentargetkan berapa yang harus mereka capai. Akan tetapi, mereka mengeluarkan segala kemampuan untuk mengoptimalisasi hasil terbaik mereka.
Semoga bermanfaat 🙂
baru tau ternyata semut kyk gitu 🙂
ternyata binatang sekecil itu memiliki “sesuatu” 🙂
wah..saya pengen jadi semut nih Pak…hehee
🙂
thanks Pak..sangat inspiratif…
jangan jadi semutnya, tiru kebiasaannya 😀
uaahh… semutnya sama pak…
postingnya keren.. dan inspiratif…
emang gambarnya dari blog mu 🙂
cuman beda cerita aja 🙂
STUJU .. 🙂
Tugas Pertemuan 2
Nama : Anita Rahamawati
Nim : 09.39015.0005
Alamat Blog :http://nuithanietha.wordpress.com/
rasanya bukan disini deh untuk tugas kuliah 🙂
Tugas Pertemuan 2
Nama : Anita Rahmawati
Nim : 09.39015.0005
Alamat blog : http://nuithanietha.wordpress.com/
Nice article 🙂
thanks 🙂
yulita wisuda n
09390150006
http://lithalevie@wordprees.com
rasanya salah tempat deh 🙂