Edo Yonatan Koentjoro

Dosen Universitas Dinamika

Yang Penting Bukan “Pot” nya

Minggu, 10 Juni 2018

“… Bukan yang dilihat manusia yang dilihat Allah; manusia melihat apa yang di depan mata, tetapi TUHAN melihat hati.” – 1 Samuel 16:7b

Suatu hari seorang ibu mengunjungi temannya yang punya rumah kaca. Ketika temannya mengajak ibu itu untuk berkeliling rumah dan menunjukkan tanaman bunganya, ibu itu sampai pada satu tanaman krisan (timum) yang paling cantik dari semuanya, lebat karena penuh tertutup bunga berwarna kuning emas. Tapi ibu ini menjadi heran sekali, ketika melihat tanaman secantik itu hanya ditanam dalam sebuah ember tua, dimana ember itu sudah penyok dan berkarat pula. Melihat keanehan itu ibu ini pun berkata,

Ibu              :    Wah sungguh sayang. Kenapa kamu menaruh tanaman seindah ini di tempat yang sangat jelek seperti ini? Kalau ini tanamanku, pastilah sudah akan kutanam di dalam bejana terindah yang kumiliki.

Temannya   :    Eh, oh begini. Aku sedang kekurangan pot saat itu, dan aku juga tahu kalau tanaman ini bakal jadi cantik sekali. Aku pikir tidak apalah sementara aku pakai ember loak ini. Toh cuma buat sebentar saja, karena nantinya aku akan memindahnya di taman dan aku akan meletakkanya di tempat yang paling indah.

Ibu              :    Oh, apa yang kamu katakan barusan, telah memberikan pengertian baru kepadaku sebagai seorang manusia. Sebenarnya kehidupan kita di hadapan Tuhan, juga tak ubahnya sama seperti tanaman ini. Tubuh kita ini hanyalah sementara dari manusia rohani kita yang sesungguhnya. Dan sama seperti kamu, kita biasanya jauh lebih memperhatikan tanaman itu daripada potnya. Demikian pula Tuhan juga jauh lebih memperhatikan karakter ataupun manusia rohani kita, dibandingkan tubuh jasmani ini. Sama seperti ember pot bunga milikmu ini. Tubuh jasmani kita yang rapuh dan kecil hanyalah tempat sementara saja dari jiwa kita yang sangat bernilai. Karena bila wakunya sudah tiba nanti, Dia sang empunya tanaman ini, akan memindahkan kita si manusia rohani ini ke taman surga yang merupakan tempat abadi kita.

Sobat Talenta, memang benar sekali apa yang dikatakan oleh ibu tadi. Seringkali kita merasa minder atau rendah diri dengan kondisi tubuh jasmani kita yang mungkin tidak seindah orang-orang lain. Mungkin orang lain mempunyai wajah yang sangat cantik atau tampan. Mungkin orang lain mempunyai tubuh yang atletis ataupun ramping dan tampak menawan, sementara ada di antara kita yang mempunyai kondisi fisik yang mungkin kurang sempurna. Jangan pernah berkecil hati dan merasa rendah diri dengan keterbatasan tubuh jasmani kita, karena kita tidak berada di tubuh jasmani ini untuk selamanya. Namun kita akan berada di taman surga bersama dengan Tuhan Yesus, karena disitulah tempat kita yang sesungguhnya, Namun bukan berarti kita lalu menyepelekan tubuh jasmani kita dan tidak mau menjaga serta merawatanya dengan baik, Karena selama kita masih tinggal di tubuh jasmani kita, kita tetap membutuhkan tubuh yang baik dan sehat, supaya manusia roh kita juga dapat tetap terpelihara dan terlindungi dengan baik.

Jadi mari menjaga dan merawat tubuh jasmani kita dengan benar. Namun ingatlah! Yang lebih penting daripada itu, marilah kita dengan pertolongan Roh Kudus, kita membentuk karakter dan manusia roh kita, agar menjadi indah di hadapan Bapa Surgawi. Karena meskipun manusia memang melihat keadaan apa yang di depan mata, tetapi Tuhan melihat keindahan hati kita. Bagaimana menurut anda?

Sumber: Renungan Inspirasi Talenta

 

You can leave a response, or trackback from your own site.

Leave a Reply