Baidu search engine, adalah layanan pencarian informasi di internet nomor satu di China dan menurut 10 Top Sites Alexa 2013 telah menempati urutan ke-5. Seiring dengan perkembangan, Baidu diprediksi Akan Mengalahkan Dominasi Google. Walaupun saat ini baidu merupakan search engine yang bersifat lokal akan tetapi kemungkinan bisa mengalahkan dominasi google. Hal ini dapat dilihat dari jumlah penduduk China yang mengakses internet, yaitu kurang lebih sekitar 450 juta dan sekitar 70% pengguna internet di China menggunakan Baidu dalam mencari informasi di internet dan baru sisanya menggunakan Google dan Yahoo.
Baidu juga diakses oleh orang di hampir seluruh penjuru dunia, terutama di negara asia. seperti antara lain: China, Hong Kong, Macao, Malaysia, Brunei, Singapura, Australia, Jepang, Taiwan, Filipina, dan Mongolia. Hal-hal seperti inilah yang memungkinkan Baidu bisa mengalahkan dominasi Google dalam pencarian internet. Walaupun saat ini Google masih menjadi mesin pencari nomor 1 di dunia, jika 2 milyar penduduk China mengakses internet dan 90% mengakses Baidu maka google dapat dikalahkan.
Langkah startegis Baidu untuk mengalahkan Google semakin terlihat, hal ini terlihat bahwa pada Juli 2013 baidu telah mengakuisisi sebuah perusahaan teknologi bernama Wireless 91 Websoft.
Seperti yang diberitakan oleh majalah Forbes 15 Juli 2013, baru saja Baidu berhasil membeli sebuah perusahaan teknologi asal Hong Kong, Wireless 91 Websoft, senilai USD 1,9 miliar atau sekitar Rp 19 triliun. Adapun Wireless 91 Websoft sendiri adalah penyedia pasar aplikasi pihak ketiga mirip dengan Google Play untuk Android. Kesepakatan ini sendiri tercapai setelah Baidu berhasil mengakuisisi perusahaan game online bernama NetDragon yang juga berasal dari Hong Kong. Diketahui, Baidu berhasil menguasai 57 persen dari saham NetDragon yang dimiliki oleh Wireless 91 Websoft. Adapun dengan pembelian Wireless 91 Websoft oleh Baidu sendiri menandakan bahwa raksasa teknologi China ini ingin mengejar Google. Hal ini dikarenakan apa yang dilakukan oleh Baidu ini akan menyamai pasar aplikasi Android, Google Play. Langkah strategis Baidu selanjutnya adalah, mereka akan fokus pada pasar Asia dan asia tenggara. Kuncinya, adalah Baidu memahami benar kebutuhan pasar lokal, dan ini tidak bisa butuh proses yang cepat, namun perlu waktu bertahun-tahun untuk beradaptasi guna mengenal kebutuhan pasar dan budaya konsumen di suatu negara.
Baidu di Indonesia
Baidu mengklaim terdapat sekitar dua juta pengguna yang menggunakan search engine Baidu dari Indonesia, besarnya angka jumlah pengguna tersebut disinyalir berkat kemitraan dan ketersediaan konten lokal, seperti antara lain: berita lokal, foto, cuaca yang dapat diakses pada homepage. Dan salah satu pendorong mesin pencarinya banyak dilirik pengguna adalah keberhasilan menggandeng perusahaan ponsel Mito Mobile. Sejumlah ponsel produksi Mito telah disediakan aplikasi browser Baidu secara pra-install. Browser Baidu sendiri saat ini telah memasuki versi 3.0 dengan fitur dashboard yang dapat disesuaikan untuk menampilkan berbagai informasi lokal. Seperti diketahui, Baidu memiliki rencana besar untuk pasar Indonesia. Salah satunya akan membuat platform inkubasi untuk para pengembang program. Selain itu Baidu juga berencana akan menyediakan App Store yang bisa dimanfaatkan para pengembang untuk memasarkan aplikasi buatannya. Diungkapkan, Baidu telah menyiapkan investasi secara jangka panjang untuk masuk ke pasar Indonesia, salah satu investasi tersebut adalah membuat PT Baidu Indonesia pada kuartal I 2014.
sumber: http://www.forbes.com/sites/russellflannery/2013/07/15/baidu-to-buy-netdragons-mobile-apps-subsidiary-91-wireless-websoft-for-1-9-bln/
http://indotelko.com