“Who Am I?”
Rasanya lebih mudah menjawab dengan kata: “saya adalah Ix-tha (nama panggilan sayang pada saya, wohoo ;P )” atau “saya adalah dosen” atau “saya adalah ibu dari 2 orang putra yang lucu” atau “saya adalah sebagainya’
Lebih mudah memang bila menjawab pertanyaan tersebut secara sederhana sesuai dengan keadaan yang menyangkut diri atau kondisi kita saat ini.
Tapi benarkah “Who Am I?” hanya sebuah pertanyaan yang menjawab saya, secara status atau hal yang kasat mata?
Saat qta benar-benar merenungkan (Kontemplasi bahasa keren) dengan baik pertanyaan “Who Am I?”, jawabanna ternyata begitu sulit untuk dijabarkan ataupun di deskripsikan.
Pengalaman pribadi, butuh banyak waktu untuk menjawab pertanyaan tersebut.
Tapi kalo dipikir-pikir lagi, ngapain sih susah-susah mikir untuk ngejawab pertanyaan sederhana gitu aja? Wong pekerjaan lain masih banyak dan menguras tenaga.
Wah kalo di perdebatkan begitu, secara logika qta tidak akan pernah mengenal siapa saya (menunjuk diri sendiri dan masing-masing). Tidak akan pernah tahu cerminan siapa saya dan tidak akan pernah paham saya secara pribadi.
Kembali ke LAPTOP….
Pertanyaan “Who Am I?” akan membawa kita ke dalam kesadaran tentang diri kita secara utuh. Kelebihan saya dan saat saya menggunakannya dengan bijak. Kekurangan saya dan bagaimana saya mengatasinya serta menggunakannya dalam situasi tertentu dengan bijak pula. Pemikiran, perasaan dan perilaku saya yang menunjukkan saya sebenarnya tanpa pengaruh dari orang lain.
So, “Who Am I?“
erwin
August 18, 2010 at 4:37 am
my name is erwin mam 🙂