Untuk semua anak, jangan pernah berhenti berbhakti dan mendoakan pada orang tua.
Karena apapun yang dilakukan anak tidak akan bisa membalas jasa yang telah diberikan oleh orang tua.
Berharap apa yang saya tulis ini menjadi bahan renungan, khususnya untuk diri saya sendiri…
Minggu ini adalah minggu ujian akhir. Aktifitas kampus terpusat untuk mendukung kegiatan ujian ini. Karyawan dan dosen mendukung dengan menjadi pengawas ujian.
Mahasiswa menjadi aktor yang paling sibuk 😉 Ada yang sibuk belajar, ada yang sibuk diskusi, ada yang sibuk fotocopy materi, ada juga yang sibuk menghafal halaman buku untuk ujian yang sifatnya Terbuka… 😀
Tidak kalah sibuk adalah bagian Keuangan. Mulai hari pertama kemarin sudah sangat panjannnnngggg sekali antriannya. Antrian mhs untuk menyelesaikan tunggakan keuangannya.
Selalu seperti itu tiap ujian, padahal sudah diberi jangka waktu untuk mengurus hal itu, entah menyelesaikan keuangan atau memohon dispensasi. Tapi rasanya memang berdesak-desakan di bagian keuangan masih menjadi aktifitas yang digemari mhs.. 😉
Hal tagihan keuangan, tugas telat mengumpulkan, tidak baca pengumuman, tidak bisa bangun pagi untuk kuliah….mungkin masalah umum di kalangan mahasiswa…
Tapi hal tersebut bukan lalu menjadi bisa ditoleransi. Harus tetap di arahkan untuk menjadi lebih baik.
Termasuk saya, yang ada di bagian yang selalu berhadapan lgs dengan mahasiswa.
Mungkin dengan posisi saya disini banyak mhs yang tidak suka, yang dibilang jahatlah, judes, ga pengertian, dll…
Tapi sekali lagi, apa yang saya dan rekan2 lakukan hanya untuk menguatkan perilaku disiplin yang pastinya sudah diajarkan orang tua masing2.
Namun ada pengalaman 2 hari ini yang membuat saya menangis dalam hati…
Pertama,
Mahasiswa melepas kuliahnya hanya karena pengajarnya tidak begitu menyenangkan, begitu kata mhs tsb.
Dan itu artinya dia harus mengulang MK tersebut di semester berikutnya.
“Gpp Bu, nanti saya ambil lagi di semester depan”
Enteng…..
Sepertinya mudah sekali menjawabnya…
Kedua,
Orang tua menghubungi kampus untuk menanyakan apakah anaknya masih aktif. Setelah cek data ternyata…. anak tersebut statusnya sudah OUT karena 2 smt sebelumnya tidak registrasi……
Seketika itu juga si ibu tersebut menangis sejadi-jadinya… (Tanpa sadar saya juga ikut menangis, seakan-akan itu ibu saya… ;((…)
Ibu itu bercerita bahwa setiap hari anaknya pamit kuliah, selalu diberi uang saku, SPP selalu ditransferkan tepat waktu… Tapi ternyata anak tersebut hanya “akting” selama 1,5 thn ini….
Tidak pernah kuliah dan uang SPP tidak jelas kmn….
Yang membuat miris lagi, ibu itu bercerita, bahwa 2 hari yll si anak ini pamit untuk kerja kelompok,
“Kemarin anak saya pamit kerja kelompok, ya sudah saya belikan kue dan gorengan biar buat makan teman-temannya juga…”
Beda dengan si Ibu, Bapak lebih ekpresif, keluar semua kata2 kasar untuk sang anak…
Tragis…..
Apakah ini balasan anak untuk doa dan restu yang diberikan orang tua ????
Apakah tidak bisa berkorban sedikiiiiiiiit saja, tidak selalu mengeluh ttg ini dan itu yang tdk penting….
Padahal, untuk membayar SPP anaknya, orang tuanya harus rela kerja banting tulang. Mengabaikan rasa capeknya. Bahkan mungkin juga mereka rela berpuasa, berhemat, untuk mengumpulkan uang.
Bukan itu saja…. Setiap saat mereka pasti berdoa untuk keberhasilan anak-anaknya. Berharap anaknya menjadi yang terbaik.
Tapi ternyata…ini yang mereka dapatkan…
Semoga semua orang tua dimanapun mereka berada selalu mendapat tempat paling mulia….
~Vie~
RSS feed for comments on this post. TrackBack URI
terima kasih banyak atas nasehatnya…semoga kami selalu menjadi terbaik untuk orangtua dan tidak menbuat mereka sedih….adeus
Like This…..
Jadi teringat tulisan salah satu tulisan mahasiswa STIKOM, pada lembar di buku TA nya.
“Salah satu yang membuatku bahagia adalah ketika melihat senyum bahagia kedua orang tuaku, yang mana senyum itu disebabkan karena aku”…
:))
Saya langsung, berkata ini sungguh…..!!
Wah, hebat…….anda benar benar mahasiswa yang luar biasa…
Kata saya, sebelum memberikan pertanyaan ttg TA nya…
Hemmmm……sebaik baik orang adalah yang paling baik kepada orang tuanya, keluarga dan sesama. Kalau dengan orang tuanya baik, tentu dengan kita yang baca komen ini ya iya lah……!!
Mau sukses hidup??…
Buatlah orang tua kita tersenyum bahagia!!