TOP

Rehat sejenak “selingkuh”

Selingkuh

Membaca tajuk tersebut pasti pikiran kita dibawa pada sebuah proses dimana orang yg sudah bekomitmen dengan pasangannya namun berfikir atau menjalin hubungan dengan orang lain, singkat cerita ada kehadiran sosok pil dan wil dalam hidupnya.
Di era digital ini saya mengamati bahwa perselingkuan ternyata tdk hanya dengan pil atau wil, namun perangkat gadget mengambil peran yg luar biasa, bahkan kalau boleh saya utarakan sebagian besar dari kita telah selingkuh dg perangkat tersebut. Konteks selingkuh disini bukan hanya krn kita berkomunikasi dengan pil atau wil sj, namun selingkuh yang saya maksud adalah menomerduakan pasangan kita dengan kesibukan kita dan intensitas kita terhadap aktivitas ber gadget ria.
Seorang ibu yang lalai mengawasi anaknya krn lagi asyik bbm, seorang asisten rumah tangga yang tidak melakukan pekerjaan bersih-bersih dengan maksimal karena sedang asik chating di fb bersama temannya di desa. Seorang pemimpin perusahaan yg tidak konsentrasi memimpin rapat krn seringkali mengamati grafik bursa saham dari gadgetnya. Seorang anak yang mengindahkan sapaan temannya karena lagi asik bermain angrybird, bahkan pernah saya alami melihat sepasang pengantin di atas pelaminan bukannya saling bicara atau sekedar tersenyum dg pasangannya, namun keduanya sangat antusias dg gadget masing-masing di sela-sela bersalaman dg para tamu. sungguh luar biasa.
Nah….kalau sudah demikian, butuh kesadaran diri bahwa gadget bukan segalanya, bahwa gadget lah yg harus menjadi nomer 2 nomer 3 atau nomer kesekian setelah keluarga kita, setelah pasangan kita atau setelah prioritas-prioritas lain dalam hidup kita.

Semoga tulisan ini dapat mengingatkan kita bersama, terkhusus buat saya sendiri.
__zancaka, 20022013

7 comments. Leave a Reply

  1. like this songs: Jangan pernah kau selingkuh …
    Jangan pernah kau mendua ….
    Bila kau memang cinta aku ….
    .: angkasa :.

  2. Deasy

    mendekatkan yang jauh
    menjauhkan yang dekat….. ^^V

  3. Memang Gadget sudah menjadi kebutuhan manusia, kayaknya belom lengkap kalau ngak bawa gadget, Tapi GAdget ini sepertinya membuat orang menjadi anti sosial, komunikasi lebih sebatas alat jarang di lakukan interaksi langsung. Tapi harus bagaimana lagi?

  4. memang harus lebih pinter dari teknologi, jangan kalah sama pinter gadget, harus diakalin jangan keasikan

  5. iki

    betul sekali, saya suka jengkel kalau sudah dirumah ada semua kumpul, masing2 sibuk dengan gadgetnya,. jadi brasa percuya kumpul juga ga kerasa kebersamaannya… puny sarn ga supaya ga kayak gitu???

  6. bener banget saya sering menemukan seperti yang kang iki curahkan, memang susah jika sudah menjadi kebiasaan yang tanpa diindahkan sehingga kita perlu mengindahkannya melalui penyadaran bahwa handpohne atau gadget bukan untuk membuat orang menjadi jauh tapi untuk memudahkan kita dalam menjangkau dunia

  7. I really enjoyed read your writing

Leave a Reply to Husen Darmawan Cancel reply

Your email is never published nor shared.

You may use these HTML tags and attributes:<a href="" title=""> <abbr title=""> <acronym title=""> <b> <blockquote cite=""> <cite> <code> <del datetime=""> <em> <i> <q cite=""> <s> <strike> <strong>

Skip to toolbar