Smartphone Baru ! atau Gak Kuliah!

Suatu hari saya menerima kedatangan orang tua mahasiswa, beliau sangat sedih dan kecewa, karena anaknya meminta dengan sedikit memaksa untuk dibelikan sebuah handphone. Ya…Handphone (tepatnya smartphone) dengan harga yang sangat fantastis, sekitar Rp.8jtan. “Saya butuh alat ini ma, kalau tidak ada alat ini saya tidak bisa mengerjakan tugas, mengirim email..” dan bla-bla, itu sepenggal kalimat yang disampaikan  mahasiswa itu kepada Ibunya. Mendengar itu, sang Ibu sangat sedih, pikirannya menerawang, “Nak…kamu kan sudah kuliah, biaya kuliahmu itu tidak murah nak, apa kampusmu tidak ada fasilitas untuk mengerjakan tugas dan mengirim email? “.

“Ma…kalau tidak percaya, mama tanya dosen wali saya…!”, kata mahasiwa itu dengan nada yang semakin tinggi. “Mama lihat hasil…kuliah saya, nilainya begini…karena saya tidak ada alat yang bisa mendukung kuliah saya !” kata mahasiwa itu sambil menunjukkan selembar Kartu Hasil Studi ke mamanya. Mamanya terdiam, setetes air mata mengalir di pipi beliau, dadanya semakin sesak. Dengan suara pelan, “Nak, mengapa kamu mencari alasan…untuk menutupi hasil belajarmu yang kurang bagus, mestinya mama yang harus memarahi kamu..”

“Udahlah ma…mau belikan iPh*** atau aku tidak mau kuliah lagi !” Kalimat itu yang mengakhiri percakapan ibu dan anak di sore itu. Akhirnya Ibu itu memberanikan diri menemui Dosen walinya, meskipun dalam hati memendam rasa malu yang luar biasa karena beliau merasa anaknya ini harusnya sudah dewasa bukan seperti anak TK lagi yang harus diawasi dan sedikit-sedikit ‘wadul’ dosen walinya, tapi demi kebaikan dan masa depan anaknya sang Ibu tetap menemui dosen wali itu.

….(bersambung siap-siap pulang dulu)…