Beberapa waktu lalu bertemu dengan teman kuliah. Dia tidak seprodi ataupun sefakultas dengan saya. Namun akrab dan berteman sejak awal kuliah, yakni saat Penataran P4. Ternyata dia hampir DO (Drop Out), karena saat mengerjakan skripsi tidak memiliki uang. Maka dia meminjam uang pada teman kuliahnya.
Mendengar ceritanya ini saya mengingat beberapa teman yang juga DO karena tidak punya uang. Tapi saya ingat, lebih banyak teman yang DO karena tidak bisa menyelesaikan skripsinya. Mereka mampu secara keuangan, tapi tidak bisa menyelesaikan skripsi sampai batas waktu yang telah ditentukan.
Jadi sebenarnya hambatan terbesar menyeselaikan kuliah bukan tidak punya biaya. Tapi kemampuan menyelesaikan skripsi. Kalau ditelaah lebih lanjut. kenapa tidak sampai menyelesaikan? Apa yang susah dengan menulis skripsi?
Lalu saya teringat seorang teman yang juga hampir DO karena skripsinya tidak kelar-kelar. Atau lebih tepatnya Tidak mau diselesaikannya.
Saya tahu teman ini tidak mau terbuka atau katakanlah tidak mau minta bantuan teman lain kalau dia kesulitan mengerjakan skripsi. Untung waktu itu, sayalah yang berinisiatif menanyakan dan menawarkan bantuan menyelesaikan skripsinya. Dan akhirnya dia lulus. Tapi banyak teman lain yang sebenarnya juga saya bantu tapi tidak berhasil, karena saya tidak membantu secara maksimal seperti teman pertama tadi. Karena saya tidak begitu akbran dengan mereka.
Saya amati, yang tidak menyelesaikan skripsi ini tidak berusaha minta tolong teman lain. Dia berusaha mengerjakan sendiri. Padahal banyak hal yang tidak tahu. Kalau minta bimbingan dosen, kerapkali tidak maksimal karena kesibukan dosen atau memang tidak cukup lama bimbingannya. Akhirnya dia tunda-tunda terus penulisan skripsinya sampai jatah waktu kuliah habis. Lalu menyerah DO.
Jadi sementara ini saya menyimpulkan, teman-teman yang DO kuliah bukan karena tidak punya uang tapi tidak punya teman.
Bagaimana menurut Anda?
*Mochamad Yusuf dapat ditemui di http://fb.me/mcd.yusuf