Category Archives: Humaniora

Mudik dan TI

Mudik dengan kapal laut

Membaca berita di kompas segmen Jawa Timur pagi ini serasa jengah juga. Berita serupa rasanya sudah beberapa kali terjadi dan parahnya selalu berulang. Mudik, bawa uang tunai, belum sampai tujuan, hilang :). “Tujuh juta saya hilang” begitu judul tulisan yang ada di kompas untuk menggambarkan musibah yang dialami Joko. Entah berapa orang lagi mengalami hal serupa yang tidak terekspos media. Perkembangan TI yang sedemikian pesat, mengapa tidak dimanfaatkan untuk mengirimkan uang saat lebaran.

Gadget dan anti Sosial

MERDEKA !!!

Minggu kemaren, pulang dari kampus, numpang Trans Jogja dari depan fakultas Kedokteran (padahal kuliahnya fakultas Teknik 🙂 ). Seperti biasanya, bis akan menghampiri halte-halte yang sudah ditunjuk (tepatnya jadi member). Silih berganti orang masuk-keluar, beragam pula orang yang masuk-keluar. Yang menarik, begitu mereka duduk, aktifitas yang dilakukan selalu melihat sesuatu yang ada digenggaman tangan. Ada juga yang menggenggamnya semenjak masih di halte. Setiap orang melakukan hal yang hampir sama, yang jelas kecuali saya, saya khan melihat-lihat mereka :D.

Kesadaran “Melampaui Indonesia”

TOKOH MUDA INSPIRATIF (1)

KOMPAS/TOTOK WIJAYANTO
RABU, 28 OKTOBER 2009 | 03:14 WIB
Myrna Ratna
Hari-harinya diisi dengan jadwal superpadat. Mengajar, memberikan ceramah, menjadi panelis, memenuhi undangan ke luar kota dan luar negeri, mengisi unjuk bincang, dan banyak lagi. Anies Baswedan memang demikian energik.
Dalam percakapan dengan Kompas awal Oktober lalu, Anies mengungkapkan optimismenya sekaligus keprihatinannya terhadap beragam persoalan negeri ini, khususnya menyangkut aset bangsa yang paling utama, sumber daya manusia.
Berikut petikan wawancara:

Di Swiss Pun Ada Pengemis….

Di swiss pun ada pengemis….

Laporan wartawan KOMPAS Anastasia Joice
Kamis, 3 Desember 2009 | 13:54 WIB
JENEWA, KOMPAS.com — Tangan-tangan dekil yang diacungkan ke jendela mobil di lampu lalu lintas Jakarta memohon sekeping recehan adalah pemandangan biasa. Tetapi, hal itu menjadi agak tidak biasa jika terjadi di lampu lalu lintas Jenewa ketika seorang pemuda kulit putih mengacungkan tangannya meminta-minta.
Skip to toolbar