Senin, 11 Juni 2018
“Berbahagialah orang yang bertahan dalam pencobaan, sebab apabila ia sudah tahan uji, ia akan menerima mahkota kehidupan yang dijanjikan Allah kepada barangsiapa yang mengasihi Dia.” – Yakobus 1:12
Ada kegundahan tersendiri yang dirasakan seekor anak katak ketika langit tiba-tiba lenyap.
Anak Katak : Bu, apakah kita binasa. Kenapa langit tiba-tiba gelap?
Anak katak ini ketakutan sekali sambil merangkul erat lengan induknya. Sang ibu menyambut rangkulan itu dengan belaian lembut.
Ibu Katak : Anakku. Itu bukan pertanda kebinasaan kita. Justru itu tanda baik.
Ibu ini menjelaskan sambil terus membelai. Dan anak katak itu pun mulai tenang. Namun, ketenangan itu tak berlangsung lama. Tiba-tiba angin bertiup kencang. Daun dan tangkai kering yang berserakan mulai berterbangan. Pepohonan meliuk-liuk dipermainkan angin. Lagi-lagi, suatu pemandangan yang sangat menakutkan buat si katak kecil.
Anak Katak : Ibu itu apa lagi? Apa itu yang kita tunggu-tunggu.
Anak katak bertanya sambil bersembunyi di balik tubuh induknya.
Ibu Katak : Anakku. Itu Cuma angin.
Sang ibu katak tetap tenang. Ia kelihatan sekali tidak terpengaruh oleh keadaan. Kemudian ibu katak menjawab lagi.
Ibu Katak : Itu juga pertanda kalau yang kita tunggu pasti datang.
Anak Katak : Oh begitu ya bu.
Dan anak katak itu pun mulai tenang. Ia mulai menikmati tiupan angin kencang yang tampak menakutkan. “Blaarrr!!” Tiba-tiba suara petir menyambar-nyambar. Kilatan cahaya pun menjadikan suasana begitu menakutkan. Tapi kali ini, si anak katak tak lagi bisa bilang apa-apa. Ia bukan saja merangkul dan sembunyi di balik tubuh induknya. Tapi seluruh tubuh juga gemetar karea ketakutan.
Anak Katak : Bu, aku sangat takut sekali. Takut sekali!!1 (ucapannya sambil memejamkan mata).
Ibu Katak : Sabar anakku! Itu cuma petir. Itu tanda ketiga kalau yang kita tunggu tak lama lagi akan datang. Keluarlah. Pandangi tanda-tanda yang tampak menakutkan ini. Bersyukurlah karena hujan tak lama lagi akan datang.
Anak katak itu mulai keluar dari balik tubuh induknya. Ia mencoba untuk mendongak ke atas dan memandangi langit yang hitam serta angin yang meliuk-liukkan dahan dan sambaran petir yang begitu menyilaukan. Tiba-tiba ia berteriak kencang.
Anak Katak : Ibu, hujan datang. Hujan datang! Hore!
Sobat Talenta, bukankah anugerah hidup kadang tampil melalui rute yang tidak diinginkan. Ia tidak datang diiringi dengan tiupan seruling merdu. Tidak diantar oleh dayang-dayang nan rupawan dan tidak disegarkan dengan harumnya wewangian. Saat itulah, tidak sedikit manusia yang akhirnya dipermainkan keadaan. Persis seperti anak katak yang takut hanya karena langit hitam, angin yang bertiup dengan kencang, dan kilatan petir yang menyilaukan. Padahal, itulah sebenarnya tanda-tanda hujan, atau tanda-tanda berkat. Benar apa yang diucapkan induk katak: Jangan takut melangkah, jangan sembunyi dari kenyataan, sabarlah dan hadapilah. Karena hujan yang ditunggu, pasti akan datang. Demikian juga hidup kita. Ketika kita bersama Tuhan Yesus, di dalam setiap kesukaran selalu ada kemudahan. Dibalik setiap tantangan selalu ada peluang. Bagaimana menurut anda?
Sumber: Renungan Inspirasi Talenta
You can leave a response, or trackback from your own site.