RSS
 

Dua Mahasiswa DKV Ukir Prestasi di Unsoed

18 Oct

 

foto: bahruddin

 

Dua mahasiswa S1 Desain Komunikasi Visual (DKV) STMIK STIKOM Surabaya, Ekky Fardhy Satria Nugraha dan Rasyuqa Asyira Hafiidh telah mengukir prestasi di Universitas Negeri Jenderal Soedirman (Unsoed), Poerwokerto, Jawa Tengah. Keduanya berhasil mempertahankan hasil penelitian dan gagasan tertulisnya di acara Seminar Nasional dan Call for Paper 26-27 September 2012. Seminar yang diikuti oleh 82 pemakalah dari berbagai peruguruan tinggi se-Indonesia itu mengambil tema “Menggagas Pencitraan Berbasis Kearifan Lokal”.

Dalam penelitiannya, Ekky mengangkat judul “Simbol Visual dalam Proses Penandaan Penampilan Lady Gaga”. Menurutnya, kedatangan Lady Gaga di Indonesia yang gagal beberapa waktu lalu tidak hanya karena persoalan agama, tetapi juga masalah budaya ketimuran. Simbol-simbol yang lekat pada Lady Gaga memunculkan berbagai persepsi negatif masyarakat terhadap penyanyi yang terkenal melalui YouTube itu. Penampilan Lady Gaga dianggap melukai kearifan lokal di Indonesia.

“Maka penolakan masyarakat terhadap kedatangan Lady Gaga adalah wajar,” tegas Ekky yang menggunakan metode Semiotika Charles Sanders Pierce dalam menganalisis simbol-simbol Lady Gaga.

Ekky menyebutkan bahwa simbol-simbol yang diusung Lady Gaga adalah simbol setan dan penentangan terhadap agama Nasrani. Dalam video klip-nya, Lady Gaga juga sering menggunakan simbol mata satu sehingga dimaknai sebagai “Dajjal” oleh orang Islam. Busana-busana mengumbar aurat yang dikenakan Lady Gaya juga tidak sesuai dengan budaya Indonesia yang notabene sebagai negara yang mengagungkan adat ketimuran.

Sedangkan Hafiidh mengangkat gagasan tertulisnya dengan judul “Media dan Persepsi Masyarakat terhadap Islam”. Menurut Hafiidh, media-media, khususnya di Indonesia masih cenderung menampilkan wajah Islam sebagai agama yang menyeramkan dan teroris. Hal ini mengakibatkan persepsi masyarakat terhadap Islam semakin memburuk. Islam dipandang sebagai agama yang keras dan sering melakukan teror. Peristiwa-peristiwa pengeboman di Indonesia selalu dibingkai media sebagai kejahatan yang dilakukan oleh sekelompok Islam.

“Padahal ada beberapa peristiwa pengeboman yang dilakukan oleh inidividu atau kelompok orang di luar Islam, namun sama sekali tidak disentuh media,” kata Hafiidh sambil mencontohkan peristiwa penyerangan di Oslo dan pulau Utoya, Norwegia tahun 2011 yang dilakukan oleh seorang ekstrim sayap kanan bernama Anders Behring Breivik.

“Media-media nasional di Indonesia tidak ada yang tertarik untuk mem-blow-up peristiwa tersebut,” tegasnya.

 

Menyita Perhatian

Penampilan Ekky dan Hafiidh tak urung menyita perhatian panitia maupun para pemakalah lainnya. Maklum saja, karena semua pemakalah lainnya adalah dosen dari berbagai perguruan tinggi di Indonesia. Bahkan Ekky disebut panitia seminar sebagai pemakalah termuda dari sekian banyak pemakalah.

“Ini adalah prestasi luar biasa dan hebat,” kata Dodik, salah seorang dosen Komunikasi Unsoed, usai menyimak presentasi Ekky.

Sementara itu, menurut Muhammad Bahruddin, dosen DKV STIKOM Surabaya, keberangkatan Ekky dan Hafiidh ini adalah hadiah dari tugas mata kuliah Sosiologi Komunikasi. “Makalah yang dipresentasikan Ekky dan Hafiidh adalah tugas UAS mata kuliah Sosiologi Komunikasi yang memperoleh nilai tertinggi di kelasnya,” ujar Bahruddin yang ikut mendampingi kedua mahasiswa tersebut. Menurutnya, tugas karya ilmiah berupa analisis media dan fenomena sosial itu layak dipresentasikan dalam forum seminar nasional seperti ini. Karena itu, sebelum dikirimkan, Bahruddin meminta Ekky dan Hafiidh untuk sedikit memperbaiki tugasnya sehingga menjadi karya ilmiah yang benar-benar berkualitas dan bisa disejajarkan dengan karya ilmiah para dosen yang ikut dalam seminar.

“Dan benar. karya mereka diterima serta berhak untuk dipresentasikan dalam seminar nasional Unsoed,” kata Bahruddin bangga.

Dalam forum tersebut, Bahruddin sendiri mengangkat judul “Pencitraan Media dalam Peristiwa Kecelakaan Sukhoi Superjet 100”. Baginya, citra Sukhoi menjadi berantakan akibat pemberitaan media yang sulit dikendalikan. Bahruddin menegaskan bahwa media memiliki kekuasaan penuh dalam memilih fakta sehingga banyak fakta yang dipojokkan, diminimalisir, bahkan dihilangkan sama sekali. Sementara di sisi lain, media mengambil fakta yang dianggap sesuai dengan kepentingannya.

“Di sinilah dibutuhkan kearifan lokal media dalam memandang setiap peristiwa di sekitarnya,” tegasnya. “Banyak peristiwa yang mestinya disampaikan kepada khalayak, namun disembunyikan. Bahasa-bahasa yang digunakan juga membuat citra perusahaan yang diberitakan semakin terpuruk,” lanjutnya.

Karena itu, dalam ranah praksis, Bahruddin mengatakan bahwa analisis media seperti ini sangat cocok digunakan oleh humas untuk memetakan ideologi media terkait pembentukan citra perusahaan atau instansi ke depan.

Selain dari STIKOM Surabaya, forum seminar nasional ini juga diikuti oleh para dosen dari Universitas Jendral Soedirman Poerwokerto, Universitas Padjajaran Bandung, Udayana Bali, Universitas Negeri Semarang, Universitas Lampung, Universitas Malikussaleh Aceh, Universitas Islam Bandung, Universitas Multimedia Nusantara Tangerang, Universias Mercubuana Jakarta, Unika Widiya Mandala Surabaya, Universitas Prof. Dr. Moestopo (Beragama) Jakarta, Universitas Tarumanegara Jakarta, Universitas Haluoleo Kendari Sulawesi Tenggara, Universitas Sam Ratulangi Manado, Institut Manajemen Telkom Bandung, Universitas Kristen Satya Wacana, UPN “Veteran” Yogyakarta, Universitas Budi Luhur, Universitas Sultan Syarif Kasim Riau, Universitas Bakrie Jakarta, Universias Andalas, Institut Agama Islam Antasari, Insitut Bisnis dan Informatika Indonesia, Universitas Sahid Surakarta, Universias Islam Sultan Agung Semarang, Universitas Islam “45” Bekasi, dan Akindo (bah).

 

Karya ilmiah yang diseminarkan bisa  diunduh:

SIMBOL-SIMBOL VISUAL DALAM PROSES PENANDAAN PENAMPILAN LADY GAGA

MEDIA DAN PERSEPSI MASYARAKAT TERHADAP ISLAM

PENCITRAAN MEDIA DALAM PERISTIWA KECELAKAAN SUKHOI

 

 

 
 

Tags: , , , ,

Leave a Reply

 

 
  1. bedrijven regio

    October 25, 2012 at 7:46 am

    I like this website so much, bookmarked .

     
  2. FleeteBer

    October 26, 2012 at 4:26 am

    I am here to say hello to every one.
    Pleased to meet you here.

     
  3. regio

    October 30, 2012 at 6:39 am

    I as well believe therefore , perfectly pent post! .

     
  4. ipad 3 case

    October 31, 2012 at 7:07 am

    great post just , totally agree with your opinion , greeting from israel .

     
  5. Pulau Tidung

    November 25, 2012 at 4:40 am

    Selamat atas prestasi yang diperoleh
    Semoga tidak berhenti hanya di sini

     
    • Profile photo of bahruddin

      bahruddin

      November 28, 2012 at 12:54 am

      terima kasih atas apresiasi terhadap mahasiswa saya… Amien..:)

       
  6. Munawar di Pulau Tidung

    January 10, 2013 at 12:58 am

    wah terharu lihat mahasiswa kita berprestasi ya. saya juga mau seperti itu.

     
    • Profile photo of bahruddin

      bahruddin

      January 11, 2013 at 5:47 am

      alhamdulillah… semua tergantung mahasiswanya sendiri koq..:)

       
  7. Busana Muslim

    January 29, 2013 at 3:06 am

    Dua mahasiswa yang patut diancungi jempol atas karyanya berupa karya ilmiah yang diseminarkan, keduanya merupakan wakil mahasiswa-mahasiswa di Indonesia yang seturutnya dapat membanggakan kita sebagai bangsa Indonesia. Anak muda mewakili kekritisan atas peristiwa-peristiwa yang terjadi di Indonesia yang selama ini terbungkam.

     
    • Profile photo of bahruddin

      bahruddin

      February 6, 2013 at 12:33 am

      Terima kasih atas apresiasinya. Mudah2an intelektualitas dan kekritisan mahasiswa tersebut bisa menular kepada mahasiswa2 lain…:)

       
  8. Anonim

    October 13, 2021 at 1:29 pm

    awesome

     
 
Skip to toolbar