Google sejak tahun 2014 secara rutin mempublikasikan data demografi karyawannya setiap tahun, untuk menunjukkan keseriusan mereka dalam menciptakan budaya yang lebih inklusif. Suatu gerakan yang oleh karyawan Google sendiri disebut sebagai gerakan nyata walaupun bergerak lambat.
Pada tahun 2017, 31% dari total karyawan Google adalah wanita, sementara dari bagian teknologi saja hanya 20% saja pekerja wanita. Disini terjadi peningkatan dibanding tahun lalu yang hanya 17% pekerja wanita di bidang teknologi. Dari sisi leader, satu dari empat leader di Google adalah wanita atau 25%.
Raksasa teknologi Facebook pun hampir juga sama. Dari total karyawan di seluruh dunia, hanya 35% wanita pada tahun 2017. Hal ini sedikit meningkat dari tahun 2016 (33%). Di ranah teknologi, terjadi sedikit kenaikan juga, dari 17% menjadi 19%. Tidak jauh berbeda dengan angka yang ditunjukkan Google diatas.
Data dari perusahaan lain pada tahun 2016 tentang jumlah komposisi pekerja wanita dibidang teknologi yaitu Linkedin 42%, Amazon 39%, Apple 32%, Microsoft 26%, Salesforce 30% dan Uber 36%.
Berdasarkan data diatas menunjukkan bahwa keberagaman gender bukanlah sesuatu yang mudah direalisasikan, namun bukan berarti mereka menganggap remeh isu ini. Sebaliknya, mereka terus berusaha untuk meningkatkan keberagaman. Mengapa demikian???
Bukan hanya soal keadilan saja, tetapi riset menunjukkan bahwa keberagaman juga mempunyai dampak ekonomi. Hasil penelitian Morgan Stanley yang dipublikasikan pertengahan tahun lalu menunjukkan, perusahaan teknologi yang memiliki tim yang beragam secara gender akan menunjukkan performa bisnis yang lebih baik. Selama lima tahun terakhir, perusahaan yang lebih beragam gender menghasilkan hasil bisnis 5,4% lebih tinggi daripada perusahaan yang kurang beragam dari sisi gender.
Setelah menganalisis 1.600 korporasi dari berbagai sektor, Morgan Stanley menemukan bahwa perusahaan dengan keberagaman gender cenderung memiliki fundamental yang lebih kuat, dan kinerja dan penyesuaian resiko yang lebih baik. Terutama dibidang teknologi, korelasi antara keberagaman gender dan kinerja lebih tajam. Alasan yang disebutkan adalah keberagaman gender berkolerasi dengan meningkatnya produktivitas, inovasi, retensi karyawan dan manajemen resiko yang lebih baik. Semua itu adalah faktor-faktor yang penting dalam mendukung kinerja perusahaan.
Hal ini didukung oleh hasil penelitian McKinsey tentang keberagaman dan kinerja finansial. Riset yang dimulai sejak 2015 dan diupdate awal tahun 2018 ini menganalisis lebih dari 1000 perusahaan di dua belas negara. McKinsey menemukan bahwa perusahaan yang lebih beragam gender, khususnya di level eksekutif, menghasilkan probabilitas 21% lebih tinggi dibandingkan perusahaan lain.
Dikutip dari : Infokomputer. April 2018.
RSS feed for comments on this post. TrackBack URI
amazing post!
visit: https://wapmek.com/