Matahari terbit dari Timur dan tenggelam di barat adalah sesuatu yang biasa terjadi sehari-hari. Musim hujan dan kemarau terjadi silih berganti setiap tahun, itu juga sudah biasa terjadi. Kita bangun pagi, sarapan, berangkat kuliah atau kerja, mengerjakan tugas yang bertumpuk, pulang kuliah atau kerja, sampai tidur malam lagi, tiap hari itu terjadi, sudah biasa bahkan mungkin terasa membosankan. Tapi ya itulah hidup.
Pagi hari ini kembali matahari terbit dari timur, udara agak dingin. Kata orang Jawa ‘mbediding’, udara dingin tanda pergantian musim hujan ke musim kemarau. Awal bulan Juli, kata guru geografi SMA sudah masuk musim kemarau (bulan April – September). Matahari berada di belahan Utara katulistiwa, makanya kalau cari tempat parkir motor di STIKOM cari yang ada pelindungnya dan menghadap utara, dijamin terlindung dari matahari mulai pagi sampai sore, nggak kepanasan. Tapi kalau datang agak siang tempat parkir yang ini cepat penuh, makanya harus berangkat pagi.
Yah terkadang keteraturan membuat bosan, tapi bagaimana kalau kehidupan ini tidak ada aturan. Tahun 2010 kemarin terjadi fenomena alam yang lain dari biasanya. Di Indonesia terjadi musim kemarau basah. Suatu istilah yang terdengar aneh, kemarau itu kan artinya musim kering, tapi ini musim kering yang basah. Dan memang terjadi, bulan-bulan yang mestinya tanpa hujan malah sering hujan. Banyak yang kebingungan, karena lebih sering hujan artinya Surabaya lebih sering banjir. Petani garam juga bingung, mestinya panen garam lebih sering, tetapi tahun 2010 ini tidak . Juga petani lombok dan tomat, banyak gagal panen karena terlalu banyak kena hujan. Ini terjadi karena musim yang terjadi tidak sesuai dengan yang biasanya (tidak sesuai aturan), karena adanya global warming katanya. Tidak sesuai aturan? Padahal matahari masih terbit dari Timur dan tenggelam di Barat, dan masih berada di belahan bumi Utara pada musim kemarau. Tapi ya itulah akibat global warming, dan bumi dengan aturannya sedang mendinginkan diri.
Coba kalau direnungkan bila dunia atau alam ini benar-benar tidak teratur (tidak punya aturan). Hari ini matahari terbit dari Timur, besok dari barat. Hari ini panjang hari duapuluh empat jam, besok sepuluh jam. Sekarang ini air mendidih dengan temperatur 100oc, satu jam lagi mendidih bisa mendidih dengan temperatur 80oc, dan satu jam kemudian berubah lagi. Bagaimana ya jika itu benar-benar terjadi? Pusing pastinya karena tidak ada kepastian. Tapi syukurlah semua yang ada di alam ini mempunyai keteraturan. Masing-masing benda yang di alam ini masih konsisten dengan sifat-sifat yang telah ditetapkan padanya. Kalau ada yang berubah, itu sebenarnya karena adanya aturan yang muncul karena pengaruh luar dan kita baru mengetahuinya. Untuk itulah kita harus terus mengekplorasi dan mempelajari sifat-sifat dan aturan yang dimiliki alam ini karena kita hidup didalamnya. Maha Besar Engkau ya Alloh yang telah mengatur segalanya.
Leave a Reply