RSS
 

OLEH OLEH DARI PONOROGO

Selama 5 hari di Ponorogo lumayan mengesankan, mulai dari punya teman baru tentunya,  tempat penginapan yang clasic dan cukup menyeramkan menurut saya, sempet mampir juga ke telaga NGEBEL, makan di warung sate ponorogo yang sangat terkenal sampai wisata kuliner, saya akan coba kupas satu persatu

* Punya banyak teman baru

Iya pasti, teman-teman itu tergolong penggede dari Unmuh Ponorogo (UMPO) bagaimana tidak, lawong yang saya temui satiap hari adalah Warek 2, Kepala Bagian Keuangan, Kepala Bagian Puskom dan Kepala Bagian Umum di UMPO. Dengan budaya yang sedikit berbeda dengan STIKOM, mereka terasa lebih santun dan sangat kental budaya timurnya, menjadikan saya wajib mengimbangi mereka dengan bahasa yang santun pula, padahal biasanya seorang nunux ini biasanya sangat biayak an (sembarangan) kalo’ bicara dengan siapapun, Alhamdulillah bisa mengimbangi walaupun saya yakin tidak bisa sebagus yang mereka harapkan.

* Tempat penginapan yang klasik dan cukup menyeramkan menurut saya.

Hotel Taliban, disana kami diberikan tempat penginapan (karena semua akomodasi ditanggung oleh UMPO), kami tidak berhak memilih, ya sudah ngikut saja. Hari pertama dan kali pertama masuk hotel berasa kayak rumah tua, memang benar ternyata hotel tersebut adalah bekas MES pabrik batik pada jaman dahulu kala (sekitar tahun 80 an) sekarang pabrik batik di Ponorogo sudah musnah. mau tau situasi nya … saya ambil beberapa foto : taliban 1, taliban 2, taliban 3

Anehnya setiap ada event di Ponorogo, justru Hotel Taliban lah yang menjadi faforit, bukan hotel bintang lima. Termasuk para artis yang ada event di Ponorogo pasti menginapnya di Taliban. Selain bangunnanya sudah tua, didukung oleh furniture yang klasik alias jadul-jadul. Kesan klasik itu di dukung oleh cahaya lampu pada malam hari hanya dinyalakan pada bagian-bagian tertentu, bahkan di lorong-lorong jalan menuju kamar itu justru dibuat lampu yang sangat redup sekali. Tetapi di kamar cahaya lampu terang.

* TELAGA NGEBEL

Hari pertama di Ponorogo rombongan saya langsung menuju UMPO, setelah sedikit berdiskusi sebagai awalan untuk menganalisa data-ta yang kami butuhkan, kami diantar ke Hotel Taliban. Karena kebiasaan di STIKOM adalah kerja sampai sore jam 17:00, sedangkan waktu itu masih menunjukkan jam 14:00, maka kami berinisiatif pergi jalan-jalan ke tempat wisata terdekat. Berbekal Info dari pegawai hotel, kami menuju telaga ngebel, yang katanya 20 menit. Ya ampyun jauhnya minta ampyun .. kurang lebih 45 menit kamiempuh perjalanan ke ngebel akhirnya sampai juga, jalannya sangat menantang sekali, selain pegunungan nanjak terus juga berbelok belok yang tajam sekali. Sampai disana kami sempat foto-foto juga, hasilnya ini : ngebel 1, ngebel 2, ngebel 3

* Makan di Warung Sate Ponorogo

Pulang dari Telaga NGEBEL, udah magrib, perut sudah lapar dan capek , kami putuskan untuk mencari makan di sate Ponorogo yang katanya terkenal, yaitu di Warung Sate Ponorogo Hj. TOEKRI. Pada awalnya kami merasa seolah2 satu porsi kurang, bahkan karena was-was cepet laper, kami tambah lontongnya, ternyata satu porsi yang terdiri dari lontong dan 5 tusuk sate itu sudah amat sangat membuat kami kekenyangan, jadi berasa gak pengen makan lagi. Kami juga sempet berpose disitu: sate1

* Wisata Kuliner

Karena seluruh akomodasi ditanggung oleh UMPO, setiap malam kami ditemani makan. Kurang lebih jam 18:00 kami dijemput di hotel untuk ditemani makan ke luar, setelah makan kami di antar kembali ke Hotel. Tempat makan yang kami kunjungi salah satunya disini. Rumah Makan JOGLO MANIS. Kalau tadi hotelnya adalah ter klasik di ponorogo, Joglo manis adalah tempay makan ter klasik juga di ponorogo. joglomanis

 * Hasil Analisa

Dengan setiap hari kami melakukan survey, baik itu melalui wawancara maupun membaca data-data yang sudah ada, kami mencoba merangkum sehingga di akhir pertemuan hari kelima kami bisa menyerahkan user requirement, atau bisa diterjemahkan sebagai penjesalan pekerjaan dari project kami nanti. rapat1, rapat2

User Requirement yang kami serahkan berupa:

– kebijakan-kebijakan yang berlaku di UMPO sehingga akan mempengaruhi sistem yang akan kami buat.

– Scenario menu berupa design GUI yang kurang lebih UMPO bisa mengerti maksud kami.

– Scenario modul yang akan kami buat, scenario itu bisa menjelaskan alur dari aplikasi yang akan kami buat.

Semua itu kami presentasikan di hari ke 5.

Setelah selesai kami langsung meniggalkan UMPO untuk kembali ke Surabaya, dengan di antar mobil UMPO, terimakasih ya mas (selama perjalanan ponorogo-surabaya saya tidak tahu nama drivernya)  Drivernya kembali ke Ponorogo seorang diri.

 

Begitu sekilas cerita tentang kunjungan saya ke Ponorogo, kapan-kapan kita sambung lagi dengan cerita yang lebih seru

 

Leave a Reply

 

 
  1. cecep

    April 23, 2013 at 8:53 am

    ponorogo memang tempat yang istimewa untuk dikunjungi 🙂
    Birp Perjalanan Umroh

     
  2. figia

    January 8, 2014 at 11:54 pm

    Mgkn yg dimaskd latiban ya bu , setau saya di ponorogo ya ad hotel itu , bukan taliban 😛

     
    • Profile photo of NUNUX

      NUNUX

      January 20, 2014 at 12:27 am

      iya betullll…..

       
 
Skip to toolbar