10 5

Angka pada judul tulisan ini jangan dibaca ‘sepuluh’, tetapi bacalah sebagai ‘satu nol’. Ya karena saya bermaksud menulis angka tersebut sebagai angka biner atau angka digital, bukan sebagai angka desimal. Tetapi otak manusia telah terlatih sedemikian rupa sejak usia 2 tahun untuk mengenali angka sebagai bilangan desimal yang terdiri atas deretan bilangan 0 sampai 9.  Sedangkan angka biner atau digital hanya merupakan deretan bilangan 0 dan 1.

Tahukah anda bahwa dua bilangan sakral di atas, 0 dan 1, adalah dua bilangan yang mengubah dunia kita? Berkat dua bilangan tersebut semua data dalam bentuk gambar, teks, suara atau video dapat disimpan dan ditransmisikan ke seluruh penjuru dunia dengan mudah. Melalui internet bilangan 0 dan 1 telah mempersatukan seluruh umat manusia dalam berbagi rasa suka dan duka. Karena dua bilangan 0 dan 1 akumulasi informasi dan teknologi dapat di share dan dikembangkan dengan cepat melebihi kemampuan teknologi percetakan.

Dan bukan hanya untuk teknologi komunikasi dan komputer saja, tapi tengoklah juga representasi bilangan 0 dan 1 dalam bentuk bar-code yang menempel pada barang-barang dagangan yang tersebar mulai dari toko kelontong dipinggir jalan sampai Mega-Swalayan di kota-kota besar. Tidak mustahil suatu saat kelak pemanfaatan bar-code akan merambah sampai ke sisi-sisi privasi setiap orang. Ada bar-code di dahi setiap orang sebagai pengganti KTP. Ada bar-code pada mobil sebagai identifikasi parkir. Ada bar-code di celana dalam anda untuk identifikasi penyebaran HIV de-es-be de-es-be.

Itulah semua konsekuensi hidup dalam dunia digital. Adalah dua bilangan 0 dan 1 yang telah membawa kita sampai sejauh ini.