Konsep Static Routing
Static routing artinya membuat tabel routing dengan memasukkan perintah routing untuk tiap-tiap network pada tiap-tiap router. Yang harus diperhatikan disini adalah bahwa network yang akan dirouting adalah network yang tidak terhubung secara langsung (Undirectly Connected) pada router yang akan anda buat tabel routingnya. Artinya disini sebagai administrator dalam sebuah jaringan harus benar-benar memahami tooplogi jaringan yang dibuat. Hal ini sangatlah mutlak untuk mengetahui berapa banyak network yang ada, network mana yang terhubung secara langung maupun tidak terhadap sebuah router. Untuk membuat static routing dapat menggunakan perintah :
[Dest_net] adalah alamat jaringan yang dituju
[Dest_netmask] adalah subnet mask jaringan yang dituju
[Next_hope] adalah IP Address dari gateway, biasanya IP address router yang berhubungan langsung. Sebagai contoh perhatikan gambar dibawah ini.
Untuk lebih memahami perhatikanlah gambar berikut ini, berserta langkah-langkah yang diperlukan untuk membiat static routing pada jaringan kita.
Dari gambar topologi diatas maka dapat anda deskripsikan beberapa hal :
1. Terdapat 3 buah jaringan yang berbeda alamat
- Network 192.168.1.0 dengan netmask 255.255.255.0
- Network 10.10.10.0 dengan netmask 255.255.255.252
- Network 172.16.16.0 dengan netmask 255.255.255.0
Perhatikan gambar dibawah ini untuk lebih memperjelas anda :
1. Terdapat dua buah router yaitu router dengan nama audrill dan Sting
2. Informasi jaringan dapat disebutkan dalam tabel sebagai berikut :
Router Audrill | Router Sting | ||
Directly Network | Undirectly Network | Directly Network | Undirectly Network |
192.168.1.0/24 | 172.16.16.0/24 | 10.10.10.0/30 | 192.168.1.0/24 |
10.10.10.0/30 | 172.16.16.0/24 |
Yang harus anda pahami adalah bahwa static routing merupakan sebuah kegiatan, membuat tabel routing untuk seluruh jaringan (Undirectly Connected) pada setiap router. Yang perlu anda lakukan adalah mengetahui berapa jumlah keseruhan jaringan. Static routing artinya meroutekan jaringan yang tidak terhubung secara langsung dengan router yang dimaksud. Hal ini harus dilakukan untuk semua router yang ada didalam jaringan hingga jaringan mengalami kondisi konvergen.
Sehingga bentuk static routing dari masing-masing router dapat dituliskan dengan :
Pada Router Audrill :
- Ip route 172.16.16.0 255.255.255.0 10.10.10.2
Pada Router Sting :
- Ip route 192.168.1.0 255.255.255.0 10.10.10.1
untuk mengisi hop countingnya diisi berapa ya, aku g ngerti maksu yg ini
Mungkin yang anda maksud dengan hop-counting dalam pertanyaan anda diatas adalah next_hope yang saya maksudkan dalam tulisan saya ?
Jika memang benar itu yang anda maksud, jawaban saya :
coba diperhatikan lagi pada Router Audrill. Audrill mempunya 2 interface dengan alamat 192.168.1.1 dan 10.10.10.1. Sehingga next hope pada router audrill jika ingin terhubung dengan jaringan 172.16.16.0/24 adalah 10.10.10.2 yaitu interface dari router Sting yang terhubung dengan router Audrill. Begitu pula sebaliknya untuk mengisi next_hope pada router Sting jika ingin terhubung dengan jaringan 192.168.1.0/24 adalah 10.10.10.1 (interface router Sting yang terhubung dengan Audrill). Hope help’s.
ok..thanks bro atas infonya..mungkin akan lebih memperjelas lagi untuk pembaca yang lain dituliskan atau digambarkan juga seperti apa tabel routing static dari network tersebut..:)